Budilaksono.com.....Salam
inspiratif, Kepada bapak ibu guru yang belum PNS atau yang masih honor ikuti
program GGD. Asalkan para honorer mau ditempatkan di daerah kekurangan guru dan
memenuhi syarat. Program GGD sudah diawali pada tahun 2015. Pada tahun 2016 ini
dilanjutkan kembali dan akan dilaksanankan setiap tahun bagi guru yang
berminat. Tahun 2016 ini direncanakan Kemendikbud akan mengirim 3500 GGD.
Menurut
Anies Bawedan, kebanyakan guru berkeinginan sekali untuk diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tetapi mereka gak mau ditempatkan di daerah
terdepan. Program ini bertujuan untuk mengisi kekurangan guru di daerah
terdepan. Seperti diketahui, penyebaran guru di daerah Indonesia tidak merata.
Hal ini berarti jumlah guru di satu daerah bisa saja kelebihan sedangkan daerah
lain malah kekurangan.
Kriteria
mengikuti program ini sangat sederhana, yakni harus memenuhi persyaratan
menjadi guru. Hal yang terpenting adalah pengalaman mengajar di daerah terdepan
sebelumnya. Syarat ini ditentukan karena akan sulit menempatkan guru yang belum
mengajar didaerah terdepan.
Menanggapi
dari yang dijelaskan oleh mendikbud, Pakar Pendidikan dari Global Islamic
School, Itje Chodidjah menyatakan, pada dasarnya menilai baik Program Guru
Garis Depan (GGD). Apalagi penempatan GGD di wilayah terdepan berlangsung
hingga mereka pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Meski
menganggap baik, Dewan Pertimbangan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini
berpendapat, pemanfaatan putra lokal menjadi guru di daerah setempat lebih
tepat dilakukan. Manfaatkan putra daerahnya, maka oleh sebab itu kabupaten
setempat semestinya bekerjasama dengan universitas yang ada di daerah terkait.
Pemerintah
daerah bisa merekrut dengan melatih terlebih dahulu orang-orang lokal untuk
berkecimpung ke dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini ikut membantu mendidik
peserta didik di daerah yang kekurangan guru.
Itje
menambahkan, dengan adanya guru lokal di nilai akan lebih bisa memahami budaya
dan karakter peserta didik yang dihadapinya. Contohnya bila ada kesulitan
berbahasa Indonesia yang acap ditemukan di daerah-daerah yang bahasa daerahnya
masih sangat kental. Dengan cara ini tentu tujuan-tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya akan mudah tercapai.
Kebanyakan
guru memang agak sulit ditempatkan di daerah Terpencil, Terluar dan Tertinggal
(3T). Hal ini tidak hanya lokasi yang sulit tapi adat dan budaya yang berbeda.
Kondisi-kondisi inilah yang menjadi tantangan terbesar para GGD tersebut.
Seperti
diketahui, Program GGD yang telah digulirkan tahun lalu ini bertujuan untuk
mengatasi kekurangan guru di daerah 3T. Sebagian penempatan GGD ini berbeda
dengan daerah asal mereka. Penempatan guru GGD yang sudah diangkat PNS ini akan
berjalan hingga mereka pensiun. (Sumber : Republika)
Semoga
informasi ini akan menjadi tujuan yang terbaik bagi guru hanorer untuk meraih
PNS melalui Program GGD (Guru Garis Depan) yang ditempatkan dikabupaten wilayah
3T. Dan ini juga menjadi peluang pada
kabupaten untuk mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi membantu putra
daerah mengeyam pendidikan tinggi terutama guru untuk mengisi guru
dikecamatan-kecamatan putra daerah itu berada. Sehingga dengan adanya guru
lokal akan memudahkan dalam menyesuaikan lingkungan dan bahasa yang digunakan
didaerah tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat