Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan melaksanakan percepatan
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada tahun 2021, sebagai upaya memutus mata
rantai penularan COVID-19 di Indonesia.
Budi Gunadi Sodikin (BGS) menteri
Kesehatan akan bergerak cepat dengan melakukan koordinasi dengan beberapa
perusahaan penyedia vaksin diantaranya Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Pfizer,
dan COVAX/GAVI. Sinovac
merupakan vaksin dari Tiongkok, Novavax dan Pfizer dari Amerika Serikat,
AstraZeneca dari Inggris, dan COVAX/GAVI yang diinisiasi oleh aliansi vaksin
Gavi serta didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi
Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
BGS
dalam keterangan pers yang disiarkan di Kanal Youtube Sekretariat Presiden pada
Selasa (29/12) memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah tersebut. Dari
kelima jalur pengadaan vaksin tersebut, telah diperoleh jumlahnya mencapai 400
juta dosis. Jumlah ini akan diupayakan untuk ditambah, mengingat untuk mencapai
kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin
yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa.
Jumlah
secara rinci dari 400 juta dosis tersebut adalah 100 juta dosis vaksin berasal
dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca,
dan 100 juta dari Pfizer. ''Diharapkan vaksin-vaksin ini bisa datang secara
bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh
rakyat Indonesia yang 181 juta orang,'' tuturnya.
Menurut
BGS, Tahapan penyuntikan vaksinasi masyarakat Indonesia dibagi dua kelompok
yakni :
- Tahap
pertama dengan periode vaksinasi mulai Januari-April 2021 akan diprioritaskan
bagi 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas pelayan publik (Termasuk ASN)
- Tahap
kedua ini rencananya akan dilakukan mulai April 2021 hingga Maret 2022 mendatang.
Tahap kedua vaksinasi akan diperuntukkan bagi 63,9 juta masyarakat rentan dan
77,4 juta masyarakat lainnya yang diberikan sesuai pendekatan kluster.
BGS
menjelaskan, sama dengn negara lain, bahwa tenaga kesehatan adalah prioritas
utama yang akan di vaksinasi. Karena mereka adalah garda terdepan penanganan
pandemi COVID-19,'' ucapnya. Vaksin yang akan diberikan kepada nakes di 34
provinsi di Indonesia nantinya telah lolos uji klinis dan mendapatkan EUA dari
BPOM. Pelaksanaannnya juga akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan bertahap.
''Kita
percaya sekali bahwa data science itu yang akan menjadi pegangan kita, dan BPOM
sudah bekerjasama dengan baik dengan Kemenkes dan telah berkoordinasi dengan
otoritas di Brazil, Turki, dan China. Saya percaya BPOm bisa mengambil
keputusan yang independen. Kita berharap semuanya dapat berjalan lancar,'' kata
Menkes. (Sumber : Kemkes.go.id)
Demikianlah
informasi tentang Indonesia Terapkan vaksinasi Covid 19 Tahap pertama Januari-April
2021 untuk tenaga kesehatan dan pelayanan puplik, serta tahap kedua April
2021-Maret 2022 untuk masyarakat rentan dan masyarakat lainnya. Semoga tahapan
yang dicanangkan oleh menteri Kesehatan berjalan lancar dan tidak adanya efek
samping dalam pemakaian vaksin tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat.