Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan semoga diberikan
kemudahan dalam beraktivitas.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar Rembuk Nasional
Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2017 pada tanggal 25 s.d 27 Januari 2017, di
Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Sawangan, Depok,
Jawa Barat.
Pada
tahun ini, RNPK mengangkat tema “Bersama Membangun Pendidikan dan Kebudayaan
yang Merata, Berkeadilan, dan Berkualitas”. Tema tersebut sesuai dengan arahan
Presiden Joko Widodo pada rapat kabinet awal Januari lalu, yang menekankan
bahwa pemerataan akan menjadi bidikan pemerintah sejak awal tahun 2017.
Kepala
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (Biro PKLN) Kemendikbud, Suharti
mengatakan, salah satu pokok pembahasan yang akan didiskusikan dalam RNPK 2017
adalah tentang pemerataan pembangunan pendidikan dan kebudayaan di seluruh
wilayah Indonesia.
“Jadi
bagaimana memastikan pembangunan pendidikan dan kebudayaan bisa dilakukan
dengan merata. Kita ingin semua anak Indonesia di mana saja dengan latar
belakang bisa mengakses pendidikan dan kebudayaan yang berkualitas,” ujar
Suharti dalam program dialog dengan Radio Sindo Trijaya, Senin, (23/1/2017).
Pembangunan
pendidikan dan kebudayaan tidak bisa dilaksanakan oleh Kemendikbud saja,
melainkan juga harus melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lain. Untuk
itulah pada setiap RNPK, Kemendikbud mengundang pemangku kepentingan bidang
pendidikan dan kebudayaan dari berbagai unsur.
Pemangku
kepentingan tersebut berasal dari unsur pemerintah pusat, pemerintah
provinsi/kabupaten/kota, pemerhati pendidikan, lembaga swadaya masyarakat
(LSM), organisasi profesi, hingga komunitas pendidikan.
“Kita
berkumpul untuk bersama-sama memikirkan bagaimana pendidikan dan kebudayaan
akan dibangun selanjutnya. Kita ingin semua terlibat dalam membangun pendidikan
dan kebudayaan agar jadi lebih baik lagi, jadi tidak hanya orang pusat yang
berbicara,” kata Suharti.
Diskusi
para peserta RNPK 2017 nanti akan dibagi menjadi sembilan komisi. Setiap komisi
terdiri dari perwakilan pemerintah pusat
dan daerah, serta lembaga masyarakat dan elemen lain yang secara detil akan
membahas topik yang berbeda di tiap komisi.
Beberapa
topik yang dibahas dalam komisi tertentu antara lain ujian nasional (UN),
pendidikan vokasi, pendidikan karakter, dan pembagian wewenang dan tanggung
jawab pemerintah pusat dan daerah dalam urusan pendidikan.
Suharti
mengatakan, selain diskusi komisi, peserta RNPK 2017 juga akan mengikuti sidang
pleno yang menghadirkan narasumber nasional. “Ada Menko Puan Maharani (Kemenko
PMK) yang akan mengisi sesi pengembangan karakter dan revolusi mental.
Lalu
Sofyan Wanandi (pengusaha), yang akan membahas tentang membangun pendidikan
yang sinergi dengan industri. Ada juga narasumber dari pemerintah daerah yaitu
Bupati Mamuju, karena di sana pelaksanaan Program Indonesia Pintar berjalan
dengan sangat baik,” ujarnya.
Demikianlah
informasi tentang RNPK 2017. Semoga dengan adanya rembuk nasional menegai
pendidikan dan kebudayaan akan semakin
bermutu dan lebih terarah. Semoga info bermanfaat.