Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu bahwa perkembangan
budidaya ungggas di Indonesia semakin pesat. Maka pada tahun 2020 bisa
jadi Indonesia akan menjadi pusat produksi unggas terbesar baik pertelur maupun
pedaging.
Dalam
budidaya unggas, faktor kepuasan menjadi pertimbangan para perternak ayam
petelur yakni budidaya ayam dari umur
sehari atau ayam siap produksi telur. Kepuasan ini tergantung pada peternak apakah
memilih memulai dari DOC atau memulai dari pullet juga memberikan keuntungan
tersendiri
Usaha
peternakan layer (ayam petelur) dapat dimulai dari beberapa cara. Pertama, ada
peternak yang memulainya dengan memelihara dari DOC (anak ayam sehari) ada pula
yang memulainya dari pullet (ayam petelur siap produksi).
Menurut
Budi Prasetyo pemilik Budi Farm
mengatakan, pilihan peternak untuk memulai dari DOC atau pullet lebih didasari
dari segi kepuasan. Baginya, membentuk layer dari DOC merupakan tantangan dan
ada kepuasan tersendiri ketika nantinya telah menjadi layer yang berproduksi
optimal.
Budi
menjelaskan, seseorang peternak layer memutuskan untuk memulai usaha dari pullet.
Membeli pullet bagaikan membeli kucing dalam karung. “Karena kita sebagai
peternak tidak tahu asal usul pullet yang diperjualbelikan. DOC-nya bagaimana,
vaksinnya seperti apa dan bagaimana pakannya selama dipelihara, kita tidak
tahu,” ujarnya.
Membentuk
pullet tidak pernah mudah kata Budi. Selalu saja ada masalah yang datang
menyertai. Namun, dari sana ia banyak belajar agar dapat membentuk pullet
sesuai dengan yang diharapkan. Kini, ia bukan hanya menyuplai pullet untuk
peternakannya saja melainkan ke beberapa peternak layer lainnya. Hanya saja,
membuat pullet bukan sebuah bisnis utama yang harus dilakoni oleh Budi.
Pihaknya
cukup selektif dalam memilih peternak untuk dijadikan pembeli pullet. Pasalnya,
ia enggan menjual pulletnya kepada peternak yang tidak mau menunggu dan
mengikuti proses tumbuhnya pullet. Sehingga, ia pun tidak setiap saat memiliki
stok pullet. Lebih sering, Budi akan memberikan informasi kapan masuk DOC
kepada peternak layer langganannya. Jika ada yang ingin ikut maka, ia akan
menyiapkan DOC nya.
Berbeda
dengan yang dilakoni Prastyo, pemilik Sentral Pullet yang berbasis di Sleman,
Yogyakarta. Bisnis pullet memang merupakan usaha utamanya. Tidak ingin dicap
sebagai penjual pullet biasa, Prast demikian ia kerap disapa, selalu siap
memberikan catatan pemeliharaan kepada para konsumen. Catatan yang diberikannya
berupa riwayat pemeliharaan termasuk vaksinasi yang telah diberikan.
|
Budidaya Layer (ayam petelur) sistem Pullet di kandang peternakan Samino Pengusaha pemula Jl. Raya Wukirsari - Tambakromo Pati Km.1 belakang Toko Meubel dan Perabot Kayu jati TPK. Photo kadang sebelah kanan |
|
Budidaya layer (ayam petelur) sistem Pullet di kandang peternakan Samino pengusaha pemula Jl. raya Wukirsari-Tambakromo Pati Km. 1 Belakang Toko Meubel dan perabot kayu jati TPK. Photo kadang sebelah kiri |
Pilih DOC
Di
wilayah Jawa Tengah sendiri, disampaikan Budi setidaknya dari 90 % peternak
layer di daerah Salatiga dan sekitarnya yang melakukan self mixing (pembuatan
pakan sendiri) cenderung memilih untuk memelihara layer mulai dari DOC.
Sementara sekitar 70 % dari mereka yang menggunakan pakan jadi pabrik lebih memilih
untuk menggunakan pullet.
Prast
menyatakan, peternak yang membeli pullet terbilang beragam. “Ada yang memang
100 % menggunakan pullet. Tapi, ada juga yang membeli pullet hanya untuk
mencukupi populasi saja. Misal, dia ingin populasi 10 ribu ekor. Tapi baru ada
8.000 ekor saja, maka 2.000 sisanya dicukupi dari pullet,” jelasnya.
Keuntungan
memelihara layer dari DOC dikatakan Budi, peternak jadi mengetahui riwayat ayam
yang dipeliharanya. Sehingga terasa lebih puas dan merasa aman selama melakukan
budidaya yang terbilang lama yakni hingga usia ayam 72 minggu.
Dalam
membentuk pullet, Budi berpatokan pada umur dan berat ayam. Layer dinilai telah
memasuki masa pullet adalah ketika telah memasuki usia 12 minggu dengan bobot
rata-rata 1 kg. Namun, beberapa kali ketika ia memelihara DOC hingga masa
pullet tidak sampai pada usia 12 minggu, ia mampu mencapainya lebih awal dari
standar. “Sebenarnya banyak yang menyangsikan karena khawatir akan terjadinya
prolaps kalau pullet terlalu gemuk. Tapi nyatanya tidak. Justru puncak produksi
pullet yang saya hasilkan lebih maju dari ayam lainnya. Asalkan gemuknya bukan
gemuk perlemakan,” ujarnya memberi penjelasan.
Pilih Pullet
Pada
beberapa peternak yang memang enggan memelihara layer dari DOC, keberadaan
peternak pullet seperti Prast sangatlah penting. Terbukti, kini Prast mampu
menjadi penyuplai utama 9 peternakan layer di Yogyakarta. Dalam sebulan ia
dapat melakukan panen hingga 2 kali, 10 ribu di 2 minggu pertama, dan 10 ribu
di 2 minggu kedua.
Prast
menjelaskan, peternak layer harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang
tinggi jika ingin memelihara layer dari DOC. Keuletan SDM (Sumber Daya Manusia)
juga mutlak diperlukan. Namun melihat fenomena generasi muda belakangan ini di
dunia peternakan sudah tidak seperti dulu lagi, sehingga meski ada sangat sulit
mendapatkannya. Terlebih ketika 1 – 2 minggu pertama pemeliharaan, operator
kandang harus benar-benar full di kandang.
Pertimbangan
itulah yang menyebabkan tidak semua peternak layer mampu memproduksi sendiri
pulletnya dan bergantung pada peternak pullet. ( Sumber : TROBOS.com dan Selengkapnya baca di majalah TROBOS Livestock Edisi 219/Desember 2017)
Begitu juga yang diterapkan oleh Samino pengusaha muda dari Desa wukirsari Kecamatan Tambakromo Pati. Samino (Kades Wukirsari) lebih moncerdalam bisnis kayu jati TPK dan perabot, sekarang merambah budidaya perunggasan. Karena melihat prospek yang bagus dalam budidaya perunggasan maka Samino bekerjasama Suharli perantau dari korea membudidayakan layer (ayam pertelur) dalam bentuk pullet ( ayam siap produksi telur).
Layer siap produksi yang dibudidayakan oleh Samino sementara berjumlah 1045 ekor. Dalam Budidaya 1 bulan layer siap produksi telur. Pada tahun 2018, jumlah layer yang akan ditingkatkan kembali. Semoga produksi telur Unggas layer lancar, hasil telur sesuai yang ditargetkan dan harga jual telur tinggi. Sukses kepada peternak unggas dimana saja. Tingkatkan selalu produksi layernya. Semoga info bermanfaat