Budilaksono.com....Salam
inspiratif, kepada bapak ibu guru apakah udara dengan adanya kabut asap di
didaerah anda apakah masih bagus? Seperti di Propinsi Jambi dan Riau baik
seluruh kabupaten/kota kabut asap
semakin tebal karena banyak pembakaran hutan dan kebun karet/sawit masyarakat diwilayah tersebut yang meningkatkan ketebalan
kabut. Akhir-akhir ini di bulan Oktober 2015 jarak pandang karena akibat kabut asap
yang tebal kurang dari 50 meter.
Kabut
asap yang tebal juga diiringi dengan musin kemarau yang panjang. Ini
menyebabkan udara di wilayah tersebut menjadi tidak sehat lagi. Karena adanya kabut ini aktivittas untuk keluar rumah bagi masyarakat
dan siswa/siswi dikurangi. Adanya kabut asap yang semakin tebal dimana
biasanya sinar matahari masih terlihat dengan indahnya sekarang sudah jarang meperlihatkan sinar indahya itu berarti sudah
membahayakan siswa-siswi sekolah.
Dengan
kasus kabut asap ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan
mengimbau agar sekolah-sekolah meliburkan diri jika kabut asap dianggap sudah
membahayakan. "Jika dihadapkan dengan kesehatan dan keselamatan,
pendidikan adalah nomor dua. Ketika kabut asap sudah melebih ambang toleransi,
maka semua kegiatan mengajar harus dihentikan," ujarnya, Kamis (22/10)
lalu.
Menurut
Anies Baswedan, melihat pantauan dilapangan, masih menemukan daerah yang masih
memaksakan proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu alasannya para
khawatir jika sekolah diliburkan berpengaruh pada besaran gaji. Dan para guru
tak perlu khawatir dengan pemotongan gaji karena pemerintah akan memberlakukan
perhitungan sesuai masa darurat yang berbeda dengan masa normal," tuturnya.
Anies
menambahkan, siswa-siswi sekolah termasuk
orang tua, juga tidak perlu khawatir akan tertinggal pelajaran sebab
Kemdikbud akan melakukan penyesuaian ketika keadaan sudah kembali normal.
Hal
yang sama juga untuk siswa yang akan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, termasuk ke perguruan tinggi. "Kami sudah membicarakan hal ini
dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan sepakat akan ada
penyesuaian-penyesuaian materi uji terkait durasi masa libur karena asap,"
katanya.
Penyesuaian
ini penting agar para siswa yang terdampak asap tidak tertinggal dengan murid
dari daerah lain. Pemerintah telah memberlakukan tiga skenario libur sekolah
akibat asap, yaitu libur di bawah dua minggu, libur dua sampai empat minggu dan
lebih dari empat minggu.
Semoga
imbauan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai libur akibat kabut asap
bisa ditindaklanjuti seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota yang wilayahnya
sudah kena dampak kabut.