Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu bahwa kemdikbud akan melaksanakan UKG ulang 2017
yang dilaksanakan mulai 25 April 2017. Diharapkan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) menurunkan angka minimal kelulusan dibading UKG tahun
2016 yakni 80.
UKG
ulang hanya diberikan kepada guru yang telah mengikuti pendidikan dan latihan
profesi guru (PLPG) pada tahun 2016 yang belum
dinyatakan lulus. Karena hasil UKG
tahun 2016 masih ada 41.218 orang guru dinyatakan tidak lulus.
Otomatis
kesempatan mereka untuk mendapatkan sertifikat profesi pendidik, sebagai syarat
menerima tunjangan profesi guru (TPG) tertunda.
Sebelumnya
nilai rata-rata UKG 2015 yang diperoleh
guru hanya sekitar 43 poin. Idealnya kenaikannya cukup 50 persen dari nilai
rata-rata UKG 2015, jadi nilai kelulusan
yang wajar itu cukup 65 poin sampai 70 poin. Karena nilai 65 poin sampai 70
poin itu sudah setara dengan skor B (baik).
Dia
menegaskan bahwa guru-guru yang bakal mengikuti UKG ulang 2017 adalah guru yang
sudah mengajar sejak 2006 dan sebelumnya. Pemerintah mendapatkan amanah untuk
menanggung proses sertifikasi mereka.
Menurut
Rochmat Wahab mantan Rektor UNY mengkhawatirkan jika Kemendikbud tetap kaku
dengan nilai minimal 80 poin, bakal ada guru yang tidak lulus UKG lagi. Sehingga
bakal dibuka kembali UKG berikutnya, sampai seluruh guru yang menjadi tanggungan
pemerintah lulus ujian. ’’Pemerintah harus efisien dalam menggunakan anggaran.
UKG ini jangan dijadikan proyek,’’ jelasnya.
Hingga
kemarin Kemendikbud belum menyampaikan dengan detail kriteria kelulusan UKG
ulang 2017.
Sementara
itu, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim menilai angka
80 persen itu wajar. ’’Bagaimana ingin anak didiknya mendapatkan nilai 100 jika
gurunya tidak tinggi nilainya,’’ jelasnya.
Terkait
kesulitan untuk mendapatkan nilai yang tinggi itu, Ramli mengatakan sebuah
kewajaran. Apalagi banyak guru yang usianya sudah tua. Namun kesulitan ini bisa
diatasi dengan pembinaan-pembinaan. Diantaranya pembinaan yang dilakukan oleh
organisasi profesi guru masing-masing.
Ramli
berharap Kemendikbud tidak mengurangi batas minimal kelulusan UKG itu. Dia
memperkirakan dengan persiapan sekitar enam bulan, setelah UKG 2016, para guru
lebih siap. Sebab para guru yang tidka lulus UKG 2016 telah melakukan program
pembelajaran mandiri. (Sumber :Jawapos). Semoga info bermanfaat.