Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu bahwa Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian
Kominfo Semuel A. Pangerapan meminta guru bimbingan konseling dapat mengarahkan
siswa untuk mengakses konten positif di internet sekaligus melindungi dari
konten negatif.
"Jadi
kita memproteksi anak-anak kita agar mereka tidak tersesat di konten-konten
negatif di dunia internet tetapi kita arahkan mereka ke konten-konten
positif," imbaunya dalam acara Edukasi Penggunaan Internet Cerdas, Kreatif,
Produktif, dan Whitelist di Gedung Dilo, Banda Aceh, NAD, Jumat (31/03/2017).
Dirjen
Semuel mengatakan, pembekalan kepada siswa sekolah diperlukan agar mereka tidak
mengakses konten yang tidak produktif.
"Kalau
internet bisa diakses oleh semua orang dan kita tidak bisa memberikan
pembekalan kepada anak-anak kita, yang ada mereka bisa mengakses hal-hal yang
tidak produktif seperti pornografi dan kebencian," katanya.
Lebih
lanjut Dirjen Aptika memaparkan pendekatan yang digunakan oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika dalam mendorong penggunaan internet secara produktif.
"Kita
perlu memberikan program guideline ke anak-anak untuk bisa akses di
website-website mana saja, hanya yang melewati seleksi white list. Kemudian
bagaimana kita bisa membuat duta-duta internet untuk bisa menjadi panduan
menggunakan internet dengan baik dan produktif," jelasnya.
Menurut
Semuel A. Pangerapan, teknologi internet memang mengubah tatanan hidup manusia
di dunia. "Pertama kali internet ditemukan ide awalnya adalah bagaimana
menyebarkan informasi, untuk bertukar pendidikan, tentang riset. Tahun 1995
adalah pertama kali layanan internet masuk secara resmi di Indonesia.
Sebelumnya internet digunakan oleh mahasiswa. Sekarang internet dapat digunakan
oleh siapapun tanpa batas umur termasuk anak-anak," kata Semuel.
Oleh
karena itu, Semuel menegaskan agar setiap orang dapat memanfaatkan internet
dengan baik dan menyikapi dunia internet sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari.
"Sebenarnya
dunia internet itu sama saja dengan dunia nyata. Kita harus mendidik bahwa
internet itu bukan dunia yang beda. Internet merupakan bagian realitas
kita" tuturnya.
Dalam
pandangan Dirjen Semuel, setiap anak harus diajarkan untuk melakukan posting di
dunia internet secara bijak. "Anak-anak harus disadarkan bahwa mereka bisa
terdeteksi siapa yang memposting. Di internet semua tercatat. Kalau kita sekali
buat kesalahan, mungkin kita sudah menghapus posting kita tapi sudah tercatat.
Jadi sebelum posting, pikir dulu, apakah yang mau diposting baik atau
tidak," pungkasnya.
Acara
kerjasama Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika dengan Dinas
Komunikasi, Informatika, dan Persandian Provinsi Aceh dan Dinas Pendidikan Kota
Banda Aceh itu diikuti 75 guru Bimbingan Konseling dari tingkat SD s.d. SMA di
Banda Aceh.(Sumber : keminfo) Semoga info bermanfaat.