Budilaksonoputra....Salam
insfiratif, Kepada bapak ibu guru, waspadalah dengan cuaca di daerahmu. Cuaca
di Indonesia hampir semua sama karena mengalami kekeringan, air bersih susah,
asap kabut tebal. Seperti di Provinsi Jambi kabut asap meyelimuti seluruh
wilayahnya. Di sebagian wilayah provinsi Jambi yakni kota Jambi, Tanjung Jabung
Timur dan Tanjung Jabung Barat jarak pandang akibat kabut asap hanya 50 meter.
Dan sebagian wilayahnya lagi masih aman dengan jarak pandang masih yang lebih
dari 100 meter.
Asap
tebal yang meyelimuti wilayah timur Jambi menyebabkan aktivitas di sekolah sementara diliburkan dari
PAUD sampai SMA/SMK tidak terbatas waktu. Sedangkan wilayah barat baru PAUD dan
SD yang diliburkan.
Menurut
tim kesehataan, secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang,
baik yang dalam kondisi sehat maupun dalam kondisi sakit. Pada kondisi
kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan
akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan
paru dan jantung, lansia, dan anak-anak.
Berikut
ini dampak akibat gangguan asap bagi kesehatan kita.
- Kabut
asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta
menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.
- Kabut
asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti
bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.
- Kemampuan
kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan
mengalami kesulitan bernapas.
- Bagi
mereka yang berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun yang mempunyai
penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan
untuk mendapat gangguan kesehatan.
- Kemampuan
dalam mengatasi infkesi paru dan saluran pernapasan menjadi berkurang, sehingga
menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
- Berbagai
penyakit kronik juga dapat memburuk.
- Bahan
polutan pada asap kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak
terlindungi.
- Infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama karena
ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab
penyakit (agent) serta buruknya lingkungan (environment).
Direktur
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes
Tjandra Yoga Aditama berbagi tips untuk melindungi diri dari risiko gangguan
kabut asap.
Delapan hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari bahaya kabut asap adalah :
- Sedapat
mungkin Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah/gedung. Terutama bagi
mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan.
- Jika
terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
- Minum
air putih lebih banyak dan lebih sering
- Bagi
yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasihat
kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Segera berobat ke
dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan
bernapas atau gangguan kesehatan lain.
- Selalu
lakukan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Seperti makan bergizi, jangan
merokok, istirahat yang cukup dan lain-lain.
- Upayakan
agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah/sekolah/kantor dan ruang
tertutup lainnya
- Penampungan
air minum dan makanan harus terlindung baik.
- Buah-buahan
dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak
dengan baik. (Sumber : Dinas Kesehatan)
Dari beberapa
siswa masih polos bilang “asik libur lagi, asik gak belajar lag”i.
Tapi sebagian siswa lain bilang “kita kapan
sekolah lagi? Kapan belajar lagi/ saya kangen banget suasana sekolah.
Kapan
sih bapak ibu guru asap kabut ini hilang? Mengapa kabut asap ini ada? Itulah sekelumit
keluh kesahnya anak-anak bangsa Indonesia
yang kangen dengan suasana pendidikan