Budilaksonoputra.....Salam
insfiratif, Kepada bapak ibu guru smk tingkatkan mutu dalam pengajaran
siswa-siswi SMK agar mereka menjadi ahli terampil dalam bidangnya. Untuk
rencana kedepan smk akan mengantikan posisi lulusan diploma III dalam mengisi
peluang kerja.
Pemerintah
terus mendorong terciptanya tenaga terampil yang siap masuk pasar kerja.
Diantaranya dengan program penyetaraan kerangka kualifikasi nasional Indonesia
(KKNI). Dengan sistem penyetaraan ini, lulusan SMK bisa disetarakan langsung
seperti lulusan diploma III (D-III).
Direktur
Pembinaan SMK Kemendikbud Mustaghfirin Amin menjelaskan, siswa lulusan SMK
nantinya akan dites seberapa tinggi keterampilan mereka. Tes atau ujian
keterampilan ini dilakukan di SMK yang ditetapkan sebagai SMK Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP). "Sekarang masih ada 19 SMK yang sudah
di-visiting dan siap menjadi SMK LSP," katanya di Jakarta kemarin.
Nantinya
hasil dari uji keterampilan itu, akan menunjukkan lulusan SMK berada di level
atau grade KKNI ke berapa. Seperti diketahui dalam KKNI ditetapkan ada sembilan
tingkatan.
Tingkatan
pertama adalah lulusan SMP. Sedangkan tingkatan paling pucuk atau kesembilan
adalah lulusan program doktor (S3).
Siswa
lulusan SMA atau SMK otomatis berada di tingkatan kedua. Namun dengan kemampuan
keterampilan yang tinggi, lulusan SMK bisa langsung nangkring di tingkat atau
grade kelima. Dengan demikian siswa SMK yang bisa langsung naik di tingkat
kelima ini, disetarakan dengan mahasiswa lulusan program D-III. "Jadi
untuk program KKNI ini tidak sebatas melihat ijazahnya saja. Ijazahnya SMK
tetapi jika keterampilannya tinggi bisa disejajarkan dengan lulusan
D-III," kata Mustaghfirin.
Untuk
itu dia berharap siswa di SMK untuk berlomba meningkatkan keterampilan sesuai
bidang pendidikan masing-masing.
Sehingga
mereka siap bersaing ketika keran tenaga kerja asing terbuka lebar di era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurut Mustaghfirin, banyak perusahaan yang
melihat calon tenaga kerja berdasarkan pengakuan keterampilannya.
Meskipun
masih lulusan SMK, tetapi jika memiliki sertifikat pengakuan keterampilan
tinggi, langsung direkrut menjadi tenaga kerja.
Untuk
mendorong tumbuhnya lulusan SMK dengan keterampilan setingkat alumni D-III,
Kemendikbud akan memperbanyak SMK LSP. Targetnya tahun ini ada 50 unit SMK yang
ditunjuk menjadi SMK LSP. Dengan cara ini, semakin mudah akses siswa untuk
mengikuti program penyetaraan kompetensi berbasis KKNI.
"Jika
lokasi SMK LSP masih terbatas, nanti biaya untuk sertifikasi profesinya mahal.
Tidak cocok dengan rata-rata profil siswa SMK," ujar Mustaghfirin. Dia
mengatakan saat ini sebagian besar siswa SMK berlatar belakang kelompok ekonomi
sedang ke bawah. (Sumber : Republika)
Semoga
ini akan memacu anak –anak siswa SMP yang mau melanjutkan sekolah menengah
kejuruan untuk lebih aktif dalam memperoleh skill yang mampu bersaing didunia
kerja