Budilaksono.com...Salam Inspiratif, Kepada bapak ibu guru dan tenaga
kependidikan semoga diberikan kemudahan. Pelaksanaan UN sudah semakin dekat,
maka seluruh komponen yang berperan lakukan koordinasi dan persiapkan.
Bagi sekolah
yang akan melaksanakan ujian berbasis kertas bisa karena belum siap dengan
ujian berbasis komputer (UBK), kini bisa bernapas lega. Mereka tidak akan
terbebani lagi naskah ujian yang kabarnya harus dicetak sendiri lantaran soal
dikirim pusat dalam bentuk softcopy. Demikianlah dikatakan Kepala Bidang
Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas, Jateng, Dra Enas
Hindasah.
Menurut
Enas mengatakan, informasi terakhir yang diterimanya soal dicetak percetakan
independent dengan penjagaan yang ketat dari pihak-pihak yang berwajib. "Jauh
lebih aman dan terjamin dibandingkan sekolah yang harus mencetak sendiri,"
katanya.
Pencetakan
naskah ujian tetap ditanggung pemerintah pusat sehingga memutus kekhawatiran
soal ujian manual yang membebani sekolah. Sehingga biaya yang diitanggung sekolah lebih sedikit
Sementara
terkait persiapan UBK, Enas menjelaskan, saat ini dirinya masih terus melakukan
pemetaan SMP-SMP mana saja yang bisa menggelar UBK, baik secara mandiri maupun
harus menumpang ke sekolah-sekolah jenjang di atasnya. "Masih cukup waktu
sampai batas akhir tanggal 25 Januari nanti," jelas dia.
Disinggung
mengenai simulasi UBK, dia mengaku belum ada informasi lebih lanjut mengenai
hal tersebut. “Belum adanya instruksi simulasi dari pemerintah, SMP-SMP di
Kabupaten Banyumas calon penyelenggara UBK tetap akan diimbau untuk menggelar
simulasi sendiri agar para siswanya familiar dalam menggunakan komputer,” tuturnya
Enas
Tahun
ini persiapannya memang sedikit lebih mundur. Enas menuturkan, POS UN sendiri
sampai saat ini belum turun. Padahal tahun-tahun lalu, di bulan Januari
persiapan UN sudah hampir mencapai 100 persen. Mungkin salah satu penyebabnya
karena adanya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Kemudian Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri berkomitmen membantu sekolah swasta yang
ingin melaksanakan UBK namun terkendala prasarana komputer.
Ketua
MKKS SMP Negeri Kabupaten Banyumas, Drs M. Djohar MPd dmengatakan, sebagai
Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas dirinya siap membantu SMP-SMP
swasta yang belum memiliki sarana prasarana komputer yang cukup dan memadai
dengan memberi rekomendasi agar sekolah-sekolah tersebut dapat melaksanakan UBK
di SMK Muhammadiyah terdekat dari lokasi SMP swasta tersebut berada.
“Bila
di SMP terdekat tidak ada atau tidak mencukupi maka makabisa juga ke SMK/SMA
negeri atau SMK SMA swasta lainnya. Saya rasa saat ini di setiap kecamatan
sudah ada SMK dan SMAnya," katanya.
Djohar
menjabarkan, untuk SMP Negeri 2 Purwokerto sendiri dapat melaksanakan UBK
secara mandiri dengan mengupayakan bantuan dari berbagai sumber potensial mulai
dari siswa kelas 7, 8, orangtua siswa hingga alumni-alumni SMP Negeri 2 Purwokerto
yang telah berhasil. “Siswa kelas 7 dan 8 saya libatkan agar dapat membantu
kakak kelasnya. Dan bagi alumni yang telah berhasil, saya rasa membantu 1 unit
komputer untuk kemajuan sekolahnya sendiri tidaklah terlalu berat.
Djohar
menambahkan, Ketersediaan daya listrik dan kelancaran jaringan internet selama
pelaksanaan UBK, mengaku dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menggelar UBK
tidak pernah ada masalah yang berarti. Sebagai langkah antisipasi dirinya tetap
akan menyewa genset walaupun pada akhirnya tidak digunakan.
"UBK
ini sebenarnya arahnya untuk peningkatan integritas dan efisiensi biaya. Dengan
UBK, siswa lebih fokus dalam menyelesaikan soal karena dalam satu halaman hanya
memuat satu soal. Siswa juga dimudahkan ketika akan memperbaiki jawabannya
karena mereka tidak perlu menghapus dan terhindar dari resiko ljk yang terlipat
atau sobek," tutup Djohar.
Pada
tempat terpisah, Pihak PT PLN (Persero) Area Purwokerto menjamin pasokan
listrik di seluruh sekolahan di wilayah Kabupaten Banyumas aman saat
pelaksanaan UBK. Termasuk seandainya diperlukan daya listrik tambahan untuk
menopang komputer saat ujian tersebut. Daya yang tersedia di PLN Area
Purwokerto mencapai 450 MB (juta watt). Dengan jumlah daya yang besar dapat
menampung seluruh pelanggan PLN yang ada, bahkan saat beban puncak sekalipun. Demikianlah
yang disampaikan oleh Tri Elok Pribadi Humas PLN Area Purwokerto.
Tri
Elok menjelaskan, sejauh ini memang ada beberapa sekolahan yang sudah
mengusulkan adanya penambahan daya listrik. Namun penambahan daya tersebut,
kata dia, sifatnya hanya sementara waktu, yakni pada saat UBK berlangsung.
"Kalau
diminta kita siap memenuhi kebutuhan pelanggan. Ada mungkin satu atau dua
sekolah yang minta penambahan daya, tapi biasanya itu kan tidak permanen. Hanya
pada saat ujian berlangsung saja. Selain itu juga, ada beberapa sekolahan yang
lebih memilih menggunakan genset daripada meminta penambahan daya kepada
kami," jelasnya.
Lebih
lanjut ia mengatakan, PT PLN (Persero) juga menjamin tidak ada pemadaman
listrik pada saat ujian sekolah berlangsung.
Menurutnya,
jaminan tersebut merupakan instruksi dari PLN pusat. Kendati demikian, ia juga
berpesan agar pihak sekolah dapat mengantisipasi adanya pemadaman listrik.
Sebab,
menurutnya adanya pemadaman listrik juga bisa saja disebabkan oleh bencana
alam, seperti pohon tumbang dan cuaca buruk akibat hujan lebat.
"Instruksi
dari pusat saat ujian memang tidak boleh ada pemadaman. Tetapi dari sekolahnya
sendiri juga sebaiknya dapat mengantisipasi. Sebaiknya mereka juga menyediakan
genset, tidak hanya mengandalkan PLN saja. Karena PLN walaupun menjanjikan
tidak ada gangguan, tapi yang namanya musibah kan tidak bisa diprediksi,
seperti pohon tumbang dan petir misalnya," terangnya.
Diketahui,
PT PLN (Persero) Area Purwokerto membawahi tujuh rayon, diantaranya Rayon
Purwokerto Kota, Banyumas, Ajibarang, Wangon, Purbalingga, Banjarnegara dan
Rayon Wonosobo.
Bagaimana dengan
jaringan internet?
Kepala
UPT Laboratorium Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
(STMIK) Amikom Purwokerto, Mohammad Imron M Kom mengatakan, saat ini di setiap
daerah terpencil sudah dapat dirambah jaringan internet.
Hal
itu juga ditunjang adanya program dari pemerintah Indonesia yang dicanangkan
oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemkominfo), berupa Internet
Sehat dan Aman (INSAN). "Di beberapa kecamatan sudah terpasang program
INSAN ini, dan seharusnya di semua kecamatan juga terpasang supaya dapat
mengakses internet secara sehat dan aman," katanya.
Imron
katakan, terkait peggunaan internet untuk UBK yang terkendala sinyal dapat
diantisipasi. Salah satunya dengan menambah jaringan menggunakan penguat sinyal
dengan antena atau alat bantu lainnya. Hal itu bila diaplikasikan tetap
membutuhkan biaya.
"Intinya
jaringan internet masuk desa tentu dapat diupayakan, tapi juga harus
memperhatikan kekuatan sinyalnya. Diharapkan ada bantuan dari pihak terkait
terutama jika digunakan untuk mengerjakan soal UNBK," ujar Imron.(Sumber :
Jawapos)
Demikianlah
informasi tentang kesiapan pelaksanaan UNB Kertas dan UNB Komputer di Karisidenan
Banyumas. Semoga dengan pelaksanaan UN tahun 2017 bukan hanya sekolah saja yang
menyiapkan tetapi Kepala Daerah, Dinas pendidikan, PLN dan Keminfo daerah
masing-masing sehingga listrik mati dan internet lelet dapat dicegah.
Begitu
juga antar sekolah koordiasi baik SMP dan SMA/SMK. Bila SMP tidak bisa lakukan UNBK maka dapat memakai laboratorium Komputer ke SMA/SMK atau sebaliknya yang terpenting masih dalam radius maksimal 5 Km. Disini peran bapak Camat, Bupati, UPTD dan Dinas
Pendidikan untuk menambah kelengkapan sekolah yang laksanakan UNBKomputer dan
juga lengkapi persiapan sekolah laksanakan UNB Kertas. Semoga info bermanfaat.