Budilaksono.com.....Salam
inspiratif, kepada bapak ibu guru, terobosan yang dilakukan oleh pemerintah
kota Surabaya untuk meningkatkan mutu guru setelah mengikuti UKG adalah
pemdampingan kepada mereka. Pemerintah kota Surabaya memiliki program khusus
dalam peningkatan kualitas guru yakni program pemetaan dan penguatan Kompetensi
guru
Seletah
dilakukan UKG, para guru mengikuti program pemetaan terhadap kompetensi guru
melalui Program Pemetaan dan Penguatan Kompetensi Guru (P2KG). Selanjutnya akan
dilakukan pendampingan. Pada program pendampingan ini, Dinas Pendidikan Kota
Surabaya melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan perguruan tinggi,
yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Menurut
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, dalam pertemuan MGMP
dengan tema tertentu yang disiapkan oleh Dinas. Contohnya tema minggu ini
tentang intregal untuk MGMP guru MTK, di materi ini apakah guru memiliki
masalah atau kekurangan dengan pembahasan intergal. Kemudian minggu berikutnya
tema yang lain yang berhubungan dengan materi guru MTK. Dalam pendampingan
tidak hanya MGMP guru MTK tapi juga dilakukan MGMP guru mapel lainnya dari SD
sampai SMK.
Setelah
guru-guru memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang suatu materi, tahap
selanjutnya adalah tahap diskusi dengan perguruan tinggi, yaitu Unesa. Unesa
akan mengirimkan dosen-dosennya untuk mendampingi guru-guru yang telah melewati
tahap pemetaan dan pendalaman materi di forum MGMP.
Dalam
pelatihan ini guru tidak hanya mendapatkan materi MGMP tetapi mendapatkan
materi tambahan yakni
- Mengenai
kurikulum antinarkotika
- UU
perlindungan anak
- Masalah
lingkungan
- Wawasan
kebangsaan dan nasionalisme
- Penyusuunan
mengenai karya tulis ilmiah.
Pada
pelatihan ini Dinas pendidikan Kota Surabaya menyiapkan nilai 35 jam dan juga
dapat menambah angka kredit 9 poin untuk naik pangkat buat guru PNS. Paparan tabungan
Angka kredit 9 poin yang didapat dalam
pelatihan ini adalah :
- Penulisan
karya ilmiah senilai 3 poin
- Pembuatan
makalah senilai 2 poin
- Penerbitan
jurnal di jurnal nasional senilai 3 poin
- Pelatihan
35 jam itu sendiri yang senilai 1 poin.
Diharapkan
dengan pola yang yang dipakai Kota Surabaya ini dapat mendukung UKG. Kota
Surabaya sudah punya pola pendampingan guru-guru seperti tadi. Dengan langkah
ini akan dihasilkan guru lebih menguasai pelajaran atau materinya dan dalam
mengajar anak lebih baik. Manfaat untuk siswa menguasai materi yang diberikan
dan prestasinya anak meningkat dan mampu bersaing ditingkat lebih tinggi. Kalau
guru kan manfaatnya bisa menjalani UKG dengan baik, program sertifikasi lancar,
dan tunjangan profesi guru juga lancar.
Semoga
dengan informasi terobosan dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya akan memacu dan
memotivasi Kabupaten/kota lainnya untuk mengikuti langkahnya dalam meningkatkan
kualitas guru wilayah tersebut.