Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu dan saudara semoga diberikan kemudahan dalam
menjemput rizki. Pelaksanaan Tes SKD CPNS tahun 2018 tinggal 3 hari lagi, dan dari hasil ujian CAT SKD tanggal 26 Oktober sampai 11 Nopember 2018 ternyata peserta baik honorer K2 umur dibawah 35 th maupun jalur umum banyak yang tidak lulus passing grade sesuai ketentuan. Otomatis
banyak formasi CPNS yang kosong.
Pendapat para peserta yang mengikuti test SKD CPNS 2018 bervariasi, menurut teman admin yang tidak lulus passing grade mengatakan soal yang diberikan sebenarnya tidaklah sulit tetapi batas waktunya 90 menit masih kurang. Dan bagi peserta yang lulus passing grade soal yang diberikan tidaklah sulit dan batas waktu yang diberikan lebih dari cukup. Yang membuat mereka banyak tidak
lulus adalah persiapan peserta tidak matang, dan lemahnya stategi yang
digunakan.
Dan
menurut info berita bahwa rata-rata setiap
kabupaten / kota/provinsi / kementerian / lembaga / instansi yang membuka formasi CPNS
hanya 9% peserta dari masing-masing yang lulus test SKD. Karena jebloknya hasil
SKD banyak formasi CPNS 2018 yang kosong. Kekosongan ini tersebut lebih baik diisi oleh Honorer K2.
Melihat
Cuaca hasil test CPNS yang jeblok, mungkin saja setiap daerah melalui BKD akan menyurati
ke menpan untuk solusi bagaimana mengisi formasi CPNS 2018 yang kosong. Dengan beredarnya kabar pada CPNS 2018 jalur khusus banyak yang gagal karena tidak memenugi passing grade sehingga akan mengkaji sistem perangkingan, hononer K2 pun bereaksi akan menolak perangkingan ini karena sangat bertolak belakang dengan aturan pengadaan formasi
CPNS 2018.
Menurut
Jawapos.com info dari Said Amir, koordinator wilayah (Korwil) Forum Honorer K2
Indonesia (FHK2I) Maluku Utara (Malut) mengatakan saya mengajak seluruh
honorer K2 untuk mengawal ini. Jangan setujui kajian pe-rangking-an itu. Kalau
memang tidak memenuhi kuota itu berarti pemerintah telah gagal pada pengadaan
CPNS 2018. Ini jadi bukti juga kalau pemerintah tidak berpihak kepada honorer
K2
Menurut
Susilo Setya Nugroho atau Zhillo,
koordinator daerah Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Kediri mengatakan Kalau banyak yang tidak lulus artinya ada
yang salah dengan tesnya. Bisa saja soalnya terlalu sulit hingga banyak yang
tidak lolos.
Menindaklanjuti
hasi tes CPNS yang jeblok, Zhillo mengatakan, pengurus FHK2I Kabupaten Kediri
bersama 25 koordinator kecamatan mendatangi Dinas Pendidikan dan Badan
Kepegawaian Daerah. Mereka minta kejelasan tentang kuota kosong dari sisa tes. "Formasi
362 yang kosong mau dikemanakan. Kami meminta kalau bisa sisa itu diberikan
untuk honorer K2," ujarnya.
Formasi
honorer K2 Kab Kediri sebanyak 110. Honorer K2 usia 35 tahun ke bawah yang ikut
tes ada 44 orang. Hasilnya hanya 12 orang yang nilainya di atas passing grade,
di mana tes intelegensi umum (TIU) 60 dan nilai akumulasi 260.
"Nilai
itu menjadi patokan nasional. Jadi jika hasil tes sudah tidak sesuai dengan
patokan passing grade maka konsekuensinya harus di out atau didiskualifikasi.
Karena sudah jelas tidak memenuhi syarat," bebernya.
Zhillo
menambahkan, BKD ingin menyurati Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin terkait banyaknya peserta tes yang
tidak lolos. Sekaligus mengevaluasi passing grade supaya banyak yang lulus. Hal
ini menurut Zhillo, kebijakan yang aneh bin ajaib.
"Sudah
dites banyak yang tidak lolos tapi masih dibela supaya lolos demi mengisi
formasi. Makanya kami mendatangi Dinas Pendidikan dan BKD untuk meminta
penjelasan terkait surat ke MenPAN-RB tersebut," terangnya.
Honorer
K2 juga minta sisa kuota sebesar 362 itu diberikan kepada mereka sesuai masa
pengabdianya paling lama dan usia. Apalagi honorer K2 sudah lama mengabdi pada
negara dan nyata masih bekerja terus menerus tanpa putus. "Katanya
pemerintah mencari pegawai yang berkompeten ya honorer K2 inilah orangnya.
Sudah puluhan tahun dan berpengalaman," tegasnya