Budilaksono.com....salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu bahwa Kementerian Agama melalui Direktorat Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah akan menerapkan sistem baru pada
pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017, berbeda dengan pelaksanaan sertifikasi
guru sebelumnya.
Kasubdit
Bina Guru dan Tenaga Kependidikan MI/MTs Kidup Supriyadi menyampaikan, proses
sertifikasi tahun ini lebih sistematis dan didukung dengan pemanfaatan sistem
komputerisasi.
Menurut
Kidup, proses sertifikasi guru sudah dimulai dengan pembelajaran daring
(Online) selama dua bulan, terhitung sejak tanggal 11 September 2017, pelaporan
hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi terpilih, Ujian Akhir PLPG dan terakhir
Ujian Tulis Nasional berbasis komputer.
“Sistem
sertifikasi sekarang ini lebih ketat, karena tujuannya agar kompetensi guru
kita semakin baik,” ujar Kidup saat pertemuan dengan Kabid Pendidikan Madrasah
se-Indonesia di Bali, Kamis (14/9).
Target
begitu lulus sertifikasi sertifikasi tahun 2017, guru akan langsung mendapatkan
Nomor Registrasi Guru (NRG) agar bisa langsung dibayarkan ditahun berikutnya. “Kita
berusaha begitu dinyatakan lulus, langsung dapat NRG dan dibayarkan tahun
berikutnya. Kalau tidak bisa terhutang lagi di tahun 2018,” imbuhnya.
Lebih
lanjut Kidup juga menyampaikan, proses ujian sertifikasi dilakukan dua kali,
ujian PLPG dan Ujian Tulis Nasional. “Ada empat kali kesempatan untuk ikut
Ujian Tulis Nasional sampai lulus dalam dua tahun,” pungkas Kidup.
Sementara
itu, Kasubbag Tata Usaha Direktorat GTK Madrasah Sidik Sisdiyanto menyampaikan,
bahwa berdasarkan data Direktorat GTK Madrasah kuota sertifikasi guru mata
pelajaran umum berjumlah 2.845 guru, kuota guru mata pelajaran agama 1.273 guru
dan kuota guru MAN Insan Cendikia sebanyak 197 guru.
“Pengurangan
kuota sertfikasi guru dari kurang lebih 7.500 menjadi 4.315 tidak lepas dari
efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah,”tuturnya Sidik. Semoga informasi
ini bermanfaat kepada seluruh guru madrasah yang akan mengikuti sertifikasi
tahun 2017 ini.