Budilaksonoputra.....Salam
insfiratif, kepada bapak ibu guru, ada informasi dari DPRD mengimbau pemerintah memgratiskan pendidikan dari PAUD sampai SMA. Apakah gratis 100% atau hanya
50%? Sampai saat ini belum ada penjelasan yang kontrit hal apakah yang
digratiskan. Bila benar gratis buat siswa, bagaimana kualitas pendidikanya? Bagaimana dengan SMK?
Ini penjelasan dari Ketua DPRD kabupaten solok
Delatan Khairunas dengan pendidikan yang layak maka kedepan generasi muda akan
memiliki daya saing. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak
ada batas waktu. "Sehingga bisa
menunjang perekonomian masyarakat," katanya di Padang Aro, Kamis (9/7).
Ia
mengatakan, untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak yang
merupakan generasi harapan bangsa sudah menjadi kewajiban pemerintah.
"Kami harus bisa memfasilitasi mereka untuk bisa melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi," katanya.
Menurutnya,
sudah sepatutnya pelajar mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) hingga SMA
bisa mendapatkan pendidikan gratis. "Masyarakat menginginkan pendidikan
gratis dan mereka juga berkeinginan bisa memperbaiki ekonomi dan sudah menjadi
kewajiban pemerintah mewujudkannya," jelasnya.
Ia
mengimbau, bagi siswa yang sudah tamat SMA harus melanjutkan pendidikan ke
tingkat berikutnya, dan jangan hanya puas dengan ijazah SMA saja.
Sebelumnya
Kepala Dinas Pendidikan Solok Selatan, Fidel Efendi mengaku sudah berkoordinasi
dengan DPRD setempat untuk membahas pendidikan gratis di semua jenjang
pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan gratis di semua jejang, imbuhnya,
membutuhkan biaya setidaknya Rp 6 miliar lagi untuk mengganti iuran wajib
setiap siswa SMA setiap tahunnya.
Sekarang,
imbuhnya, biaya sekolah dari SD hingga SMP sudah digratiskan sedangkan SMA
memang masih ada biaya tambahan. Tetapi, kata dia, sesuai dengan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 bahwa kewenangan SMA sederajat pada 2016 diambil alih
provinsi termasuk pembiayaannya. (Sumber :Republika)
Semoga
yang diinginkan oleh DPRD Kabupaten Solok Selatan juga menjadi angan-angan
seluruh masyarakat di Indonesia. Yang perlu digarisbawahi jangan lantas gartis
semua tapi tingkat mutu pendidikan rendah.
Karena
dalam kenyataan dilapangan dengan adanya bantuan pemerintah melalu PIP/BSM
kepada siswa-siswi banyak disalah gunakan oleh sebagian siswa untuk beli HP,
Lektop atau yang lain yang tidak membantu mereka dalam keperluuan yang
dibutuhkan untuk proses pembelajaran.
Apa
yang dilakukan oleh pemerintah dengan adanya bantuan langsung kesiswa itu
bagus, tetapi harusnya pemerintah menganalisis terlebih dahulu. Apa keuntungan
dan efeknya bila diberikan langsung ke siswa? Dengan adanya bantuan PIP ke
siswa juga akan membuat malas sebagian orang tua untuk berkerja karena anak
ditanggung pemerintah.
Dengan
sistem pembelajaran yang disarankan pemerintah melalui kemendikbud yakni yang
penting anak mau berangkat sekolah dan mengikuti pembelajaran harus dinaikan.
Bila cara ini diikuti, maka pendidikan kita akan terjun bebas ke lubang yang
dalam artinya pendidikan kita tingkat mutu kelulusannya rendah.
Contohnya
: pada rapat kenaikan si A mempunyai keinginan mau sekolah, tetapi hanya banyak
tidak masuk dan bolos dengan alasan yang tidak penting,orang tua juga sudah
dipanggil beberapa kali, nilainya banyak yang tidak tuntas lebih dari 10 mata
pelajaran dalam 2 semester, itu juga naik kelas sesuai aturan dari kemendikbud
sekarang. Ironis sekali sistem pendidikan kita sekarang.