Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada pabak ibu guru dan tenaga kependidikan emoga diberikan
kemudahan dalam beraktivitas. Kesenjangan guru antara guru honorer dan guru PNS
sangat besar. Kebanyakan guru honorer menerima gaji seadanya yang dibawah UMR
Kabupaten, ini sangat ironis.
Guru sebagai pembimbing calon sumber daya manusia
yang di manusiakan tetapi tidak dihargai sepantasnya. Wajar bila setiap
perkumpulan guru honorer didaerah sering melakukan demo untuk menuntut kenaikan
gaji.
Seperti
halnya yang dilakukan oleh ribuan honorer se-Jawa Barat melakukan aksi unjuk
rasa di depan Kantor Gubernur Jabar. Aksi yang berlangsung damai ini menuntut
agar gubernur meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer di Provinsi Jabar.
Ketua
Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) wilayah Jabar Imam Supriatna
menegaskan, selama ini honorer diwajibkan melaksanakan tugas PNS. Namun, gaji
yang diberikan jauh di bawah standar UMP. "UMP Jabar Rp 1,9 juta tapi kami
honorer dibayar di bawah Rp 500 ribu per bulan," ujar Iman.
Mendengarkan
dari kawan-kawan seperjuangan mengatakan bahwa gaji honorer di daerah terpencil
Jabar masih dibayar Rp 200 ribu. Ironis bangsa ini bila hanya menghargai guru
hanya sebesar uang komite siswa perbulan di kota kabupaten. Kasihan bila pembayarannya itupun dibayar per
triwulan.
Honorer
tidak berdaya dan menerima nasibnya. "Coba bayangkan upah Rp 200 ribu per
bulan dibayar per tiga bulan lagi. Jadi selama tiga bulan mereka harus cari
uang di mana untuk makan?," tanya Iman.
Iman
berharap, aksi damai yang dilakukan hingga sore nanti bisa mengetuk hati
gubernur. "Mudah-mudahan hari ini ada jawaban dari gubernur. Kalau status
PNS belum bisa kami rengkuh, setidaknya naikkanlah gaji kami setara UMP,"
tandasnya. (Sumber : Jawapos)
Demikianlah
informasi tentang domo besar-besaran yang dilakukan oleh honorer se Jawa Barat untuk menuntut kenaikan gaji.
Semoga dengan langkah ini honorer bisa diperhatikan kesejahteraan. Semoga info
bermanfaat.