Budilaksono.com......Salam
insfiratif, Kepada bapak ibu guru, masih hangat suasana hari guru tanggal 25
November 2015, banyak guru yang meneteskan air mata pada hari tersebut karena
terharu bahagia dan sedih.
Terharu bahagia karena siswa-siswi yang dididiknya
selama ini menjadi orang-orang hebat dan sukses, dapat kejutan dari peserta
didik, dapat rasa terimakasih dari anak-anak siswa. Dan masih banyak lagi
siswa-siswi yang membuat guru terharu sampai meneteskan airmata.
Sedangkan
terharu sedihnya, banyak guru di Negera tercinta ini masih menjadi
guru dengan sukarela tampa menerima haknya atau menjadi guru puluhan tahun dengan gaji yang tidak
layak tiap bulannya. Banyak guru honorer yang sampai sekarang nasibnya tidak
beruntung. Banyak terlihat disekolah-sekolah dengan semangat mengajar ceria,bahagia
mengajak peserta didik tertawa, serius mengerjakan soal-soal, memberi motivasii
setiap harinya. Apakah tahu dibalik rasa ceria didalam kelas tersebut guru merasakan
beratnya himpitan hidup.
Bila
kita tahu apa yang sedang mereka rasakan dan kisah hidup para guru dipublikasikan
atau diceritakan, tak terasa air mata ini mengalir deras walau tak merasakan
tapi rasa-rasanya kita ikut mengalami terbawa suasana sampai menangis
tersedu-sedu. Kadang sebagian orang yang mendengarnya emosi meledak-ledak dimana rasa simpatik
penentu kebijakan kok masih banyak guru tidak mendapatkan fasilitas yang layak?
Tampa ada guru, kalian tidak akan menjadi orang cerdas dan sukses. Dari tangan
merekalah kita seperti ini. Tampa ada guru, akan menjadi apa kita? Menjadi orang
yang terjajah selamanya kah?
Sekarang jaman
sudah maju, semua hampir mengunakan aplikasi online dalam pengurusan. Begitu
juga dalam pengajaran dikelas juga sudah banyak mengunakan media IT. Selain itu
juga pembelajaran dikelas bukan satu-satunya sumber belajar. Siswa bisa belajar
melalui online yang disediakan oleh sekolah dalam wadah E-learning modul.
Tetapi bagaimana
nasib guru yang belum PNS atau masih
statusnya honor, banyak sekali nasibnya yang tidak beruntung. Guru dikatakan
pahlawan tampa tanda jasa. Apakah dengan sebutan pahlawan tampa tanda jasa, itu
guru tampa diberikan jasa atau tak
diberikan gaji atau tampa penghargaan yang setimpal, apa guru akan menerima?
Mari
kita angkat derajat guru yang sudah
mengantarkan kita menjadi berhasil. Bila kita menjadi orang pengambil kebijakan di
pemerintahan daerah, provinsi atau pusat, mari kita beri penghargaan seluruh
guru tampa membedakan PNS atau honor. Mari kita mengangkat derajat guru menjadi
layak, jangan biarkan guru kita setelah pulang sekolah mengumpulkan koran atau
rosokan keliling desa atau lainya yang kita lihat bisa terharu demi menghidupi
keluarganya. Mari kita bersatu demi
mengangkat derajat guru mendapatkan rumah yang layak dan fasilitas yang layak
seperti penghargaan guru di Negara Malaysia. Sangatlah beruntung jadi guru
disana.
Kepada
bapak ibu pengambil kebijakan yang sudah sukses/berhasil dari campur tangan para guru, berilah tempat yang layak mereka baik PNS dan Honor. Karena gaji
guru sekarang tidak sesuai dengan harga bahan pokok yang melejit terus. Berilah
tunjangan daerah yang layak jangan hanya kurang dari Rp. 500.000 di pulau Jawa.
Dan berilah tunjagan daerah jangan kurang dari Rp. 1000.000 di pulau Sumatera
dan Kalimatan. Serta berilah
tunjangan daerah jangan kurang dari Rp.2000.000 di Indonesia bagian Timur.
Semoga Di
HARI GURU INI alangkah indahnya bila orang-orang pengambil kebijakan daerah,
propinsi atau pusat memberikan simpatik yang nyata pada guru yang dapat
meringankan beban hidup guru. Begitu juga swasta diperlukan
peran nyata membantu nasib-nasib guru. Bravo guru, ditanganmulah kami dan mereka berhasil