Budilaksono.com....Salam
Inspiratif,Kepada bapak ibu yang berkeinginan naik haji wajib mengikuti alur
pergerakan jemaah yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI.. Alur pergerakan
tersebut dirumuskan sebagai bagian dari mitigasi penyelenggaraan haji yang
telah disiapkan pemerintah. Perumusan alur ini untuk penyelenggaraan haji di
masa pandemi memerlukan beberapa penyesuaian. Terutama karena diberlakukannya
protokol kesehatan
Inilah
Alur pergerakan jemaah selama melaksanakan haji adalah :
- Jemaah
haji wajib divaksinasi covid-19 dan meningitis. Ini diberikan sebelum jemaah
berangkat.
- Jemaah
haji wajib mengikuti karantina selama 3 x 24 jam di Karantina Asrama Haji. Saat
tiba di asrama haji, jemaah akan menjalani swab antigen. Dilakukan
tes PCR Swab kembali bagi jemaah. Jika hasilnya negatif, jemaah haji berangkat
ke Arab Saudi. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri di asrama
haji.
- Jemaah
haji Indonesia kemungkinan memberangkatkan hanya sedikit jemaah, maka semuanya
nanti akan turun di Jeddah. Kemudian dilakukan karantina selama 3 x 24 jam di
hotel dengan kapasitas maksimal dua orang per kamar. Setelah dikarantina, jemaah
haji akan tes PCR Swab kembali. Jika hasilnya negatif, pada hari ke-4 jemaah
bisa melaksanakan umrah. Jika hasilnya positif, akan dilakukan isolasi mandiri
pada hotel di Makkah.
- Jemaah
haji yang akan melaksanakan umrah wajib diberangkatkan dengan menggunakan bus
menuju tempat miqat dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan
Pemerintah Saudi.
- Selama
di Makkah, selain umrah wajib dan thawaf Ifadhah di Masjidil Haram, jemaah
diberikan kesempatan ke Masjidil (3 kali kesempatan) dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan. Jamaah haji perlu
memperhatikan ketentuan yang ditetapkan.
- Selesai
melakukan seluruh proses haji di Makkah, jemaah akan diberangkatkan ke Madinah.
Tiba di madinah, jemaah ditempatkan pada hotel-hotel yang telah ditentukan
dengan komposisi satu kamar maksimum ditempati dua orang. Jemaah akan tinggal
di Madinah selama tiga hari, sehingga tidak ada pelaksanaan shalat Arbain. Skenario
yang disusun Kemenag RI, kalau ada pemberangkatan jemaah haji, tidak akan ada
Arbain. Karena di Madinah hanya tiga hari. Ini perlu diberikan penjelasan kepada
jemaah kita.
- Pada
hari ke-4, jemaah haji akan dipulangkan ke Tanah Air melalui bandara Madinah. Sebelum
jemaah haji dipulangkan ke Tanah Air, akan dilakukan kembali tes PCR Swab. Jika
hasilnya negatif, jemaah haji dipulangkan ke Tanah Air. Jika hasilnya positif,
akan dilakukan isolasi mandiri pada hotel di Madinah.
- Setibanya
di tanah air, dilakukan tes Swab Antigen bagi jemaah haji. Tes swab Antigen
akan dilakukan di Asrama Haji. Jika hasilnya negatif, jemaah haji dipulangkan
ke daerah masing-masing dan melakukan karantina mandiri di rumah. Jika hasilnya
positif, akan dilakukan isolasi mandiri di asrama haji.
Demikianlah
informasi tentang delapan alur pergerakan jemaah jika ada pemberangkatan haji di
masa pandemi covid-19. Selama proses penyelenggaraan haji, jemaah dan petugas
wajib menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci
tangan, menghindari kerumunan, serta membatasi interaksi dan mobilitas. Semoga informasi
ini bermanfaat.