Budilaksono.com......salam
inspiratif, kepada bapak ibu dalam Restra Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 –
2019 adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Program Guru Garis Depan (GGD)
merupakan strategi dan upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayan (Kemendikbud) untuk mewujudkannya dengan meningkatkan ketersediaan
tenaga pengajar atau guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Program
yang bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Badan Kepegawaian Negara dan
pemerintah daerah itu telah mengirimkan 798 guru profesional ke 28 kabupaten
daerah 3T yang tersebar di provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua
Barat pada tahap pertama bulan Juli lalu.
Menurut
Nurzaman Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud
mengatakan, program GGD merupakan bagian dari proses peningkatan layanan
pendidikan dan penjaminan mutu pendidikan bagi siswa, orang tua, dan sekolah
serta pemangku kepentingan lainnya. Ini salah satu program afirmasi yang bagus
karena dengan prinsip salah satu dari nawa cita yang isinya menyatakan bahwa
membangun Indonesia dari pinggiran
Di
Indonesia masih terdapat kabupaten yang termasuk golongan tidak mampu yakni
sebanyak 122 kabupaten yang termasuk dalam daerah tertinggal dan terdapat 43
kabupaten yang termasuk dalam daerah terdepan dan terluar yang beririsan dengan
daerah tertinggal. Program GGD tahap kedua mendatang, Kemendikbud telah
mengusulkan kepada 123 kabupaten daerah 3T di seluruh Indonesia ditambah 28
kabupaten yang telah menjadi daerah sasaran sebelumnya untuk bekerja sama dalam
program tersebut.
Setiap
pemerintah kabupaten untuk menyesuaikan kebutuhan GGD sesuai dengan kebutuhan
guru di daerahnya sehingga tidak terjadi kelebihan tenaga pengajar di salah
satu sekolah atau masih terdapat sekolah yang kekurangan guru di daerah
tersebut.
Nurzaman
menambahkan kemendikbud sudah meyeleksi guru SM-3T dan menghasilkan sebanyak
3.500 guru lulusan Sarjana Mendidik di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar
(SM-3T) untuk memenuhi kebutuhan Program GGD tahap kedua tersebut. Guru-guru
lulusan SM-3T yang merupakan program dari Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi ini, kata dia, telah memenuhi syarat sebagai guru profesional
seperti memenuhi kualifikasi akademik (sarjana atau diploma 4), memiliki
sertifikat profesi pendidik melalui program Pendidikan Profesi Guru, dan
sebagainya.
Nantinya
alumni SM-3T yang terpilih dalam program GGD akan ditetapkan sebagai Pegawai Negeri
Sipil Daerah sehingga menjadi guru tetap di daerah penempatannya. Selain iti tenaga
pengajar dalam program GGD juga akan diberikan tunjangan khusus atau tunjangan
profesi bagi guru di daerah 3T tersebut sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku. Bahkan, salah satu bank nasional milik pemerintah akan memberikan
produk khusus berupa kredit kepemilikan rumah dengan berbagai keuntungan bagi
tenaga pengajar dalam program GGD di daerah penempatannya itu.
Semoga program GGD untuk memenuhi guru di daerah
SM-3T benar-benar langung menjadi PNS dan mendapat fasilitas lainnya. Maka kepada
adik-adik SMK/SMA tidak salah kalau kalian
ambil jurusan SM-3T pada kampus yang melaksanakan pendidikan ini.