Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu calon ASN
PPPK tahun 2022 yang tertunda
penempatannya, tidak perlu risau dan bersedih. 3.043 Pelamar Tetap Jadi
Prioritas 1 (P1) pada Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2023 dan Tidak Perlu Tes
Nunuk
Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan (Dirjen GTK), bahwa
3.043 pelamar P1 yang tahun ini belum berkesempatan mendapatkan penempatan
berdasarkan surat pengumuman Dirjen GTK adalah bagian dari proses yang sesuai
aturan, yakni proses sanggah dalam seleksi dimana ada 3.043 pelamar P1 lain
yang memiliki kriteria-kriteria penilaian yang lebih baik untuk mendapatkan
penempatan tersebut.
Menurut
Nunuk, ada empat poin penting yang perlu dipahami :
- Pembatalan
yang terjadi adalah bagian dari proses sanggah dalam seleksi. Pada dasarnya
yang dibatalkan hanya penempatan bukan kelulusannya.
- Para
pelamar tersebut tetap berstatus P1. Artinya, tetap kami prioritaskan menjadi
ASN PPPK.
- Para
pelamar tersebut akan otomatis diikutsertakan dalam proses seleksi tahun 2023
dengan menggunakan status P1.
- Pelamar
tersebut tidak akan tergeser dari sekolah induknya.
Nunuk
menambahkan memberikan semangat bagi para pelamar yang belum mendapatkan
penempatan tersebut. Kepada 3.043 pelamar P1 yang akhirnya tidak mendapatkan
penempatan, tidak perlu khawatir, Ibu dan Bapak tidak perlu mengikuti tes
kembali dan tinggal menunggu penempatan oleh pemerintah daerah masing- masing
pada tahun 2023 ini.
Dirjen
GTK Kemendikbudristek turut mendorong pemerintah daerah agar bersama memiliki
komitmen yang tinggi dan berpartisipasi aktif.
“Kami
menghimbau pemerintah daerah yang belum mengajukan formasi sesuai kebutuhan
guru, untuk mengajukan formasi. Kita semua ingin para guru mendapatkan
penempatan formasi sesuai kebutuhan daerah dan memperoleh pendapatan yang
layak.” tutup Nunuk.
Demikianlah
informasi tentang nasib 3043 pelamar tetap jadi prioritas 1 (P1) pada seleksi
guru ASN PPPK tertunda penempatan,tidak mengikuti tes dan menunggu penempatan
pada tahun 2023. Semoga kabar dari Dirjen GTK Kemdikbud menjadi pencerahan bagi
3043 calon PPPK guru.