Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan semoga diberikan
kemudahan dalam beraktivitas. Langkah dari bupati satu ini emang kita
acongijempol. Langkahnya yang mengembangkan potensi lokal yakni peternakan dan
pertanian. Kurikulum peternakan akan dimasukkan dalam pendidikan terutama SD
dan SMP.
Kabupaten
yang menerapkan sekolah berbasis peternakan yakni Pemkab Purwakarta. Kabupaten
Purwakarta terus mendorong supaya pelajar di wilayah ini mencintai pertanian
dan peternakan. Pasalnya, sektor ini merupakan penyumbang ketiga bruto
pendapatan negara, setelah pajak dan migas.
Pada
2017 ini akan dibentuk 30 sekolah dasar (SD) dan SMP yang berbasis peternakan.
Sekolah ini, tersebar di 10 kecamatan yang jadi pilot project.
Bupati
Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, sebenarnya sektor pertanian dan peternakan
ini bila dikelola dengan baik, prospeknya sangat menjanjikan. Akan tetapi,
seiring dengan pesatnya dunia industri, generasi muda tak tertarik lagi
berkecimpung di sektor ini. Akibatnya, ketergantungan akan hasil pertanian dan
peternakan dari luar negeri (impor) sangat tinggi.
"Makanya,
sektor ini harus kembali menarik. Supaya, generasi muda kita mau menggelutinya
secara profesional," ujar Dedi, Ahad (22/1).
Untuk
menanamkan rasa cinta itu, lanjut Dedi, pemerintah harus sedikit memaksakan
kehendak. Karenanya, pelajaran mengenai peternakan akan disisipkan di sekolah.
Sebelum pelajaran peternakan ini, diadopsi sekolah di seluruh Purwakarta, maka
akan ada sekolah percontohan terlebih dulu.
Pihaknya
akan menunjuk 30 sekolah yang tersebar di 10 kecamatan. Sepuluh kecamatan itu,
di antaranya Bojong, Wanayasa, Darangdan, Kiarapedes, Cibatu dan Campaka. Jadi,
30 sekolah ini akan berbasis peternakan.
Menurut
Dedi, 30 sekolah ini merupakan SD dan SMP. Untuk teknisnya, anak-anak SD
dikenalkan dulu teori. Pada tataran praktik, mereka juga sudah dikenalkan.
Namun, tak terlalu terlalu rumit.
Khusus
pelajar di tingkat SMP, akan lebih banyak pada tataran praktik dan harus bisa
berbudidaya ternak supaya punya nilai ekonomis. Dengan begitu, anak SMP ini
selain belajar, mereka juga sudah mampu produktif. "Kita ingin, sejak dini
anak-anak ini punya kegiatan yang positif dan punya nilai ekonomis,"
ujarnya.
Dedi
mengakui, sektor peternakan ini sangat luas. Anak-anak bisa berbudidaya ayam,
domba, kambing, kelinci, marmot, dan sapi. Bahkan, tak hanya ternak pedaging
atau petelur, saat ini ternak yang memiliki ketangkasan juga banyak diburu
penggemarnya.
Pada
tempat terpisah Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Surachman, mengatakan,
pihaknya sangat mengapresiasi langkah Pemkab Purwakarta ini. Terutama, soal
peternakan yang masuk dalam pelajaran sekolah. "Di daerah lain belum ada.
Tapi, Purwakarta sudah menggaungkan pentingnya sektor peternakan secara
masif," ujarnya.
Apalagi,
anak-anak di wilayah ini telah didorong untuk mencintai pertanian dan
peternakan. Termasuk, ada audisi budak angon. Serta, adanya fasilitas stadion
adu ketangkasan hewan. Hal-hal seperti ini, belum dikembangkan di daerah lain.
"Sepertinya, upaya Pemkab Purwakarta mengenalkan sektor pertanian dan
peternakan pada pelajar, akan dijadikan rujukan nasional," jelas Surachman. (Sumber : Republika)
Demikianlah
informasi tentang purwakarta kembangkan 30 sekolah percontohan berbasis
peternakan. Semoga dengan langkah ini maka siswa dapat menghargai setiap hewan
peliharaan dan dapat ilmu dalam budidayanya sampai berbisnis. Semoga ide
brilian Bupati Purwakarta bisa ditiru
kabupaten lain. Semoga info bermanfaat.