Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu bahwa pemerintah melalui Kemendikbud terus
berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan antar daerah yang
masih perlu diatasi. Mendikbud lebih lanjut mengungkapkan bahwa ketimpangan itu
terjadi dikarenakan distribusi kualitas pendidikan yang kurang merata di sejumlah
wilayah, salah satunya mencakup kompetensi pendidik.
Dirjen
GTK Kemendikbud Iwan Syahril menyambut baik perluasan cakupan beasiswa LPDP
yang pertama kalinya memiliki program khusus untuk kalangan pendidik dan tenaga
kependidikan. Untuk melancarkan program ini maka dirjen berserta jajaranya
melakukan sosialisasi lebih masif agar semakin banyak pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) dapat bergabung.
Menurut
Iwan Syahri mengatakan, ini merupakan kesempatan yang sangat baik dan pertama
untuk mendukung mereka belajar. “Ayo kita berlomba-lomba untuk memanfaatkan
peluang ini,” tuturnya Iwan Syahril bersemangat.
Dan
menurut Ketua Ikatan Guru LPDP Nasional, Rahmat Putra Yudha, mengakui bahwa
LPDP menjadi momen untuk meningkatkan diri maupun pengalaman. Harapannya
pengalaman tersebut akan dibawa ke sekolah untuk mengeksekusi ide, membuat
suatu pemecahan masalah, dan membuat gerakan dan gebrakan di dunia pendidikan.
“Saya
mendorong agar beasiswa ini dapat bermanfaat dengan baik dan dapat manfaatnya
dirasakan oleh para guru,” jelasnya.
Selanjutnya,
Rahmatullah Tenaga Pendidik dari NTB, juga memiliki harapan dan cita-cita besar
terhadap layanan pendidikan di Indonesia. Ia berharap pengetahuan dan
pengalaman yang diraih berkat LPDP akan memotivasinya untuk memberikan
pelayanan yang maksimal, merata, adil, merdeka, dan berpihak kepada murid serta
mampu bersaing secara internasional.
“Mari
kita tingkatkan kompetensi diri kita sehingga kita mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada peserta didik dan bagi negara kita tercinta,” kata
Rahmatullah.
Salah
satu guru yang terlibat dalam program Kampus Mengajar, Eko Agus Setianto,
mengaku senang dan terbantu dengan salah satu program Kampus Merdeka dan
beasiswa LPDP. Kampus Mengajar dinilai Eko sangat tepat dalam upaya peningkatan
mutu dan pemerataan pendidikan di satuan pendidikan karena kehadiran mahasiswa
program Kampus Mengajar melahirkan kolaborasi bersama rekan-rekan guru sehingga
menghasilkan suasana belajar yang menyenangkan, sekaligus membantu mereka dalam
menggunakan media pembelajaran yang lebih variatif.
Sementara
itu, peserta Kampus Mengajar, Anggraini Aristaria berkisah bahwa banyak sekali
pengalaman yang ia dapatkan. Menurutnya, pengalaman adalah bagian dari
pengetahuan yang tidak datang dengan sendirinya tapi harus dicari.
“Saya
merasakan bagaimana mendampingi siswa yang kebanyakan orang asli Papua. Saya
bersama guru-guru maupun teman-teman saya dari berbagai jurusan saling
berkolaborasi (mencari) ide untuk menemukan metode pembelajaran terbaik,” jelas
Anggarini.
|
Ilustrasi Diskusi Materi Fisika oleh Siswa SMKN 6 Tebo (SKANATO) |
Pada
kesempatan ini, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria,
mengapresiasi peluncuran Merdeka Belajar Episode 10 : Perluasan Beasiswa LPDP.
Ia berharap, kebijakan ini dapat meningkatkan skills dan kompetensi mahasiswa,
guru dan dosen agar mampu beradaptasi terhadap perubahan dan standar zaman.
“Saya
mengucapkan selamat atas peluncuran Merdeka Belajar 10. Teriring harapan agar
skills dan kemampuan tersebut dapat memberi kontribusi nyata bagi kehidupan
bangsa,” pungkasnya.
Sementera
itu menurut Direktur Jenderal (Dirjen)
Kebudayaan, Hilmar Farid mengapresiasi program ini karena perluasan cakupan
LPDP menunjukkan keberpihakan pada segi inklusivitas.
“Program
Beasiswa Kebudayaan LPDP tidak ada batasan geografis, dari mana saja bisa,
kalau ada prestasinya tentu kesempatannya sama untuk semua,” katanya.
Sebagai
bentuk tindak lanjut, Dirjen Hilmar menyebutkan dua langkah strategis yang akan
dilakukan jajarannya yakni :
- Proaktif
mencari calon-calon terbaik di seluruh Indonesia melalui Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di daerah. Untuk menjamin program berjalan tepat sasaran, maka istilahnya
jemput bola, tidak hanya menunggu orang mendaftar. Dan data pangkalan pelaku
budaya yang mempunyai potensi melanjutkan studi S2 dan S3 di bidang kebudayaan
harus dimiliki.
- Membantu
para pelaku budaya mencari program studi (prodi) dan sekolah yang tepat sesuai
dengan kemampuan, keahlian, dan minatnya.
Pelaku
budaya kenamaan Indonesia Eko Supriyanto dan Nungki Kusumastuti, menyambung
pernyataan Hilmar, menyatakan bahwa pendidikan tinggi bisa meningkatkan potensi
para pelaku seni, serta mampu menjadikan peminatannya sebagai platform riset
untuk mengartikulasikan pemahaman teknis seputar tradisi yang selama ini
dipahami.
Mengutip
puisi R. A Kartini, Mendikbud memberi semangat kepada segenap komponen bangsa
untuk terus bermimpi, selama kita dapat bermimpi.
“Semoga
program LPDP ini bisa benar-benar melebarkan sayapnya lebih inklusif dan mudah
diakses bagi masyarakat kita, dan kita bisa lebih cepat menuju kepada tujuan
Merdeka Belajar dan SDM unggul, visi Pak Presiden, Joko Widodo,” tutup
Mendikbud.
Demikianlah
informasi tentang beasiswa LPDP miliki program perdana khusus untuk guru dan
TU/karyawan sekolah. Semoga informasi ini ditinjaklanjuti kepala sekolah untuk
dilanjutkan informasi ini kepada guru dan TU untuk meningkatkan kompetensinya.
Semoga informasi ini bermanfaat.