Budilaksono.com......Salam
inspiratif, Kepada bapak ibu guru penggunaan teknologi informasi yang berbasis
online semakin pesat di Negara tercinta ini. Teknologi informasi berbasis
online di pemerintahan sudah digunakan terutama penerimaan CPNS, pelayanan satu
pintu secara online dan yang lagi santer sekarang adalah pendataan ulang PNS
yang dikenal dengan aplikasi ePUPNS.
Di
Dunia pendidikan juga tidak kalah dengan pemerintahan dalama penggunaan IT yang
berbasis online yakni pembelajaran secara online, penilaian disekolah yang
sudah mengunakan IT yang dapat diakses oleh orang tua murid melalui Hp dan
penerimaan siswa baru secara online. Dan masih banyak lagi pengunaan IT
berbasis online didunia pendidikan terutama sekolah dasar sampai SMA/SMK.
Begitu
pula SMA Negeri 2 Yogyakarta memilih
memanfaatkan teknologi informasi untuk menggelar pemilihan pengurus Organisasi
Siswa Intra Sekolah yaitu dengan mekanisme e-voting. Program yang digagas oleh
KPU berkerjasama dengan SMA Negeri 2
Yogjakarta ini dilakukan selama lima tahun untuk pelaksanaan pendidikan demokrasi, salah
satunya adalah pemilihan pengurus OSIS. Dalam pemilihan ini, sekolah
menggunakan teknologi informasi.
SMA
Negeri 2 Yogyakarta dalam pemanfaatan e-voting untuk pemilihan pengurus OSIS
ini baru dilakukan pertama kalinya di Indonesia. Kebutuhan untuk melaksanakan
e-voting dan perangkatnya dipenuhi oleh sekolah sendiri dan ini merupakan hasil
kreativitas siswa
Perangcang
aplikasi sistem e-Voting SMA Negeri 2 Yogyakarta Aushaf Fakhri mengatakan hanya
membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk merampungkan aplikasi pemilihan
secara elektronik itu. Dalam membangun basis data pemilih terlebih dulu yang
didasarkan pada nomor induk siswa (NIS) dan kemudian meminta seluruh siswa
mendaftar ulang agar memperoleh password yang unik.
Aushaf
menambahkan, di dalam bilik suara, pemilih tinggal memasukkan NIS dan password
dan akan muncul kandidat yang akan dipilih. Tinggal klik pada pilihan yang
diinginkan dan suara akan langsung masuk ke sistem. Suara yang diberikan
pemilih tetap aman dan rahasia karena setiap password unik dan hanya bisa digunakan
satu kali. Sistem ini akan langsung menghitung suara yang masuk sehingga hasil
pemilihan dapat segera diketahui.
Guru
Pendidikan Kewarganegaraan SMA Negeri 2 Yogyakarta Listiyarni menambahkan,
sistem e-voting sangat mengurangi kebutuhan kertas. Karena jumlah siswa yag
banyak bila menggunakan metode offline akan boros kertas. (Referensi Republika)
Kita
apresiasikan kerja para siswa SMA Negeri 2 Yogjakarta yang telah mampu membuat
aplikasi e-Voting dalam pemilihan pengurus OSIS. Semua adalah siswa yang melaksanakan dari
perancangan sampai pelaksanaan terwujudnya pemilihan suara siswa secara aman
dan rahasia. Sekolah juga tidak menyediakan dana khusus untuk pelaksanaan
pemilihan dengan sistem e-voting karena seluruhnya dikerjakan siswa, termasuk
perangkat laptop menggunakan milik petugas pemilihan dan sekolah sudah memiliki
jaringan internet.
Semoga
ini akan memberi motivasi kepada sekolah lain baik sekolah menegah pertama
sampai sekolah menengah atas atau kejuruan untuk dalam pemilihan pengurus OSIS
mengunakan aplikasi e-Voting. Sekolah mana yang akan menjadi urutan yang ke 2
dalam penggunaan aplikasi e-Voting