Budilaksono.com.....Salam inspiratif, Kepada bapak ibu
dan saudara, bahwa masyarakat sudah mengetahui manfaat dari ikan sebagai sumber
protein, omega-3 dan bernilai tinggi untuk kesehatan tubuh. Sebagian masyarakat
sebagai peluang untuk membudidayakan ikan baik ikan tawar maupun laut.
Masyarakat kebanyakan membudidayakan ikan laut di Karamba (KJA), salah satunya
adalah ikan kakap putih.
Pembesaran ikan kakap putih perlu perhatian khusus
dalam keramba jaring apung pada perairan laut murni harus memiliki salinitas
diatas 25 ppt, karena untuk mendapatkan tingkat kelulushidupannya (SR) diatas
50% tidak semudah tahun 2004 dan tahun tahun sebelumnya.
PERSIAPAN MEDIA KJA
- Media mengunakan wadah ukuran bingkai karamba yang
digunakan minimal berukuran 3 x 3 meter.
- Material bingkai KJA dapat terbuat
dari bahan kayu, galvanis, besi, dan HDPE.
- Pelampung yang digunakan bisa berupa
drum plastik atau styrofoam.
- Jaring yang digunakan terbuat dari bahan
polyethylene dengan ukuran minimal 3 x 3 x 3 meter dengan mata jaring ¾ - 1
inchi, ukuran benang D15 untuk masa penggelondongan.
- Sedangkan untuk masa pembesaran menggunakan
kantong jaring berukuran minimal 3 x 3 x 3 meter dengan mata jaring 1,5 -
2 inchi, ukuran benang berkisar D18 - D21.
- Pergantian jaring
dilakukan secara kondisional (maksimal 2 minggu sekali).
PERSIAPAN BENIH
Padat tebar benih di KJA dengan ukuran 10 –
12 cm atau dengan berat 15 – 20 gram dengan harapan banyak yang hidup dan cepat panennya. Sebelum ditebar benih di lakukan vaksinasi jenis steptococcus atau vibrio polyvalen. Metode vaksinasi yang digunakan adalah injeksi intraperitonial
dengan dosis 1 cc per ekor ikan.
PENEBARAN BENIH
Sebaiknya penebaran benih dilakukan pada pagi hari atau sore hari, hal ini untuk menghindari suhu matahari tinggi yang akan menyebabkan benih ikan yang
dipelihara menjadi stress.
Padat Tebar
Padat tebar berkaitan erat dengan pertumbuhan dan
angka kelulushidupan.
Tabel 1. Padat Tebar Benih Pada Pembesaran Ikan
Kakap putih
Ukuran
Tebar ( gram)
|
Ukuran
Tebar ( cm)
|
Padat
Tebar ( ekor/m3)
|
10 – 25
|
10 – 12
|
60 – 70
|
40 – 50
|
14 – 15
|
50 – 60
|
75 – 100
|
17 – 20
|
40 – 50
|
150 – 200
|
20 – 25
|
25 – 30
|
300 – >
500
|
>25
|
10 – 20
|
Sumber : BPBL Batam (2015)
PEMBESARAN IKAN
Manajemen Pakan
Jenis pakan yang diberikan dalam pemeliharaan ikan
kakap putih bisa berupa ikan rucah (ikan segar) dan pellet komersial atau
kombinasi dari kedua jenis pakan tersebut. Dosisi pemberian pakan adalah :
- Dosis pemberian pakan untuk ikan kakap putih yang
berbobot kurang dari 100 gram berkisar 5 – 10 % dari total berat badan.
- Dosis pemberian pakan untuk ikan kakap putih yang
berbobot lebih besar dari 100 gram berkisar 3 – 5 % dari total berat
badan
- Pada tahap awal pemeliharaan, frekuensi pemberian
pakan minimal 4-5 kali sehari atau sampai ikan kenyang.
- Frekuensi pemberian pakan dapat dikurangi seiring
dengan pertumbuhan ikan.
Pengunaan Probiotik
Probiotik sebagai makanan tambahan (feed suplement)
berupa sel-sel mikroba hidup yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi hewan
inang yang mengkonsumsinya melalui penyeimbangan flora mikroba intestinalnya. Dosis penambahan probiotik terhadap ransum pakan sebesar 2 gram/kg pakan,
dengan frekuensi pemberian sebanyak 2 kali dalam seminggu.
Penggunaan Vitamin
dan Multivitamin
Penambahan vitamin C dan multivitamin terhadap ransum
pakan ikan yang dipelihara dapat menambah daya tahan tubuh ikan, mempercepat
pertumbuhan dan meningkatkan angka kelulushidupannya (SR). Dosis yang diberikan
adalah sebanyak 2 gram/kg pakan dengan frekuensi pemberian adalah setiap hari
untuk ikan berukuran kurang dari 50 gram dan 2 kali seminggu untuk ikan yang
berukuran lebih besar dari 50 gram.
Sampling
Sampling ikan adalah pengambilan contoh ikan secara
acak minimal 5% – 10”% kemudian dilakukan pengukuran bobot maupun panjang ikan
yang dipelihara. Sampling ikan dilakukan sebulan sekali untuk ikan yang
berukuran di atas 100 gram, sedangkan untuk ikan yang berukuran di bawah 100
gram antara 2 – 3 kali dalam sebulan.
Grading
Grading ikan adalah penyeragaman ukuran ikan dengan
cara memilah-milah ikan berdasarkan ukuran berat maupun panjang. Grading
dilakukan setiap 2 minggu sekali pada ukuran ikan dibawah 50 gram, dan 1 bulan
sekali untuk ukuran ikan di atas 50 gram.
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Pemantauan Kualitas air
Pemantauan kualitas air dengan cara melakukan
pengukuran parameter meliputi salinitas, pH, suhu, oksigen terlarut, phosphat,
amoniak, nitrit, nitrat, Pengukuran parameter kualitas air dilakukan minimum 2
kali seminggu.
Pencegahan Penyakit
Tindakan pencegahan sebenarnya merupakan tujuan utama
dalam rencana pengendalian penyakit. Adapun tindakan pencegahan yang
dilakukan antara lain :
- Melakukan pengantian dan pencucian jaring secara rutin
- Pengaturan padat tebar yang sesuai ukuran ikan karena
kepadatan yang tinggi ikan stres dan mudah terserang penyakit
- Pemberian pakan yang optimal baik jumlah maupun
nutrisnya
- Perendaman ikan dengan air tawar dan pemberian
antiseptik sesuai dengan dosis
- Perendaman ikan denagn formalin teknis 60% dengan
dosis 100-150 ppm
- Penambahan vitamin C, mulitivitamin dan probiotik pada
pakan
- Tidak membuang sampah/limbah oganik disekitar lokasi
budidaya
Pengobatan penyakit ikan
Penyakit yang menyerang pada ikan kakap putih yaitu
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, parasit, dan Virus. Jenis obat yang
sering digunakan adalah antiseptic dan antimicrobial yang direkomendasikan.
LANGKAH PEMANENAN
- Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
untuk mengurangi stress selama pemanenan.
- Alat panen yang digunakan untuk ikan konsumsi
berupa scoop net. Ukuran panen ikan kakap putih konsumsi
memiliki bobot minimal 500 gr.
- Sebelum dilakukan pemanenan ikan terlebih dahulu
dipuasakan selama satu hari.
- Sistem pengangkutan ikan konsumsi ada sistem terbuka
dan ada sistem tertutup.
- Pengangkutan ikan hidup sistem terbuka dilakukan
secara langsung menebar ikan komsumsi di palka yang tersedia air mengalir
sehingga kualitas air dapat terjaga baik selama perjalanan.
- Sedangkan sistem pengangkutan tertutup dengan cara
pengemasan menggunakan box/styrofoam. (Sumber : bpbl batam)