Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan SMA/SMK/MA pada
tanggal 14 Januari -15 Pebuari 2017
waktunya sekolah mendaftarkan siswa masuk perguruan tinggi melalui PDSS.
Dalam pelaporan tersebut banyak sekolah yang tidak paham pengisian atau yang
dikenal gagap teknologi (gaptek) dan tidak siap dengan sistem pengisian
pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) yang dilakukan secara online.
Prof Dr Ravik Karsidi MS ketua Panitia pusat SeNMPTN 2017 dan SBMPTN mengemukakan, kelalaian dan ketidaksiapan sekolah tersebut bisa membuat puluhan
ribu siswanya merugi dalam proses SNMPTN 2017. Sampai batas waktu pengisian dan verifikasi PDSS 12 Februari
lalu, tercatat masih sebanyak 4.233 sekolah yang tidak melengkapi pengisian
maupun finalisasi PDSS.
“Dengan
adanya kondisi tersebut, maka kami kemudian memperpanjang pengisian dan
verifikasi hingga 14 Februari. Karena ada 1.754 sekolah yang belum mengisi
lengkap data sekolah dan 2.479 yang
sudah mengisi secara lengkap namun tidak melanjutkan pada proses
selanjutnya yakni finalisasi PDSS,” kata Ravik.
Di
PDSS kali ini terdapat 18.005 sekolah yang sudah mengisi PDSS. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 14.740 sekolah yang sudah menyelesaikan PDSS dan sebanyak
4.233 yang masih terkendala, yang terdiri atas 1.754 sekolah belum mengisi
secara lengkap dan 2.479 sekolah yang sudah mengisi lengkap namun belum
memfinalisasi.
Sekolah
yang terkendala dalam pengisian PDSS dikatakan Ravik akan merugikan siswa
mereka. Sebab secara otomatis siswa mereka tidak akan dirangking dalam SNMPTN.
Supaya tak merugikan siswa, lanjutnya, Panitia Pusat memutuskan untuk melakukan
finalisasi otomatis yang dilanjutkan dengan dengan verifikasi otomatis oleh
sistem sehingga siswa tidak dirugikan akibat kelalaian sekolah.(Sumber :
Suaramerdeka).
Demikianlah
informasi tentang sekolah yang gaptek dalam pengisian pdss sehingga rugikan
siswa yang mau daftar melalui SNMPTN dan SBMPTN. Semoga informasi ini
bermanfaat.