Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru haonorer bahwa pengurus Besar Persatuan Guru
Republik Indonesia (PB PGRI) memperjuangkan nasib kejelasan bapak ibu guru.
Oleh
sebab itu PB PGRI terus mendesak pemerintah memprioritaskan guru honorer dalam
rekrutmen CPNS 2018. Selain sudah lama mengabdi juga demi memenuhi unsur
keadilan.
"Kami
sudah minta 250 ribu tapi yang dikabulkan 100 ribu. Itu pun masih menunggu
keputusan MenPAN-RB," ujar Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi di sela-sela
rapat koordinasi pengurus PGRI se-Indonesia di Jakarta, Rabu (23/5).
Unifah
menyesalkan persyaratan yang dibuat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk pengangkatan guru honorer. Di
antaranya harus memiliki sertifikasi pendidik.
Sementara
banyak guru honorer di sekolah negeri tidak bisa mendapatkan sertifikasi
seperti di yayasan.
"Sebenarnya
KemenPAN-RB punya data honorer K2 (kategori dua) loh. Mereka bisa buat rangking
mana yang harusnya diangkat duluan dilihat dari lamanya pengabdian. Selain itu
mereka sudah pernah dites juga," tuturnya.
|
Peserta Didik ikuti USBN 2018 |
Menanggapi
ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
mengungkapkan, pihaknya sudah mengusulkan 100 ribu guru honorer diangkat. Namun
ternyata ada aturan-aturan yang harus dipenuhi dan tidak boleh dilanggar. Salah
satunya soal harus tes lagi dan ada batas usia.
"Kami
sudah mendorong agar ada revisi peraturan pemerintah yang mengganjal proses
rekrutmen guru honorer ini termasuk sertifikasi guru honorer di sekolah
negeri," tambah Muhadjir.
Dia
berharap, MenPAN-RB akan menyetujui usulan 100 ribu guru itu. Sebab, tahun ini
prioritas Kemendikbud adalah menuntaskan penyelesaian guru honorer. (Sumber :
Jawapos). Semoga yang diharapkan oleh PGRI menjadi kenyataan walau
meperjuangkannya sangat berat.