Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan mari kita tingkatkan
kemampuan siswa baik akademik maupun non akademik. Pada bidang non akademik
biasa berhubungan dengan pembentukan karakter siswa berdasarkan minat dan bakat.
Bidang non akademik sama dengan kegiatan ektrakurikuler.
Kami
melihat semakin tahun pengangguran lulusan SMA dan SMK semakin tinggi dan grafiknya semakin naik. Ini disebabkan karena selama sekolah menengah
atas/kejuruan hanya belajar mata
pelajaran sesuai kurikulum. Dan dalam mencari kerja lulusan SMA/SMK harus
bersaing dengan lulusan kuliah.
Karena
sekarang banyak lulusan kuliah yang bekerja dengan gaji sesuai lulusan SMA/SMK.
Jadi peluang kerja lulusan SMA/SMK semakin sempit.
Dari
sinilah SMA/SMK harus terus mengikuti perkembangan jaman, apa yang harus
diterapkan sehingga lulusannya dapat terserap kerja atau mampu berdiri sendiri
berwirausaha sehingga mampu membuka
lapangan kerja bagi orang lain. Inilah yang belum banyak di pikirkan oleh
sekolah.
Demikian masyarakat, juga banyak beranggapan bila mau kuliah harus
masuk SMA dan Bila mau kerja harus masuk SMK. Masyarakat tidak membaca tren
bahwa lowongan kerja SMK sudah semakin sempit karena diambil oleh lulusan
kuliah. Anggapan ini tidak seluruhnya salah tetapi harus dirubah persepsinya.
Sebenarnya
SMA dan SMK sama. Tinggal bagaimana cara sekolah mencetak lulusan mampu sebagai
interpreuner dan bekerja sesuai bidang. Ini bisa dilakukan melalui bidang non
akademik/ekstrakurikuler dan mulok. Makannya dalam bidang ektrakulikuler harus
dirubah guna untuk mencetak lulusan yang siap sebagai interpreuner.
Karena
selama ini Ekstrakurikuler di sekolah baik SMP/SMA/SMK di Indonesia rata-rata
sama yakni pramuka, Rohani keagaman,Dram band, Pasibraka, PMR, engglish
Club,KIR, Seni dan Olahraga. Belum banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan
ektrakurikuler life Skill.
Ektrakurikuler
life skill yang diterapkan oleh sekolah ini sebagai bentuk unggulan yang bisa
mengantarkan lulusan SMA/SMK untuk membuka usaha mandiri sendiri atau bekerja.
Bidang ektrakurikuler life skill ini disesuaikan sesuai dengan kemauan pasar
dan dunia industri. Misalnya bidang tata boga, desaign butik, elektro,
menjahit, pengolahan hasil perikanan, pengolahan hasil pertanian, IT Sorfwore,
tata busana, agrobisnis/agribisnis dan masih banyak lagi.
Bagi
SMK yang sudah mempunyai keahlian terdidik, harusnya mapel mulok/prakarya
adalah mata pelajaran yang harus tidak berhubungan kejuruan. Dan ektrakurikuler
ditambah bidang life skill. Sehingga lulusannya bila tidak bekerja di bidang
keahliannya bisa bekerja bidang mulok/prakarya maupun ektrakrlikuler life
skill.
Dalam
pembelajarnya tersebut arahkan siswa bukan bekerja di dunia industri tetapi
sebagai interpreuner/ usaha mandiri. Dan
siswa yang mengikuti ektrakulikuler life skill harus bersertifikat. Kelak bila
digunakan untuk bekerja atau usaha mandiri sudah diakui lisensinya.
Seperti
juga yang diterapkan oleh SMAN 13 Depok. Sebagaimana dalam republika, SMAN 13
Depok me-launching ekstrakurikuler bertajuk "Life Skill Tata Boga dan
Elektro" di salah satu ruang sekolah. Kedua ekskul ini diberikan untuk
bekal siswa ketika masuk ke dunia kerja. "Dari dua ekskul ini, kita
mengembangkan bakat siswa dengan ilmu tata boga atau keahlian memasak dan
elektro. Nah dengan kegiatan ini nanti akan ada sertifikatnya," ujar Humas
SMAN 13 Depok, Eko Suprajitno, kemarin.
Guru
Bimbingan Konseling dan pembina ekskul tata boga di SMAN 13 Depok, Riska Suci
mengatakan, sekarang ini bukan hanya soft skill yang dibutuhkan siswa, tapi
juga hard skill. "Ya saya berharap adanya kegiatan dan ilmu baru ini buat
anak-anak bisa berguna kelak di dunia kerja," harapnya.
Pembina
tata boga Erik Chef Hotel Ibis, dalam acara launching tersebut mengajak
anak-anak binaannya untuk mempraktikan langsung apa yang pernah dilatihnya
yakni membuat appetizer, main course hingga dessert. "Kami akan membuat
salad sebagai appetizer dan fried chicken saus thailand sebagai main
course," ujar pria berpakaian ala chef tersebut.
Kedepan
tahun 2018/2019 kami juga menginginkan, SMKN 6 Tebo sebagai sekolah Interpreuner terapkan
ektrakulikuler life skill sebagai alternatif pilihan siswa bila tidak bekerja
dibidang sesuai keahlian bisa bekerja dibidang ektrakulikuler life skill. Apalagi
lulusannya banyak sebagai interpreuner atau membuka usaha mandiri yang mampu
memberi pekerjaan masyarakat sekitarnya.
Demikanlah
informasi tentang Kedepan SMA/SMK wajib terapkan ekstrakulikuller life skill hasilkan
lulusan interpreuner. Semoga informasi ini bermanfaat bagi SMA/SMK di seluruh
pelosok Nusantara.