Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu bahwa PT Telkom Indonesia (Perser) mengembangkan
sebuah aplikasi terintegrasi dengan dashboard, yang bakal dipakai untuk program
digitalisasi pertanian di sejumlah daerah di Indonesia.
Direktur
Digital and Strategic Portofolio Telkom, David Bangun mengatakan, hal ini
merupakan aplikasi yang berguna bagi petani sekaligus pemangku kepentingan
dalam proses digitalisasi pertaninan.
Bagi
petani, aplikasi bisa dipakai untuk mengakses layanan dari Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) di empat masa tanam; yakni pra tanam, tanam, pasca panen, dan
panen.
Sedangkan
stakeholder terkait, misalnya Telkom sendiri, melalui dashboard yang terhubung
ke aplikasi akan bisa memasukan dan mengakses berbagai data profil serta
riwayat lahan petani. Hasilnya berupa big data yang bisa diolah lagi menjadi
informasi pendamping pertanian.
"Aplikasi
ini dinamai LogTan, isinya berupa data-data petani, luas lahan, rencana tanam
dan identifikasi lainnya. Datanya bisa dimanfaatkan sebagai analitik,
mengetahui korelasi cuaca dengan rencana tanam, ketepatan kebutuhan pupuk,
sensor tanah, pemupukan otomatis, hingga akurasi prediksi panen," terang
David di Indramayu, Kamis (11/1/2018) lalu.
"Selain
itu (bagi petani) bisa memanfaatkannya untuk pendampingan BUMN dari empat masa
tanam; yakni pra-tanam, tanam, panen, dan pasca-panen," sebutnya.
Layanan
BUMN yang dimaksud David, misalnya, saat masa pra-tanam petani bisa mengakses
layanan Asuransi Usaha Tani dari Jasindo dan Askrindo; atau Kredit Usaha Rakyat
dari Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) yang terdiri dari BNI, BRI BTN,
dan Mandiri. Ada
juga layanan berupa distribusi pupuk, penyediaan benih, hingga pendampingan
dari PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero),
atau PT Pupuk Indonesia (Persero).
Sedangkan
pasca panen, petani dapat mengakses layanan penjualan hasil tani dan distribusi
hasil tani yang difasilitasi oleh PT Pupuk Indonesia Pangan, PT Permodalan
Nasional Madani (Persero), Perum Bulog, dan PT Pegadaian (Persero).
“Lalu
kalau panen, ada fasilitas penyimpanan dan resi gudang dai PT Pupuk Indonesia
Pangan dan BULOG. Semua layanan itu bisa diakses di Kantor Mitra BUMDes Bersama
(MBB) Sliyeg Indramayu,” kata David.
Digitalisasi
pertanian ini merupakan inisiasi Telkom dan dijalankan secara sinergi bersama
berbagai BUMN. Selain itu, digitalisasi ini juga beriringan dengan program
kewirasusahaan petani dari Kementerian BUMN.
Proses
digitalisasi pertanian sendiri telah dijalankan sebagai pilot project di
Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sejak Maret 2017. Total ada
sekitar 7.000 petani terdaftar, dengan luas lahan totalnya mencapai 4.000
hektar.
Adapun
total produksi gabah kering panen di Kabupaten Indramayu pada 2017 mencapai 1,8
juta ton. Konsumsi sendiri hanya berkisar 250 ribu ton, dan penyerapan dari
Bulog hanya sekitar 200.000 ton.
(Sumber : Kompas.com)