Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru SMK, Guna meningkatkan kualitas tenaga kerja
di Indonesia, pemerintah tengah mengembangkan program pendidikan vokasi atau
pelatihan kerja. Program ini juga melibatkan kalangan industri.
Menteri
Perindusrian, Airlangga Hartarto, akan mengusulkan insentif pajak ke
Kementerian Keuangan. Insentif diberikan ke industri yang membantu pemerintah
dalam mengembangkan kualitas tenaga kerja, seperti memberikan fasilitas
pembinaan untuk siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
"Industri
yang menjalankan (kebijakan) ini kan perlu diberikan fasilitas. Salah satu yang
diusulkan bisa berupa tax allowance," kata Airlangga usai Rapat Koordinasi
pelatihan vokasional, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta,
Jumat (17/2/2017).
Dengan
adanya insentif tersebut, diharapkan akan semakin banyak perusahaan yang
terlibat. Dengan begitu, akan semakin banyak tenaga kerja yang terlibat dalam pendidikan
melalui perusahaan ini.
Airlangga
menjelaskan, pemerintah telah membuat program pelatihan kerja yang sesuai
dengan kebutuhan industri maupun SMK. Program yang akan dimulai di Jawa Timur
ini ditargetkan mulai berjalan pada akhir bulan Februari. Nantinya pemerintah
juga bakal memperluas program ini ke berbagai daerah potensial seperti Jawa
Tengah dan Jawa Barat.
"Itu
kira-kira ada 50 industri dengan 260 SMK. Itu link and match baik dari segi
fasilitas yang bisa dipakai maupun kurikulum. Juga tentu nanti akan
dikembangkan juga dengan Kementerian-Kementerian lain," tutur Airlangga.
"Nanti
di Jawa Timur kita mulai 50 tapi kan yang ikut pelatihan dengan Apindo itu
sudah lebih dari 2.000. Tapi dari training. Sekarang kita dorong lagi tak hanya
vokasional training tapi juga school-nya," terang Airlangga.
Bagi
para peserta yang mengikuti program ini, nantinya juga bakal memperoleh
sertifikat seperti di luar negeri.
"Dapat
sertifikat. Karena ini di Jerman bagian dari industri. Karena selama 4 tahun
itu mahasiswa atau student itu kan menghasilkan produk. Jadi selama 4 tahun
mereka telah menjadi bagian dari industri ini. Itu dilakukan di Jerman, Austria,
dan Swiss," ungkapnya. (Sumber : detik).