Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan semoga diberikan
kemudahan beraktivitas. Sebagai upaya membumikan nawacita, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya meningkatkan capaian
pada program-program prioritas pemerintah di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Meningkatkan
akses dan kualitas layanan pendidikan beberbagai upaya telah ditempuh. Peran
pendidikan vokasi juga terus diperkuat sebagai langkah strategis peningkatan
produktivitas dan daya saing bangsa..
Fokus
utama pada peningkatan akses pada layanan pendidikan, menguatkan pendidikan
vokasi sebagai langkah strategis untuk produktivitas dan daya saing, serta
mejadikan kebudayaan menaungi pendidikan nasional sebagai bagian dari upaya
penguatan karakter bangsa. Demikialah yang disampaikan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam Press Briefing di Kantor Staf
Presiden (KSP), Gedung Binagraha Komplek Istana Negara, Jakarta, Senin
(24/10/16).
Peningkatan
akses pada layanan pendidikan ditempuh melalui beragam upaya sebagai berikut :
- Perbaikan
dan penyediaan infrastruktur fisik ruang kelas dan gedung sekolah. Pada
tahun 2015, Kemendikbud telah merehablitasi sekitar 13.403 ruang belajar,
membangun 698 Unit Sekolah Baru (USB), dan 12.385 Ruang Kelas Baru (RKB). Pada
tahun 2016 sebagai perwujudan semangat nawacita ketiga untuk membangun dari
pinggiran dan upaya mewujudkan pendidikan untuk semua. Kemendikbud membangun
114 Sekolah Garis Depan (SGD) di berbagai daerah 3T (terdepan, terluar dan
tertinggal). Hal tersebut diperkuat dengan menugaskan 7.000 Guru Garis Depan
(GGD) untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik, meningkat sepuluh
kali lipat dari tahun sebelumnya sebanyak 797 guru
- Mengsukseskan
Program Indonesia Pintar (PIP) pemerintah terus berupaya meningkatkan
partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sebanyak lebih
dari 17 juta anak dari keluarga miskin dan rentan miskin telah mendapatkan
bantuan pendidikan agar dapat terus belajar melalui jalur pendidikan formal
maupun nonformal. Tercatat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), APK untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengalami
peningkatan dari 75,53% di tahun 2015 menjadi 76,45% di tahun 2016. Sesuai
dengan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susesnas BPS)
tahun 2015, sebanyak 99,7% penduduk Indonesia usia 15 sampai 24 tahun telah
melek aksara, dan 98,5% penduduk usia 25 sampai 44 tahun telah terbebas dari
buta aksara.
- Peningkatan
Akreditasi satuan pendidikan juga mengalami tren peningkatan dari tahun 2014 ke
tahun 2015. Terlihat pada jenjang Sekolah Dasar (SD), dilaporkan oleh Badan
Nasional Standarisasi Pendidikan (BNSP), jumlah sekolah yang mencapai
akreditasi minimal B di seluruh Indonesia meningkat dari angka 45% menjadi
58,8%.
- Meningkatkan
dampak atas penguatan kualitas sumber daya manusia, maka telah diupayakan
program peningkatan kualitas pendidikan.
- Penguatan
pendidikan vokasi sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa
menunjukkan perbaikan dari tahun sebelumnya. Di
tahun 2015, pemerintah membangun 40 SMK di bidang Maritim, dan 60 SMK di bidang
Pertanian. Kemendikbud juga membantu peningkatan kualitas 622 ruang praktik dan
laboratorium SMK. Di
tahun 2016, pemerintah membangun 74 SMK di bidang Maritim, dan 32 SMK di bidang
Pertanian. Kemendikbud juga membantu peningkatan kualitas 1.333 ruang praktik
dan laboratorium SMK. Untuk menunjang kegiatan belajar siswa, Kemendikbud
membantu penyediaan 3.069 ruang kelas baru. Saat ini Kemendikbud terus berupaya
meningkatkan jumlah SMK rujukan dan penyediaan guru produktif yang mampu
menjawab tantangan penyiapan tenaga terampil yang siap bersaing dan
berkontribusi dalam pembangunan nasional.
- Memperteguh
kebhinekaan dan melakukan restorasi sosial Indonesia, pemerintah terus
menguatkan peran kebudayaan dalam pendidikan nasional. Pada tahun 2015,
Kemendikbud telah berhasil menambah jumlah kata/frasa dalam Kamus Bahasa
Indonesia menjadi 109.611 lema. Indonesia juga telah mencatatkan tiga genre
Tari Tradisional Bali sebagai World Intangible Cultural Heritage dan telah
ditetapkan oleh United Nations of Education and Cultural Organization (UNSECO)
pada tahun 2015. Hingga tahun 2016, sebanyak 443 warisan budaya tak benda telah
ditetapkan dari total 6.238 yang tercatat.
- Aktivitas
seni budaya di sekolah juga terus diperkuat. Di sepanjang tahun 2016
Kemendikbud telah memberikan bantuan sarana kesenian tradisional kepada 695
sekolah, dan bantuan pembangunan laboratorium seni dan film kepada 21 SMA.
Selain itu, sebanyak 139 desa adat telah direvitalisasi, 334 komunitas budaya
telah mendapatkan bantuan fasilitasi, serta sebanyak 26.100 cagar budaya telah
berhasil diregistrasi. Pada awal bulan Oktober yang lalu, Kemendikbud berhasil
menyelenggarakan World Culture Forum (WCF) di Bali untuk menggalang komitmen
meningkatkan peran keragaman budaya sebagai landasan perencanaan pembangunan
berkelanjutan dan bersama-sama menghasilkan komitmen baru untuk mengambil
langkah-langkah kongkrit dalam mengarusutamakan kebudayaan dalam segala lini
pembangunan.
Terkait
rencana kerja tahun berikutnya, Mendikbud menyampaikan tiga fokus utama
Kemendikbud yaitu :
- Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK)
- Revitalisasi
SMK
- Terobosan
dalam penyaluran bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar.
"Untuk
itu implementasi Penguatan Pendidikan Karakter bagi SD dan SMP sebagai pondasi
mental generasi penerus harus disegerakan dengan perhitungan matang.
Revitalisasi SMK akan dipetakan dengan cermat untuk memastikan SMK benar-benar
dapat menjawab kebutuhan lapangan kerja. Penuntasan Program Indonesia Pintar
juga diupayakan terobosan agar dapat lebih cepat dan tepat sasaran,"
ungkap Mendikbud.
Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia mengamanatkan Kemendikbud
untuk melakukan sinergi antar kementerian dan lembaga agar mampu menjawab
tantangan bonus demografi dan daya saing di pasar internasional. Pengembangan
SMK Bidang Kemaritiman, Pariwisata, Pertanian, dan Industri Kreatif akan
dilakukan melalui program alih fungsi guru adaptif menjadi guru produktif untuk
memastikan terjadinya pembelajaran yang berkualitas. Kemendikbud juga terus
berupaya melakukan penguatan kerja sama industri dan penguatan kelembagaan SMK
agar menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) agar dapat
memberikan nilai tambah pada lulusan SMK.
Penguatan
Pendidikan Karakter sebagai upaya melakukan revolusi karakter bangsa pada
pendidikan dasar (SD dan SMP) akan diimplementasikan di 542 sekolah di 34
provinsi. Penguatan lima nilai utama karakter, diantaranya Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas pada kegiatan inti
(intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler) akan menjadi praktik penerapan
di sekolah percontohan PPK. Ditargetkan sampai dengan 2020 seluruh sekolah di
Indonesia telah menerapkan pendidikan karakter.
Sebagai
upaya melakukan terobosan pada Program Indonesia Pintar, Kemendikbud akan
melakukan uji coba penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Plus atau KIP
elektronik yang dapat digunakan sebagai alat transaksi untuk meningkatkan
literasi keuangan dan perbaikan penyaluran bantuan pendidikan agar memenuhi
prinsip akuntabilitas. Ke depan, penyaluran KIP akan diselaraskan dengan Kartu
Keluarga Sejahtera (KKS) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Tentunya
pencapaian dan rencana program tersebut didukung oleh tata kelola pemerintahan
yang baik. Sejak tahun 2013, Kemendikbud selalu memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Penerapan Zona Integritas dan
pengakuan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi
dasar untuk menindaklanjuti arahan Presiden mengenai penghapusan praktik
pungutan liar. Unit Layanan Terpadu (ULT) telah menjadi garda depan pelayanan
pada publik yang lebih baik dan terpercaya dan bebas dari pungutan liar.
Penyediaan informasi sebagai upaya keterbukaan informasi publik terus
diperbaiki dari waktu ke waktu melalui beragam platform digital agar mendorong
partisipasi publik yang lebih baik. (Sumber : Kemendikbud)
Demikianlah
informasi tentang penguatan pendidikan berkarakter yang diprogramkan oleh
kemendikbud. Semoga langkah ini akan meningkatkan kualitas pendidikan kedepan
mulai dari SD sampai SMK. Semoga info ini bermnafaat.