Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru bahwa Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur
memastikan bantuan operasional sekolah (BOS) triwulan I akan cair pada Selasa
(21/3).
Kepastian
itu disampaikan setelah sempat terjadi penundaan. Pencairan dana Rp 1,8 triliun
itu dilakukan serentak ke sekolah.
Kepala
Dispendik Jatim Saiful Rachman menyatakan, pendataan BOS triwulan I sudah
rampung di tingkat provinsi. Pencairan BOS triwulan I memang melambat bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. BOS yang biasanya cair pada Februari kini
molor hingga pertengahan Maret.
Dana
BOS tersendat lantaran adanya perubahan mekanisme yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 8 Tahun 2017 tentang
Juknis BOS.
Yakni,
dari anggaran belanja tidak langsung menjadi belanja langsung.''Melalui
mekanisme itu, sekolah melakukan beberapa perubahan,'' terangnya.
Lewat
mekanisme belanja langsung, sekolah dituntut membuat rencana kegiatan dan
anggaran sekolah (RKAS) lebih terperinci. Sebab, seluruh anggaran yang
diberikan bakal bergantung pada permintaan sekolah. Pencairan belanja langsung
tersebut bakal diberlakukan khusus bagi SMA dan SMK.
Untuk
SD dan SMP, BOS masih berbentuk anggaran tidak langsung. Selain dua mekanisme
tersebut, di Jatim ada beberapa sekolah yang menggunakan sistem pencairan nontunai.
''Untuk nontunai, baru percontohan di beberapa sekolah,'' ujarnya.
Tahun
ini proporsi pencairan dana BOS pada setiap triwulan akan sedikit berbeda kalau
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Anggaran 20 persen bakal diberikan pada
pencairan triwulan I, III, dan IV.
Untuk
triwulan II, jumlah dana yang dicairkan sekitar 40 persen dari total pencairan
BOS dalam setahun. Dana triwulan II itu harus dicadangkan sekolah untuk pembelian
buku teks pembelajaran. ''Dana ini baru bisa dicairkan setelah sekolah ingin
melakukan pembayaran buku,'' katanya.
Selain
perubahan mekanisme penganggaran, proses alih wewenang dari pemerintah
kabupaten/kota ke provinsi turut andil menghambat pencairan.
Komponen
di beberapa daerah belum siap. Misalnya, koordinasi antar-kepala cabang di
setiap kabupaten/kota ke sekolah yang belum lancar.
Kondisi
itu membuat beberapa pelaporan ke provinsi tidak bisa berjalan mulus dan
sedikit banyak menghambat pencairan dana BOS. ''Untuk pencairan BOS Selasa
esok, kami terpaksa meninggalkan beberapa daerah yang belum melengkapi data
BOS,'' ujarnya.
Tujuannya,
mayoritas sekolah yang telah lengkap mengirimkan data BOS tidak terlalu lama
menunggu pencairan. Pencairan akan otomatis lancar pada triwulan II setelah
semua perangkat di provinsi dan daerah sudah siap. (Sumber : Jawapos). Semoga informasi ini
bermanfaat.