Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, kepada bapak ibu dan saudara dalam budidaya ikan, salah satu
faktor penentu keberhasilan adalah efisiensi pakan selama pemeliharaan. Biaya
terbesar dalam budidaya yakni pakan membutuhkan sekitar 70-80 % dana yang
digunakan dalam sekali siklus.
Harga
pakan yang menunjukkan tren naik akan memberatkan pembudidaya dalam pemakaian, maka untuk
menekan biaya pengeluaran dengan penggunaan aplikasi probiotik yang tepat. Aplikasi probiotik dilakukan
dalam usaha budidaya lele. Dengan harapan, daya kecernaan lele terhadap pakan
semakin tinggi, sehingga jumlah pakan yang digunakan bisa lebih hemat dan
berdampak pada keuntungan yang meningkat.
Namun
pada kenyataannya, banyak pembudidaya yang belum paham betul akan aplikasinya
di lapangan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam acara seminar berani yang
dilaksanakan trobos Aqua dengan tema “Kombinasi Tepat Probiotik dan Pakan Pada
Budidaya Lele”, dalam acara tersebut dikupas tuntas mengenai cara dan
aplikasinya.
Manfaat Probiotik
Suprapto dalam presentasi mengatakan sudah
jelas peran probiotik pada budidaya lele bisa menguntungkan, asal penerapannya
dengan baik atau caranya tepat. Banyak sekali manfaat yang diperoleh ketika
mengaplikasikan baik di udara dan di pakan. Salah satunya adalah dapat
meningkatkan daya cerna ikan terhadap pakan, sehingga pakan yang diberikan
lebih banyak jadi daging.
|
Presentasi nara sumber bpk Suprapto |
Dengan
demikian, nilai Food Convertion Ratio (FCR) yang diperoleh lebih hemat 0,1 -
0,2 jika dibandingkan dengan yang tidak mengaplikasikan probiotik. Terlebih
lagi, jika diaplikasikan di air media pemeliharaan lele, probiotik dapat
berperan menjaga kualiatas air kolam.
“Peranan
bakteri dapat mengurai zat-zat racun seperti nitrit, nitrat, dan amoniak.
Sehingga kualitas udara terjaga dan juga ikan dapat tumbuh dengan baik,”ungkap
pria yang juga merupakan konsultan tambak udang.
Menurut Dedy Hermansyah, peranan probiotik berdampak baik bagi laju pertumbuhan lele.
Dimana lebih cepat besar dan tekstur dagingnya sendiri lebih padat, serta
daging dan empedunya bersih.
“Tak
jarang pemula atau yang baru membudidayakan ikan luput dan tergiur keuntungan
saja. Tidak memperhatikan aspek dasar budidaya. Walaupun sudah menggunakan
probiotik, perlunya membuang limbah dasar yang sangat penting. Pasalnya,
endapan amoniak yang terlalu tinggi akan sulit terurai oleh bakteri,” tegasnya
Dedy
Dengan
demikian, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang kami jalankan adalah membuang
kotoran dasar kolam. Caranya, akan lebih mudah dilakukan jika pembudidaya
menggunakan bulat atau kotak dan pembuangannya di tengah kolam (central drain).
“Pembuangan
kotoran dasar dilakukan sebelum diberikan pakan selama kurang lebih 1 menit
saja, dengan demikian peran menjaga lingkungan atau kualitas air bisa lebih
optimal,” ucap Dedy yang merupakan Manajer Fish Booster Center Dari PT Indosco
Dwijaya Sakti sebagai narasumber dalam seminar tersebut.
Dedy
menambahkan, dalam pengunakan aplikasi probiatik yang ditambah mutivitamin
tidak membengkak biayanya karena jika dihitung-hitung total biayanya jika
dengan jumlah produksi per kilogram (kg) ikan yang nilainya hanya sekitar Rp
500 – 1.000. .
Demikianlah informasi tentang penggunaan aplikasi probiotik yang tepat maka target didapat untung berlipat. Hingga saat ini masih banyak sekali pemanfaatan penggunaan probiotik dalam segmentasi budidaya lele. Semoga informasi ini bermanfaat bagi smk perikanan, Mahasiswa Perikanan, dan Masyarakat yang tertarik dalam budidaya ikan.
(Sumber
: Trobos Agua Edisi 115/ 14 Desember - 15 Januari 2022)