Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan, polemik yang kabarnya akan adanya PHK PNS atau yang
lebih dikenal dengan rasionalisasi PNS yang dicanangkan oleh KemenPANRB menjadi
pro dan kontra semua pihak.
Menurut
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara mengenai polemik untuk merumahkan
jutaan (PNS). Ia menegaskan, sampai sekarang ini tidak ada rencana
rasionalisasi aparatur negara itu.
‘’Jadi
perlu saya jelaskan ini bukan PNS tiba-tiba dipensiunkan, jadi tidak di-PHK
(karena) pegawai negeri tidak ada istilah PHK. Ini hanya pensiun alamiah saja,
ini katakanlah cuma negative growth,’’ kata Wapres di Istana Negara, Jumat
(3/5) lalu.
Pertumbuhan
negatif jumlah PNS di kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian menurut
JK harus dilakukan, karena pemerintah ada program moratorium penambahan pegawai
negeri. Sehingga harus diatur bahwa perekrutan PNS harus dibawah jumlah PNS
yang pensiun.
‘’Jadi,
misalnya, yang akan pensiun ada 100 orang, maka yang direkrut baru hanya 50
orang. Maka terjadi pertumbuhan yang negatif jumlah PNS kita.
Ini
juga sejalan dengan perkembangan teknologi yang makin canggih, jadi pegawai
bisa melayani dengan cara lebih efisien. Seperti di kantor saya (Setwapres)
terasa berlebihan juga, karena dulu ada bagian arsip, fotokopi, operator
telepon, yang semua sudah tidak dibutuhkan lagi akibat teknologi sudah maju,’’
pungkas JK.
Rencana
sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Men-PANRB) Yuddy Chrisnandi menyebutkan ada program rasionalisasi PNS mulai
2017-2019.
Tujuan
alasan rasionalisasi PNS menurut dia adalah dalam upaya menciptakan PNS yang
profesional dan berkompetensi tinggi, di samping mengurangi beban anggaran
negara.
Pemerintah
juga secara bertahap akan mengurangi 76 lembaga nonstruktural (LNS) yang
dibentuk undang-undang hingga tinggal sekitar 50 lembaga agar pemerintah lebih
efektif dan efisien.
Dalam
10 tahun ke depan, pemerintah bertekad menghapus jabatan eselon tiga dan empat
agar struktur organisasi pemerintahan lebih ramping dengan rantai birokrasi
yang pendek.
Direktur
EmrusCorner Emrus Sihombing berharap Presiden Joko Widodo memanggil Menteri
Yuddy agar menghentikan kebijakan rasionalisasi PNS.
Rencana
kebijakan pemerintah itu sangat tidak humanis dan tanpa mata hati. ‘’Ini
sebagai tindakan terlalu menyederhanakan terhadap pengorbanan para pegawai
negeri,’’ujar pengajar pascasarjana Universitas Pelita Harapan Jakarta ini.
Bila
alasan yang digunakan Yuddy untuk tujuan produktivitas, pemerintah harus
melalukan pembinaan melalui pendidikan, pelatihan dan pembimbingan, bukan
membinasakan dengan PHK.(Sumber :Suaramerdeka)
Kami
setuju dengan yang dikatakan oleh wakil persiden JK tidak perlu adan PHK PNS
atau rasionalisasi biarkan terjadi pensiun secara alamiah saja. Ini harusnya
dikuti dalam perekrutan pegawai jangan melebihi jumlah yang pensiun dalam
setahun. Bila yang pensiun 500 orang maka pemerintah menerima CPNS baru harus
setengah dari jumlah tersebut.
Semoga
gagasan dari wakil Persiden (JK) yang menjadi jalan terbaik. Semoga kemenpanrb
mengunakan langkah dari gagasann pak JK. Karena tak perlu lagi ada
rasionalisasi yang akan membuat para PNS bingung dan kwatir. Berilah ketenangan
bekerja para PNS pak menteri menpan jangan dibuat resah ya.