Budilaksonoputra.....Salam
insfiratif, kepada bapak ibu guru bawasannya pengabdian emang perlu
pengurbanan. Seperti itulah menjadi guru terutama guru non PNS. Kadang melamar
menjadi guru disekolah harus membayar DP untuk mengajar, kadang juga melamar
jadi guru sukarela siap tidak digaji. Bila nasib baik guru honor mengajar di
sekolah menerima gaji. Walaupun gajinya perjamnya kecil kurang dari 10 ribu.
Ironis memang nasib guru? nasibnya emang tak menentu
Di Banjarnegara para guru non PNS dipungut sejumlah uang untuk pendampingan PTK. Kini para guru honorer mengeluhkan pungutan liar
oleh oknum forum guru honorer.
Seorang
guru honorer yang mewanti-wanti namanya tak disebutkan mengeluhkan adanya
pungutan yang dibebankan padanya. Dirinya mengaku dimintai uang sebesar Rp 200
ribu oleh forum.
Kepala
Dindikpora Banjarnegara, Noor Tamami mengatakan, pihaknya dan UPT dindikpora di
masing-masing kecamatan tidak mengetahui hal tersebut. Namun dia menduga
pungutan yang dikeluhkan oleh para guru honorer itu untuk biaya seminar dan
operasional organisasi.
"Jadi
ada forum guru K2 yang ada di tingkat Kecamatan dan Kabupaten, serta di tingkat
nasional di mana ketua forum K2 nasional yang kebetulan dari Banjarnegara
sehingga sering ada undangan ke Jakarta, dan biaya pulang pergi
diperkirakan sampai Rp 3 juta," ujarnya.
Karena
itu untuk kepentingan bersama, dia meminta pada guru honorer atau wiyata bakti
yang sudah diangkat menjadi PNS untuk ikut membantu pendanan dalam organisasi atau
forum K2 tersebut. (Sumber : Jawa Pos)
Nasib-nasib
jadi guru honorer, sudah gaji diberikan seadaanya, kadang diberikan tidak tepat
waktu, masih ditarik iuran ini dan itu. Tapi hebat buat guru honorer walau
ditarik iuran disekolah tapi mereka tetap memberi. Padahal sebenarnya dalam
hatinya banyak menjerit.
Jeritan
dari para guru honorer di Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu potret
nasib guru non PNS di Negara tercinta. Dan
hebatnya mampu terpublikasikan.
Semoga
dengan adanya ini, baik dinas pendidikan kabupaten, Provinsi dan kementerian
pendidikan dan Kebudayaan berkerjasama bahu membahu untuk meperbaik nasib guru
honorer.
Saran
buat siswi yang masih duduk di SMA/SMK/MA, setelah lulus sekolah
pertimbangankan kembali mengambil jurusan pendidikan guru di Universitas. Karena
peluang kerja menjadi guru persaingan sudah ketat kecuali mau ditempatkan di
daerah terdepan terluar dan terpencil. Bisa jadi kedepan tidak ada peluang lagi
guru honorer disekolah terutama sekolah negeri.