Budilaksono.com....Kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan,
bagaimana potret pendidikan kita selama ini sampai sekarang? Potret pendidikan
dapat dilihat dari pelaksanaan UN yang dilakukan dengan penuh kejujuran. Dengan
mewujudkan kejujuran dalam pelaksanaan UN tersebut Bapak Anies Baswedan membuat
kebijakan baru dengan menghilangkan fungsi Ujian Nasional (UN) sebagai penentu
kelulusan dari satuan pendidikan.
Kebijakan
ini diberlakukan pada pelaksanaan UN tahun 2015. Meskipun UN tidak lagi menentukan kelulusan, praktik kecurangan dalam
UN juga belum hilang. Apa yang salah dengan pelaksanaan UN? Bisakah kecurangan
diukur? dan Bagaimana mengukur kecurangan dalam UN?.
Menurut
Memdikbuud Anies Baswedan, kejujuran itu sulit diukur, yang bisa diukur adalah
tingkat kecurangan berdasarkan pola jawaban yang salah.
Anies
juga menyayangkan tingkat kecurangan yang masih tinggi dalam pelaksanaan UN,
meskipun UN tidak lagi menentukan kelulusan.
Kami
heran kenapa masyarakat melalui guru/kepsek dan tenaga kependidikan terlalu
cemas atau takut pada hasil UN peserta didik disekolahnya, kan kelulusan
sekolah yang menentukan?. Inilah potret rendahnya integitas pada guru dan
tenaga kependidikan yang ditularkan kepada
peserta UN?.
Kejujuran
Peserta didik pelaksana UN 2016 bisa terwujud bila pendidiknya memyiapkan
siswa-siswi dengan matang dari sejak dini. Kejujuran peserta UN 2016 itu
sebagai potret kejujuran guru, kepsek dan tenaga kependidikan dari sekolah
tersebut. Sekolah yang laksanakan UN 2016 berani jujur itu hebat dan akan dapat
apresiasi.
Anies
mengatakan, Potret rendahnya integritas ini jika tidak kita intervensi, kita
memiliki dosa dalam menentukan wajah masa depan bangsa Indonesia. Lebih lanjut
Anies meminta kepada peserta Rembuk Nasional untuk menyampaikan pesan kepada
pemangku kepentingan pendidikan di wilayah masing-masing.
Anies
berpesan yang perlu disampaikan adalah: “Hentikan praktik contek menyontek
dalam UN” Untuk meningkatkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tidak
perlu kerja keras, cukup satu perintah, jangan menyontek, jangan bagikan kunci
jawaban yang tidak jelas.
Dulu
masyarakat melaporkan kecurangan kepada Kementerian. Sekarang negara yang
mengumumkan terjadinya kecurangan melalui tingkat IIUN.
Sebagai bentuk
apresiasi bagi satuan pendidikan yang mencapai indeks integritas tinggi,
Kementerian akan memberikan piagam penghargaan kepada 11.700 sekolah di kwadran
satu dan dua.
Piagam penghargaan
untuk dipasang di sekolah, untuk menumbuhkan rasa bangga kepada siswa. Sekolah
yang tidak menerima piagam, berarti ada masalah. Penyerahan piagam dilakukan melalui
upacara penyerahan piagam dari Bupati kepada kepala sekolah.
“Mari
kita kembalikan tradisi jujur di sekolah. Karena sekolah kita memiliki tradisi
jujur”, pesan Anies mengakhiri sambutan dalam acara penutupan Rembuknas.
(Sumber : bsnp-indonesia).
Demikianlah
pesan dari mendikbud Anies Baswedan dalam acara penutupan Rembuknas, “Mari kita
kembali tradisi jujur di Sekolah. Semoga sekolah yang melakukan UN 2016
menindaklanjuti pesan dari kemendikbud. semoga bermanfaat.