Budilaksono.com.....Salam Inspiratif, kepada bapak ibu
guru dan tenaga kependidikan yang bekerja didalam laboratorium harus bisa
membuat instruksi kerja pengunaaan alat lab/SOP dengan baik dan peringatan
pengunaan alat tersebut.
Dan bagi bapak guru yang menjabat tugas tambahan tugas
tambahan menjadi Kepala laboratorium TIK, IPA, Bahasa, IPS dan kejuruan agar
tugasnya diakui oleh pemerintah melalui aplikasi dapodik harus mengikuti diklat
pelatihan Kalab untuk mendapat sertifikat Kalab.
Banyak universitas negeri dan swasta yang mendapat ijin
dari kemdikbud dan dikti untuk melaksanakan diklat pelatihan Kalab dan
perpustakaan. Begitu juga di UNS Solo
yang merupakan universitas negeri terkemuka di Indonesia juga melaksanakan
pelatihan kalab dan perpus selama 14 hari dengan biaya Rp. 2.250.000,-. Pendaftaran
dilakukan secara online.
Kami menjadi alumni Diklat Pelatihan Kapala Laboratorium dan Perpustakan
UNS angkatan 23 yang berakhir tanggal 31 juli 2016. Alkamdulillah sertifikat
Kalab sudah kami peroleh tetapi saat ini belum kami pakai karena saat ini
diberi wewenang oleh kepsek untuk menjabat wakasek kesiswaan. Jadi pada
pendataan aplikasi dapodik nomer seri dari kalab belum kami pakai.
Untuk informasi tentang diklat pelatihan kalab dan perpustakan
di UNS hubungi EDC FKIP UNS Surakarta dengan Alamat: Jl Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta Jawa Tengah Telp/Fax (0271) 648939 dengan website : http://edc.fkip.uns.ac.id dan email
:edc@fkip.uns.ac.id
Dibawah ini adalah contoh cara membuat SOP/Instruksi cara kerja penggunaan peralatan Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS Surakarta yakni sebagai berikut
INSTRUKSI
KERJA PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM
(CENTRIFUGE)
Tujuan
|
Menjadi acuan penggunaan alat laboratorium
(centrifuge) yang baik dan benar.
|
Kebijakan
|
Penggunaan alat laboratorium oleh praktikan
harus dalam pengawasan dosen pembimbing praktikum, laboran, atau asisten
praktikum.
|
Petugas
|
1.
Laboran
2.
Asisten Praktikum
|
Peralatan
|
Tidak ada.
|
Prosedur
|
Prosedur
kerja penggunaan alat centrifuge sebagai berikut.
- Sambungkan kabel power pada stop kontak.
- Tekan tombol power pada posisi “ON” hingga lampu menyala dan berbunyi
“KLIK” yang berarti kunci tutup centrifuge dapat dibuka.
- Masukkan larutan yang akan di centrifuge
ke dalam tabung reaksi yang tersedia dengan posisi
seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri.
- Tutup tabung centrifuge.
- Tentukan parameter rotasi yang diinginkan (rpm/rad).
- Tekan tombol “START”. Indikator rotasi
akan menyala.
- Centrifuge akan beroperasi sampai waktu yang
ditentukan.
- Jika waktu tercapai saklar akan terputus.
- Centrifuge akn melambat dan mengoperasikan pengereman
hingga kecepatan rotasi menjadi “NOL”.
- Menunggu bunyi “KLIK”
untuk membuka tutup centrifuge.
|
Referensi
|
Buku manual penggunaan alat.
|
INSTRUKSI
KERJA PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM
(AUTOCLAVE)
Tujuan
|
Menjadi acuan penggunaan alat laboratorium
(autoclave) yang baik dan benar.
|
Kebijakan
|
Penggunaan alat laboratorium (autoclave)
oleh praktikan harus dalam pengawasan dosen pembimbing praktikum, laboran,
atau asisten praktikum.
|
Petugas
|
1.
Laboran
2.
Asisten Praktikum
|
Peralatan
|
Tidak ada.
|
Prosedur
|
Prosedur
kerja penggunaan alat autoclave sebagai berikut.
- Hidupkan power dengan menyambungkan ke stop kontak.
- Buka pintu penutup dengan memutar kunci pengait
berlawanan arah jarum jam.
- Isi air sebatas Pangsang.
- Masukkan sampel yang
tersedia dalam keranjang autoclave.
- Tutup pintu autoclave, kemudian putar kunci searah
jarum jam.
- Putar kenob sterilization dan tombol driying
hingga lampu tombol menyala.
- Jika setting
waktu tercapai, alat akan mati sendiri. Perhitungan waktu dihitung mulai dari
suhu yang diinginkan tercapai.
Cara mematikan:
- Biarkan tekanan hingga menunjukkan angka nol (0).
- Buka penutup autoclave dengan memutar kunci pengait
berlawanan arah jarum jam.
- Keluarkan sampel.
- Tutup kembali.
- Cabut kabel power
dari stop kontak.
|
Referensi
|
Buku manual penggunaan alat.
|
INSTRUKSI
KERJA PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM
(WATERBATH)
Tujuan
|
Menjadi acuan penggunaan alat laboratorium
(watherbath) yang baik dan benar.
|
Kebijakan
|
Penggunaan alat laboratorium (waterbath)
oleh praktikan harus dalam pengawasan dosen pembimbing praktikum, laboran,
atau asisten praktikum.
|
Petugas
|
3.
Laboran
4.
Asisten Praktikum
|
Peralatan
|
Tidak ada.
|
Prosedur
|
Prosedur
kerja penggunaan alat waterbath sebagai berikut.
1.
Sambungkan alat waterbath ke aliran
listrik.
2.
Tekan tombol “POWER” pada waterbath.
3.
Aturlah suhu yang
dikehendaki.
4.
Tambahkan air jika air dalam
waterbath kurang.
5.
Masukkan sampel yang akan
diinkubasi.
6.
Setting waktu yang
dikehendaki untuk menggunakan waterbath.
7.
Jika selesai, keluarkan sampel dari
waterbath.
8.
Tekan tombol “OFF” jika sudah
selesai.
9.
Lepaskan stop
kontak waterbath dari aliran listrik.
|
Referensi
|
Buku manual penggunaan alat.
|
INSTRUKSI
KERJA PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM
(SPEKTROFOTOMETER)
Tujuan
|
Menjadi acuan penggunaan alat laboratorium
(spektrofotometer) yang baik dan benar.
|
Kebijakan
|
Penggunaan alat laboratorium
(spektrofotometer) oleh praktikan harus dalam pengawasan dosen pembimbing
praktikum, laboran, atau asisten praktikum.
|
Petugas
|
1.
Laboran
2.
Asisten Praktikum
|
Peralatan
|
Tidak ada.
|
Prosedur
|
Prosedur
kerja penggunaan alat spektrofotometer sebagai berikut.
- Sambungkan kabel power spektrofotometer ke
aliran listrik.
- Hidupkan saklar.
- Carilah panjang gelombang
dengan cara setelah menunjuk angka 500, tekan
“GO TO” kemudian mengisi
panjang gelombang yang diinginkan kemudian tekan “ENTER”
- “ON” kan pada printer.
- Masukkan cuvet yang berisi aquades untuk mengkalibrasi.
- Masukkan cuvet sampel yang diuji (bisa 1-3 sampel
secara bersamaan).
- Ambil dan ganti sampel yang lain.
- Setelah selesai menggunakan spektrofotometer. Tekan “OFF” kan printer
- Geser saklar “OFF” yang berada di
belakang spektrofotometer untuk mematikan alat.
- Lepaskan kabel
power dari aliran listrik.
|
Referensi
|
Buku manual penggunaan alat.
|
INSTRUKSI
KERJA PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM
(NERACA)
Tujuan
|
Menjadi acuan penggunaan alat laboratorium
(neraca) yang baik dan benar.
|
Kebijakan
|
Penggunaan alat laboratorium (neraca) oleh
praktikan harus dalam pengawasan dosen pembimbing praktikum, laboran, atau
asisten praktikum.
|
Petugas
|
1.
Laboran
2.
Asisten Praktikum
|
Peralatan
|
Tidak ada.
|
Prosedur
|
Prosedur
kerja penggunaan alat neraca sebagai berikut.
- Tekan tombol “SWITCH-ON” pada neraca.
- Letakkan kaca arloji
di atas neraca, lalu tekan tombol “RE-ZERRO” sampai menunjukkan
angka 0.00.
- Letakkan bahan kimia yang akan ditimbang pada kaca
arloji.
- Tunggulah sampai menunjukan
angka yang stabil, ditandai adanya tanda panah “>” pada sudut kiri
atas layar. Maka, angka tersebut menunjukkan berat
dari bahan kimia yang ditimbang.
- Setelah selesai menimbang, ambil kaca arloji dari
neraca kemudian tekan tombol “SWITCH-OFF”
Catatan
- Neraca ini memiliki ketelitian 0,50 gr,
hanya dapat digunakan untuk menimbang bahan dengan berat 0,50 gr dan
kelipatannya.
- Maksimal berat bahan yang dapat ditimbang adalah 1000
gr.
- Jangan meletakkan benda lain di atas
neraca selama neraca tidak digunakan untuk menimbang.
|
Referensi
|
Buku manual penggunaan alat.
|
INSTRUKSI
KERJA PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM
(Ph METER)
Tujuan
|
Menjadi acuan penggunaan alat laboratorium
(Ph Meter) yang baik dan benar.
|
Kebijakan
|
Penggunaan alat laboratorium (Ph Meter)
oleh praktikan harus dalam pengawasan dosen pembimbing praktikum, laboran,
atau asisten praktikum.
|
Petugas
|
1.
Laboran
2.
Asisten Praktikum
|
Peralatan
|
Tidak ada.
|
Prosedur
|
Prosedur
kerja penggunaan alat Ph Meter sebagai berikut.
1.
Celupkan ke dalam
air yang akan diukur (kira-kira kedalaman 5 cm) alat secara otomatis akan mengukur Ph.
2.
Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan
oleh display masih berubah-ubah,
tunggulah kira-kira 2-3 menit sampai
angka digital stabil.
3.
Jika pemakaian sudah mencapai beberapa lama misalnya 3
tahun, maka pengukuran PH terkadang bisa menjadi tidak akurat lagi, untuk itu
diperlukan proses kalibrasi. PH meter dapat dikalibrasi menggunakan larutan
standar misalnya Solusi PH7, PH10 atau PH14.
Catatan
PH Meter ini tidak boleh digunakan untuk
mengukur cairan sebagai berikut :
a.
Air panas dengan suhu melebihi suhu kamar karena
pengukuran menjadi tidak presisi.
b.
Air Es/air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar karena
pengukuran menjadi tidak presisi.
c.
Jenis air atau cairan lainnya yang tidak masuk dalam
range pengukuran dari spesifikasi alat ini.
|
Referensi
|
Buku manual penggunaan alat.
|
Mengetahui
Ketua Program P. Biologi
Puguh
Karyanto, M.Si., Ph.D.
NIP
197508312001121001
|
Surakarta, Juli 2015
Laboratorium Prodi P.Biologi
Nurmiyati.,
S.Pd., M.Si.
NIP
198505022009122006
|
Demikanlah
informasi tentang bagaimana cara membuat instruksi kerja peralatan yang akan
digunakan dalam praktik di laboratorium. selain instruksi cara kerja juga
gaharus diberikan peringatan peralatan tersebut. Semoga informasi ini akan
digunakan atau sebagai referensi oleh seluruh kalab/laboran SMP/MTs/SMA/SMK dalam
membuat instruksi penggunaan alat yang benar. Semoga bermanfaat.