Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru honorer bahwa Forum Guru dan Tenaga
Kependidikan Honorer Non Kategori usia 35 tahun ke atas secara langsung bertemu
dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),
Nadiem Anwar Makarim di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Senin (15/11).
Menteri
Nadiem didampingi Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahrir
pada kesempatan tersebut, meminta para guru honorer untuk turut menyukseskan
program penerimaan guru honorer sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK).
Pada
seleksi guru PPPK tahap pertama, Kemendikbudristek telah memperjuangkan para
guru honorer untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK dengan adanya
afirmasi bagi guru honorer yang berusia di atas 35 tahun.
“Hasilnya
sangat baik. Saat ini seleksi yang telah berjalan sudah sesuai dengan aturan,”
tekan Nadiem.
Menteri
Nadiem berharap para guru honorer dapat memberikan dukungan dengan mengikuti
proses seleksi yang diselenggarakan pemerintah.
“Sekiranya
anda (para guru honorer) tidak memberikan respon positif, terutama lewat media
masa, tentunya akan menjadi demotivasi untuk kami di pusat,” ucap Menteri
Nadiem.
Untuk
formasi yang belum ada, Menteri Nadiem menyampaikan akan terus mendorong dan
berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membuka formasi baru.
“Kami
mohon dukungan dan kesabarannya, saat ini hanya melalui seleksi ini sebagai
alat instrumen serta perlu diingat bahwa pengajuan formasi berasal dari
pemerintah daerah,” ujar Menteri Nadiem.
Pada
kesempatan ini, perwakilan Forum Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non
Kategori usia 35 tahun ke atas, Lina Kurniati mengapresiasi kebijakan
pemerintah yang mengangkat guru honorer sebagai ASN PPPK hingga kurang dari 200
ribu guru honorer.
“Capaian
ini hanya terjadi di era pemerintahan saat ini, perhatian yang diberikan kepada
guru honorer begitu luar biasa,” ucap Lina.
Saat
ini, Kemendikbudristek akan segera membuka kembali penerimaan guru honorer ASN
PPPK Tahap 2. Dirjen Iwan mengimbau para guru menggunakan waktu semaksimal
mungkin untuk mempersiapkan diri.
“Tidak
usah ikut bimbel berbayar. Yang bisa menolong Bapak dan Ibu (guru) adalah diri
sendiri dengan mempersiapkan diri dan berdoa. Tidak lama, lagi ujian seleksi
kedua akan segera dilaksanakan. Gunakanlah waktu semaksimal mungkin,” kata
Iwan.
Seleksi
penerimaan ASN PPPK tahap 2 terbuka bagi para guru untuk berkompetisi
seluruhnya. Sementara itu, afirmasi untuk sekolah induk hanya diberikan di
ujian tahap 1.
“Baik
guru induk atau noninduk, lulusan guru PPG, individu yang memiliki sertifikat
guru, dan belum mengajar. Seleksi kedua boleh memilih sekolah lain dan bukan
sekolah sendiri tetapi masih dalam satu daerah kewenangan,” terang Iwan.
Terkait
mekanisme ujian, Iwan mengatakan bahwa pelaksanaanya masih sama dengan seleksi
tahap pertama.
“Bagi
yang belum lulus (seleksi tahap 1) jangan berkecil hati. Yang lulus sebanyak
173 ribu itu baru 35 persen dari formasi yang tersedia. Kami terus berusaha
agar 306 ribu yang ada terisi semua di seleksi saat ini,” imbuhnya. (kemdikbud)
Demikianlaah
informasi terkait Kesejahteraan guru honorer prioritas utama yang diperjuangkan
oleh kemendikbudristek. Semoga kesejahteraan honorer bener2 100% terwujud
melalui ASN PPPK tahun 2021. Semoga info bermanfaat.