Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu saudara
yang berminat berbudidaya ikan di air payau bisa memcoba mengembangkan ikan Nila salin (Oreochromis
niloticus) adalah ikan nila air tawar dilakukan perekayasaan pada kualitas air (air
asin) media budidayanya, sehingga tahan
hidup di air asin/payau.
Nila
salin adalah jenis ikan strain baru ini
tahan hidup pada air salinitas tinggi hingga 20 promil sehingga jenis ikan nila
ini layak dibudidayakan di tambak. Ikan ini hasil rekayasa Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT). Selain itu BPPT mengembangkan pakan protein rekombinan
hormon pertumbuhan, vaksin DNA Streptococcus
dan pencanangan pengembangan ikan nila salin di Karawang.
Budidaya Nila Salin
Budidaya
ikan nila ini hampir sama dengan ikan nila lain dan dipastikan sangat mudah. Ikan
nila hidup baik pada suhu optimal yakni 25-300C dengan pH air 7-8. Ikan nila termasuk hewan
pemakan segala atau omnivora.
Keberhasilan
budidaya ikan nila salin juga dalam hal pemilihan benih. Benih yang dipilih
harus seragam dengan ukuran yang sama. Dan pilihlah benih yang pertumbuhannya
cepat yakni ikan nila jantan. Maka disarannya
memilih benih ikan nila secara monosex (berkelamin semua) lebih menguntungkan
daripada campuran.
Pakan
buatan yang digunakan sebaiknya berkadar protein sekitar 25%. Ikan nila
membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian lebih
baik di pagi hari atau sore hari. Setiap
dua minggu sekali dilakukan cek sampel secara acak kemudian timbang bobotnya. Pakan
protein rekombinan hormon pertumbuhan merupakan rekayasa pakan dengan kandungan
protein yang sesuai untuk mempercepat pertumbuhan ikan nila salin.
Agar
ikan tetap sehat maka diberi Vaksin DNA
Streptococcus untuk meningkatkan kekebalan ikan nila salin terhadap risiko
serangan bakteri Streptococcus yang mematikan.
Lama budidaya
ikan nila salin pertumbuhannya lebih cepat (3 bulan sudah panen) dibanding ikan
nila lainnya, harga yang lebih baik dan cita rasa dagingnya yang lebih
disukai konsumen. Pada budidaya 1
hektar produktivitasnya mencapai kisaran 3,5 – 4 ton. Dengan harga saat
ini di tingkat pembudidaya rata-rata Rp. 23.000,- per kg, maka petambak meraup
untuk bersih minimal Rp. 30 juta per seklus atau Rp. Juta per bulan.
Aspek Bisnis
Pemasaran ikan nila
salin juga terbuka lebar untuk di lingkup domestik ataupun dijadikan komoditas
ekspor ke berbagai negara tujuan. Peluang itu sangat terbuka, karena nila salin
mempunyai tekstur warna daging yang putih, sehingga sangat disukai dikalangan
masyarakat Indonesia maupun dunia. Ikan ini dapat dengan mudah dibudidayakan
secara massal oleh masyarakat, dan sebagai komoditas unggulan di lahan tambak atau laut untuk ketahanan pangan di Indoensia.
Secara
ekonomi ikan nila salin sangat menjanjikan. Itulah kenapa saat ini masyarakat
mulai ramai ramai menggeluti usaha nila salin ini. Ada lebih dari 400 orang
yang menekuni budidaya ikan ini di Kabupaten Pati. Belum lagi akses pasar
sangat mudah, bakul langsung datang ke tambak, timbang dan langsung bayar cash.
(Pustaka : beberapa sumber)