Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru bahwa pengumuman menteri sebagai pembantu untuk
melaksanakan tugas Persiden Terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo pada Kabinet
Indonesia Maju telah selesai dipublikasikan. Begitu juga Penetapan Mendikbud Kabinet Indonesia Maju terbaru Nadiem
Anwar menganti Muhadjir Effendy.
Setelah
selesai penyerahan SK sebagai Calon Menteri, dilakukan serah
terima jabatan dengan Mendikbud periode sebelumnya, Muhadjir Effendy. Serah
terima jabatan dilakukan di Gedung Graha Utama, di kantor Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta.
"Kita
menyambut gembira pimpinan baru di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim," dikatakan Muhadjir Effendy yang baru
saja dilantik sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK).
Ditambahkan
Muhadjir, bersamaan dengan pelantikan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud yang
baru, urusan pendidikan tinggi yang selama ini dikelola Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali akan dikelola dalam
satu atap di Kemendikbud.
Mantan
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mendorong Mendikbud yang baru untuk
dapat mengevaluasi berbagai program dan kebijakan yang telah dilaksanakan pada
periode sebelumnya.
"Silakan
dilakukan evaluasi secara menyeluruh mana yang bisa dilanjutkan, tolong
dilanjutkan. Tapi kalau ada yang sudah tidak relevan lagi silakan disesuaikan,
direvisi atau dibuat program yang baru," tutur Muhadjir Effendy.
Usai
memberikan sambutan, Mendikbud periode 2016--2019 Muhadjir Effendy menyerahkan
laporan akhir jabatannya kepada Mendikbud Nadiem Makarim.
Dalam menjalankan tugas meminta kepada Muhadjir Effendy maupun Menristekdikti M. Nasir tidak segan untuk membimbingnya dan tidak bosan untuk menjawab pertanyaannya. "Saya membutuhkan mentor-mentor yang bisa menjadikan saya pemimpin yang lebih baik," ujar Mendikbud Nadiem Makarim. (Sumber : Jawapos)
Tiga
Fokus Mendikbud Nadiem Makarim adalah :
- Pertama, Mendikbud optimistis dapat
menghadirkan solusi yang baik dimulai dengan mendengar, berdiskusi, memelajari
kondisi yang ada bersama para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan.
Selanjutnya memulai dengan belajar dulu dengan semua stakeholders yang ada. Dari
situlah baru kita menemukan solusi-solusi, baik teknologi maupun nonteknologi
yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan.
- Kedua, Sistem pendidikan pada pembentukan karakter generasi penerus
bangsa dan berdasarkan kompetensi. Bukan hanya informasi
saja. Harus ada skill. Juga relevansi dan perlu adanya "link and match" antara industri dan juga institusi pendidikan.
- Ketiga,
Gotong royong dan Kolaborasi. Budaya bangsa Indonesia yang akan terus
dikembangkan dalam setiap gerak. Gotong royong tidak bisa kita lakukan ini
sendiri. Semua harus terlibat, semua harus gotong royong untuk menciptakan
institusi atau kualitas pendidikan yang lebih baik.
Inilah Saran Kami untuk Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai bahan pertimbangan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2019-2024 adalah :
- Pertama saran kami, Mendikbud baru sebagai generasi milenial bekerjasamalah dengan menteri Keminfo serta Industri merek Hp yang
pasarnya di Indonesa ciptakan Hp khusus untuk dikosumsi peserta didik dasar dan menengah (umur 2-12 th, Umur 13-18
tahun) yang bebas konten negatif, konten kekerasan dan bebas dari game merusak
moral walau akses lewat google, yahoo dan lainnya.
- Kedua saran kami, Hapus
sistem Remedial disekolah, dan jangan adanya politik kepentingan masuk ke dalam pendidikan
dasar dan menengah.
Semoga saran kami ini sampai dibaca oleh pengambil kebijakan di kemendikbud. Kami rasa guru sebagai pengerak utama untuk membentuk peserta didik karakter, berilmu dan berakhlak akan lebih mudah.
Demikianlah informasi tentang tiga Fokus utama Mendikbud Nadiem Makarim untuk Pendidikan. Semoga dengan tiga langkah ini akan memperbaiki manajerial pendidikan dan memperbaiki karakter peserta didik yang kurang rasa cinta nasionalismenya maupun peserta didik yang akhlaknya menipis (ibadahnya terlewat) dengan tergantungnya pada Medsos sehingga rasa hormat/menghormati pada guru/orang tua kurang dan semakin tahun semakin mengkuatirkan. Semoga info bermanfaat