Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan, salaut kepada
invirator para guru yang merupakan kehormatan untuk di undang Microsoft
Indonesia. Kenapa juga mereka di undang? Inovasi apa yang dihasilkan, mari kita
semak bersama.
Ketiga
guru tersebut Eko Purwanto, guru SDN Wonokerto Magelang, serta Betty Sekarasih
Hadi Yani, dan Endah Susanti, guru SMAN 2 Playen Gunung Kidul. Ternyata mereka
di undang bukan tyang pertama. Ketiga guru ini mampu membuat inovasi yang
kreatif dengan cara mengembangkan sistem
teknologi dalam meudahkan kegiatan belajar mengajar.
Pada
hari pendidikan nasional 2016 ini mereka secara khusus diundang oleh Microsoft
Indonesia ke Jakarta. Inilah awal mulanya mereka ketemu. Mereka tidak ada
bayangan untuk menjadi inovator. Mereka bertugas didaerah terpencil dan tidak menyurutkan
minat mereka untuk berkarya secara inovatif.
Sebagaimana
dalam laman Jawapos, Awal mula ketiganya akrab dengan teknologi dalam kegiatan
belajar mengajar, saat Microsoft mengumpulkan mereka dalam satu grup. Ada
sekitar 60 guru terpilih yang diajarkan berbagai aplikasi serta program.
Inilah
hasil karya ke tiga guru yang
menghasilkan karya inovatif yang kreatif :
- Eko
Purwanto sukses menggunakan Skype untuk memberikan materi sejarah Candi
Borobudur kepada murid-muridnya melalui pembelajaran virtual. Guru dan murid
bisa melihat Candi Borobudur secara virtual. Saya pun bisa menjelaskan sejarah,
stupa, dan relief Candi Borobudur. Hasilnya mereka sangat antusias dengan
metode ini. Pertanyaan yang diajukan lebih banyak daripada kelas tatap muka.
Proses belajar mengajar pun menjadi lebih interaktif. Diakuinya tidak semua
guru yang melek teknologi. Namun, karena ada kemauan, Eko pun mau saja
meluangkan waktunya mengajari guru-guru lainnya. Saat ini sudah 12 sekolah yang
tersebar di wilayah Sulawesi, Jateng, Jatim, dan Jabar ikut dalam kelompok
belajar virtual. "Untuk menjadi
guru virtual, kita harus banyak tahu karena biasanya yang ditanya siswa
beragam. Alhamdulillah cara pembelajaran seperti ini lebih efisien karena
waktunya maksimal dua jam dan anggarannya sedikit," ucapnya.
- Betty
Sekarasih Hadi Yani dengan e-book. Seluruh penghuni SMAN 2 Kudung Kidul mulai
tukang kebun sampai kepsek, semuanya menguasai teknologi. Pihak sekolah pun
memberikan dukungan penambahan kapasitas bandwith lima giga. Betty yang juga
guru bahasa Inggris malah mengembangkan program e-book. Dengan program ini,
siswa tidak perlu membeli buku cetak maupun buku tulis karena semua dikerjakan
secara online. Ketika guru berada di luar daerah, penugasan bisa tetap jalan
karena semuanya online dan gratis. "Dengan e-book, saya lebih dekat secara
personal dengan siswa. Saya juga bisa memberikan laporan ke siswa apa-apa saja
yang harus dilakukan tanpa diketahui temannya yang lain. Karena masing-masing
siswa dan guru punya akun sendiri dan terjaga kerahasiaannya," tuturnya.
- Endah
Susanti berhasil memanfaatkan e-rapport
untuk memudahkan proses mamasukan dan analisa nilai siswa. Endah mengungkapkan,
e-rapport membantu para guru di SMAN 2 Playen Gunung Kidul untuk memasukkan
nilai siswa-siswi lebih efisien. Karena sebelumnya, mereka memasukkan nilai
siswa secara bergantian dengan guru lain karena sarana dan prasarana terbatas."Kami
hanya membutuhkan waktu lima sampai 10 menit untuk memasukkan nilai siswa di
mata pelajaran tertentu dengan menggunakan gadget masing-masing," tandas
Endah. E-rapport ini sudah dikembangkan dua sekolah SMP dan SMA di Gunung
Kidul. Sebagai pilot project, seluruh guru dan siswa sudah akrab dengan
teknologi. Apalagi Microsoft memberikan program Office 365 ditambah bantuan
perangkat komputer serta laptop dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Baik
Eko, Endah, dan Betty pun berharap inovasi sederhana yang mereka buat bisa
menginspirasi guru-guru lainnya terutama di wilayah desa terpencil. Asal ada
kemauan, keterbatasan infrastruktur tidak jadi kendala untuk terus berinovasi.
Demikianlah
informasi tiga guru yang mengasilkan karya inovatif yang kreatif yang
menjadikan motivasi kepada guru yang lain untuk ikut berkarya yang mampu memberikan
kemudahan kepada siswa, masyarakat. Semoga muncul guru-guru yang berinovasi
untuk menghasilkan karya dengan perkembangan IT sekarang.