Budilaksono.com....Salam
inspiratif, Kepada bapak ibu guru semakin berkembang teknologi IT akan banyak
memotivasi beragam lapisan masyarakat untuk menciptakan inovasi yang kreatif yang bermanfaat uuntuk
orang lain. Seperti halnya disekolah dengan perkembangan IT membuat sebagian
siswa dan guru mencoba mengembangkan
kemampuan menciptakan karya yang dapat bermanfaat buat temen sejawatnya dalam
pembelajaran maupun bermanfaat guru.
Begitu
pula dengan Habib Ihza Alamsyah (15 tahun) siswa kelas X SMAN 1 Surabaya
program IPA 3 mengembangkan aplikasi "pengisian raporku" yang dapat
memudahkan guru dalam pengisian rapor online atau daring yang kerap dikeluhkan
oleh para guru di Surabaya. "Aplikasi ini bisa memasukkan secara otomatis
nilai ke dalam setiap kolom dalam rapor online," katanya di Surabaya,
Senin (7/12) lalu.
Melalui
laman Republika, Habib mengaku terinspirasi dari kedua orang tuanya yang
berprofesi sebagai guru. Dari hasil pengamatannya dalam waktu seminggu, ia
berhasil membuat aplikasi dari pengembangan "Visual Basic".
"Program
Visual Basic bisa memasukkan data Nilai Ujian Nasional (NUN) anak SMP
se-Surabaya untuk dirangking, kemudian saya beritahu ayah saya untuk melihat
program saya lalu dicoba untuk mengisi rapor online," ujarnya.
Menurut
dia, guru hanya perlu membuat rekap nilai di microsoft excel, kemudian rekapan
nilai itu disalin (copy) dan dimasukkan dalam kolom data program dan
dijalankan. Aplikasi ini memiliki beberapa poin yang harus diisi, mulai dari
jumlah kolom, kolom ke data, dan kecepatan pengisian.
Aplikasi
ini juga merupakan seri kedua yang menjadi penyempurnaan aplikasi sebelumnya yang
dalam pemindahan data ke program tidak bisa hanya disalin, tetapi harus
dipisahkan dengan tombol tab untuk setiap data nilai. "Kalau yang baru ini
sudah tinggal 'copy paste' saja, lebih mudah, kecepatan pengisian juga bisa
diatur, sesuai dengan kecepatan akses internet," terangnya.
Orang
tua Habib yang juga menjadi guru Kimia di SMAN 1 Surabaya, Ari Suprapto,
menuturkan selama ini pengisian rapor online cukup lama karena harus satu per
satu memilih angka dari rentang 0 hingga 4 di setiap kolom.
"Untuk
satu siswa setidaknya ada 472 kolom yang harus diisi. Padahal, di jenjang SMA
terdapat 14 mata pelajaran, lalu dalam penilaian akhir di setiap aspek, guru
harus menulis kesimpulan capaian prestasi siswa yang setidaknya berisi satu
paragraf," paparnya.
Dari
aplikasi yang dibuat putranya ini, sekarang seluruh guru SMAN 1 Surabaya sudah
bisa memanfaatkannya. Bahkan karena cepatnya akses komunikasi tiap guru,
aplikasi ini sudah menyebar ke sejumlah sekolah lain.
"Sudah
dikroscek ulang, data yang dimasukkan sama dengan data mentahan yang akan kami
pindahkan. Kelebihannya lagi, program ini tidak perlu diinstal, mau ditaruh
flashdisk juga tetap bisa digunakan," ujarnya.
Semoga
informasi pengisian raportku ini akan memudahkan guru untuk pengisian raport
siswa. Hal ini sudah dibuktikan oleh guru-guru SMAN 1 Surabaya. Kalau ada yang lebih mudah dalam pengisian raport kenapa sekarang masih
menggunakan cara yang susah dan lama yakni pengisian raport manual.
Seperti
sekarang banyak sekolah dengan kurikulum KTSP yang menggunakan raport jaman dulu
atau pengisian raport secara manual dengan goresan tulisan-tulisan pada kertas.
Bila salah pengisian harus dipindah pada halamaan selanjutnya. Sudah Jaman perkembangan
IT yang semakin pesat dan sistem banyak aplikasi online kok masih ada pengisian
raport manual ya?