Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan semoga diberikan
kemudahan dalam berkativitas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) akan memberikan hadiah kepada sekolah-sekolah yang telah berada
di atas standar nasional.
Pada
tahun 2016/2017 siswa yang mengikuti UNAS untuk jenjang SMP dan SMA sederajat mencapai
97.952 unit. Bila rencana membebaskan 30
persen sekolah dari kewajiban unas, maka bakal ada sekitar 29 ribu sekolah yang
bebas tanpa unas. Demikian yang disampaikan oleh Muhadjir bertemu dengan Wakil
Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres
Jalan Medan Merdeka Utara.
Dia
mengungkapkan sudah ada 30 persen sekolah yang berada diatas rata-rata nasional
didasarkan pada nilai integritas dan skor akademik. Padahal selama ini Unas
dipergunakan untuk pemetaan sekolah secara nasional.
Dia
memastikan kalau 30 persen sekolah itu tidak perlu ujian nasional lagi. Dengan
begitu kita bisa menghemat biaya, dan biaya itu bisa kita gunakan untuk
treatmen itu.
Muhadjir
menyebut kebijakan tersebut masih akan didiskusikan dengan banyak pihak. Tapi,
keputusan tersebut akan segera dilakukan. Penghapusan ujian di sekolah di atas
standar nasional itu dianggap tidak akan memperlebar kesenjangan antar sekolah.
Menurut
Zainal Arifin Hasibuan anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menjelaskan
belum ada keputusan resmi soal teknis penyelenggaraan unas. BSNP merupakan badan independen penyelenggara
unas. Terkait dengan rencana ’’membebaskan’’ 30 persen sekolah dari kewajiban
unas tahun depan, juga belum ada keputusan resmi.
Guru
besar UI itu mengatakan dua tahun terakhir sedang gencar dilaksanakan perbaikan
penyelenggaraan unas. Diantaranya adalah dengan memperbanyak sekolah
penyelenggara ujian nasional berbasis kertas (UNBK). Dia tidak ingin upaya
perbaikan itu menjadi sia-sia.
Menurut
Kepala SMAN 2 Surabaya Kasnoko menjelaskan dirinya tidak akan mengomentari 30
persen sekolah yang dibebaskan dari unas. Ada banyak alasan sehingga unas tetap
harus dijalankan. Diantaranya adalah unas bisa menjadi penyemangat siswa dan
guru untuk belajar. ’’Pendapat pribadi saya sebagai kepala sekolah, saya akan memilih
ikut yang 70 persen sekolah melaksanakan unas,’’ jelasnya. (sumber : Jawapos)
Demikianlah
informasi tentang wacana pemerintah untuk mengurangi 30 persen sekolah yang
tidak mengikuti Unas tahun pelajaran 2016/2017. Semoga dengan langkah ini tidak
menjadikan kemunduran kualitas lulusan siswa. Semoga info ini bermanfaat.