Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, kepada bapak ibu guru, pada tahun
2017 diadakan penerimaan CPNS dari formasi khusus yakni dari Guru Garis
Depan (GGD). GGD ini nantinya akan ditempatkan di daerah terluar, terdepan dan
tertinggal (3T). Dengan adanya PNS dari GGD yang ditempatkan diderah tersebut
maka akan mengusur otomatis honorer yang mengajar sekolah tersebut.
Apa
yang dijelaskan diatas sejalan dengan pemikiran ketua Umum Pengurus Besar
Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi meminta pemerintah
untuk memerhatikan nasib guru-guru honorer di wilayah terdepan, terluar, dan
tertinggal (3T).
Ketimbang
mengangkat guru baru dan ditempatkan di 3T tapi sifatnya sementara, lebih baik
angkat guru honorer yang selama ini mengabdi di sana.
"Banyak
guru honorer yang usianya belum 35 tahun mengabdi di 3T. Kenapa tidak angkat
mereka menjadi PNS," kata Unifah di hadapan Mendikbud Muhadjir Effendy,
Selasa (20/6).
Menurut
Unifah, seharusnya pemerintah sebelum mengangkat guru PNS di wilayah 3T,
melihat dulu keberadaan honorer. Walaupun dibayar ratusan ribu, guru honorer
tetap mengabdi di wilayah 3T.
"Ini
penghargaan kita kepada guru honorer. PGRI tidak meminta pemerintah mengangkat
guru honorer yang tidak sesuai aturan perundangan. PGRI hanya minta tolong guru
honorer yang memenuhi syarat PNS diperhatikan," tuturnya.
Sebelumnya,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengangkat 6.296 guru
garis depan (GGD) yang ditempatkan di wilayah 3T. Sekitar 6.000-an GGD ini
merupakan hasil seleksi 2016. (Sumber : jawapos).
Demikianlah
informasi tentang nasib yang tidak jelas honorer yang mengabdi di daerah 3T.
Oleh sebab itu pemerintah harus meperhatikan nasib honorer kedepan bila GGD
menjadi PNS mengabdi di sekolah tersebut. Semoga info bermanfaat.