Budilaksono.com.....Salam
inspiratif, kepada bapak ibu guru dengan adanya monitorium yang dilakukan oleh
pemerintah maka menyebabkan masing-masing daerah banyak kekekurangan guru. Ini disebabkan
karena setiap tahunnya banyak guru yang pensiun. Maka pemerintah untuk
menangani kekurangan menerapkan metode yang bisa memaksimalkan guru.
Ada
beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kekurangan guru di
daerah-daerah. Salah satunya adalah dengan menerapkan metode multi grade
teaching. Dalam metode ini,satu guru
mengajar lebih dari satu mata pelajaran.
Menurut
Anas M Adam Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Kemendikbud mengatakan,
dalam metode multi grade teaching, guru
yang memiliki kelebihan jam mengajar karena mengajar lebih dari satu mata pelajaran.
Bila guru mengajar disekolah menggunakan metode multi grade teaching harus
diberikan tunjangan tambahan dari pemerintah daerah. Tapi ini tidak berlaku
jika metode multi grade teaching diterapkan untuk memenuhi kewajiban mengajar
24 jam.
“Pemerintah
daerah harus memperhatikan guru yang menggunakan metode ini dengan memberikan
tunjangan kelebihan jam mengajar. Jangan sampai guru mengajar dua mata
pelajaran tapi tunjangannya satu,” ujarnya
Anas
Anas
menambahkan kondisi kekurangan guru masih ditemui di beberapa daerah di Indonesia.
Kekurangan guru tersebut terjadi pada beberapa mata pelajaran. Bila di SMA kekurangan
guruu geografi dan sosiologi. Selain itu juga banyak kekurangan guru pada
sekolah SMK terutama mata pelajaran produktif. Maka sekolah menerima guru
honorer dan praktisi. Dan itu bila ada, jika tida ada maka sekolah akan terpaksa
memperdayakan guru yang ada mengajar bukan bidang yang digeluti.
Jumlah
guru untuk anak berkebutuhan khusus dan sekolah luar biasa (SLB) juga masih
kurang. Salah satu solusi yang ditempuh adalah melakukan kerja sama dengan
lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
Semoga
pemerintah membuka CPNS guru sesuai kebutuhan sekolah dari SLB/SD/SMP/SMA/SMK. Kita
tidak bisa terus bergantung pada guru hanorer atau guruu terbang. Karena biaya
sekolah membengkak karena menggaji guru honor tersebut. Mau tidak mau sekolah
menarik siswa untuk membayar komite yang cukup besar demi mencukup kebutuhan
guru.