Budilaksonoputra......Selamat pagi Bapak Ibu guru SMK Rujukan, ini adalah bagian dalam materi pelatihan calon SMK rujukan seluruh Indonesia, selamat memahami
MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMK
Dari
referensi yang saya baca ada nasehat, Jangan lupa bahwa tiap individu selalu
berada dalam dua tempat sekaligus: ‘di luar sana’ dan ‘di dalam sini
(di kepala Anda)’. Ini seperti uang coin. Ketika Anda marah pada yang di
luar sana, Anda tidak hanya yang pertama menderita tetapi juga, pada dasarnya,
Anda marah pada diri sendiri. Ini bagaikan Anda mengambil sebilah pisau dan
menusukkannya pada perut sendiri. Tentu semua kita tidak akan melakukan hal
konyol seperti itu. Karena itu, ketika Anda marah dengan orang lain, Anda
sering sulit tidur dan ‘uring-uringan’ terus karena KEMARAHAN itu tertuju pada
Anda dan dirasakan langsung oleh Anda sehingga Anda mengalami sendiri ‘buah’
kemarahan itu (INSPERIENCE). Yang perlu
biasa kita lakukan sekarang adalah berhenti ‘bunuh diri’, merenung, dan
instropeksi kedalam melalui banyak melakukan INSPERIENCE. Perlu diingat, ada
EXPERIENCE (pengalaman dengan orang dan benda lain) dan ada INSPERIENCE
(bergulat dengan diri sendiri: perasaan, pikiran, pengetahuan).
DASAR HUKUM MBS
Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional sesuai yang terungkap pada pasal 50 (1) ” Pengelolaan
satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen
berbasis sekolah/madrasah”
Permendikbud no 19 th 2007 ttg standar
pengelolaan pendidikan
|
Add caption |
PENGERTIAN MBS
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau
“School-Based Management” merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi
luas pada tingkat sekolah (pelibatan masyarakat ) dalam kerangka kebijakan
pendidikan di sekolah berkaitan dengan Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling
Perluasan pengertian MBS
MBS sebagai model manajemen yang memberikan
otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan
partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru,
siswa, kepala sekolah, pegawaiTU, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan
mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional
TUJUAN MBS
Meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah dalam megelola dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia;
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan
bersama;
Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada
orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya; dan
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah
tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
LINGKUP MBS : PLAN (P), ORGANIZING (O), ACTUATING (A),CONTROLLING (C)
PRINSIP MBS (Yin Cheong Cheng 1996)
INISIATIF
PENGELOLAAN DIRI SECARA MANDIRI
EQUIFINALITAS
DESENTRALISASI
PERMASALAHAN MBS? (1)
Menurut data NUPTK November 2010 terdapat 2.791.204
guru orang guru yang perlu ditingkatkan kompetensi dan profesionalitasnya
Salah satu perubahan mendasar dalam peraturan
ini adalah adanya Penilaian Kinerja Guru yang sebelumnya lebih bersifat
administratif menjadi lebih berorientasi praktis, kuantitatif, dan kualitatif, sehingga
diharapkan para guru akan lebih bersemangat untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalitasnya.
Bagaimana meningkatkan profesionalisme guru
untuk program SMK BISA? Untuk solusi ini, harus mulai dari mana? Bagaimana
menilai kinerja guru?
Motto SMK BISA, siapa yang bisa? Apa makna KS
bisa? Apa makna guru bisa? Apa makna siswa bisa?
MANAGEMEN GURU DGN PERSPEKTIF MBS –
Permasalahan MBS (2)
Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai
tugas, fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang
profesional diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk
mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur,
dan berkepribadian. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan
masyarakat, bangsa dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab
itu, profesi guru perlu dikembangkan secara terus menerus dan proporsional
menurut jabatan fungsional guru. Selain itu, agar fungsi dan tugas yang melekat
pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku,
maka diperlukan Penilaian Kinerja Guru (PK GURU) yang menjamin terjadinya
proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan (5 pesan
kunci)
PERMASALAHAN LANJUTAN DARI MBS ADALAH
Bagaimana merancang guru profesional?
Apa karakteristik insan Indonesia baru sbg
produk SMK?
Bagaimana mendorong guru agar mampu menilai
dirinya secara jujur?
Bagaimana mendorong guru agar mau memperbaiki
kemampuan profesionalnya?
Apa ciri pembelajaran berkualitas?
Bagaimana merancang pembelajaran berkualitas
Meningkatkan jumlah siswa SMK, apa mungkin
ketika animo siswa masuk SMK di sekolahku rendah?
Lahan SMK sempit, bagaimana memperluas lahan
SMK?
Tahun ini, 2 siswa menjadi juara di WSI,
bagaimana merancang program SMK supaya semua siswa menjadi juara?
APA INI PERMASALAHAN MBS?
(Rata Rata Nasional dari berita tgl 27 April 2017)
UKPS = 41,49
UKKS = 45,95
UKG = 47.12
Syarat kelulusan siswa = 5,5 --- 50,50
Jadi dari data tersebut artinya ? Dan harus bagaimana.....?
PADA
PERMASALAHAN
MBS ADA SEBUAH GAME TENTANG MEMBAGI KUE UNTUK ANAK KEMBAR :
Berikan sebuah kue pada dua anak kembar. Kue diwakili oleh sehelai kertas A4.
Si kembar mau sama besar dan sama bentuknya. Bagilah kue itu menjadi dua bagian
yang sama dan sama bentuk
Beri lagi kue kedua, si kembar tetap minta
bagiannya sama besar dan sama bentuk tapi berbeda bentuk dengan yang pertama?
Beri lagi kue kedua, si kembar tetap minta
bagiannya sama besar dan sama bentuk tapi berbeda bentuk dengan yang pertama
dan kedua?
Berapa jenis kue setengahan yang dapat
dihasilkan? Kelompok mana yang terbanyak?
(Sumber Karhami, SKA, 2013)
APA PESAN GAME INI?
Mengapa kita tidak bisa menghasilkan 1000000
jenis model kue setengahan? (yang bisa karena dalam pikirannya , banyak jawaban
untuk menghasilkan kue setengahan ...... dgn pola pikir ini, mereka dapat
membangun/ menemukan strategi baru melalui otak atik dan coba-coba/ doing thing
)
Mengapa
ada SMK bagus tapi ada SMK kurang bagus? SMK bagus menghasilkan siswa
bagus (GET)
Hasil bagus bergantung yang dilakukan sekolah:
KS, guru, TK lain, siswa, ortu (DO)
Mengapa sekolah bagus bisa melakukan hal-hal
bagus (GET) karena cara pandang (SEE/ mindset) KS dan guru yang mendrive KS dan
guru untuk ‘DOING A GOOD THING’
Jadi ..... (WHAT YOU GET DEPEND ON WHAT YOU DO
.... WHAT YOU DO DEPEND ON WHAT YOU SEE) ............ (GET --- DO ---- SEE)
..... see berkaitan dengan mindset/ pola pikir
Permasalahan managemen di sekolah/ di SMK dan
solusinya bgt pada SEE (cara pandang)
----- DO (yang dikerjakan) ------ GET (yang diperoleh). Jika cara pandang,
bahwa permasalahan mbs ‘sulit dan tidak mungkin dipecahkan” ........ berdampak
pada ‘get”
GAME (2): MENGGAMBAR BUMI
Gambarlah bumi. letakkan pohon kelapa, letakkan
burung terbang, letakkan pesawat, letakkan laut, letakkan gunung, letakkan
bulan, letakkan matahari
Apa pesan game ini? (apa yang ada dalam pikiran
kita ternyata berbeda dengan kebenaran ilmiah/ keilmuan)
PEMECAHAN MBS BERKIATAN DENGAN POLA PIKIR
Ketika pola pikir ‘ tidak mungkin bisa’ maka
‘permasalahan juga tidak mungkin bisa diselesaikan’
MENURUT DR. CAROL S. DWECK
ADA DUA JENIS MINDSET YAITU: (1) FIXED
MINDSET (POLA PIKIR TETAP) DAN (2) GROWTH MINDSET (POLA PIKIR
TUMBUH)
ILUSTRASI KASUS -1
ANDI, SEORANG LULUSAN SMA JURUSAN IPA, IKUT TES
MASUK UMPTN JURUSAN KEDOKTERAN – GAGAL
ANDI IKUT TES LAGI TAHUN KE-2 MASUK UMPTN
JURUSAN KEDOKTERAN – GAGAL LAGI
ANDI IKUT TES LAGI TAHUN KE-3 MASUK UMPTN
JURUSAN KEDOKTERAN – GAGAL LAGI
ANDI MEYAKINI DENGAN TIGA KALI KEGAGALAN BAHWA
DIA TIDAK PUNYA BAKAT DI JURUSAN KEDOKTERAN
APA KESIMPULANNYA?
ILUSTRASI KASUS -2
Mimi, Seorang Lulusan Sd, Mencoba Membuka Usaha
Kue Kering – Dan Rugi
Mimi Meneruskan Usaha Kue Kering Dengan Merubah
Kemasan – Dan Rugi Lagi
Mimi Meneruskan Usaha Kue Kering Dengan Merubah
Kemasan Dan Menurunkan Harga – Dan Rugi Lagi I
Mimi Meyakini Dia Mampu Meneruskan Usaha Kue
Kering Dengan Memperoleh Keuntungan
Apa Kesimpulannya?
POLA PIKIR KINI
It May Surprise You To Know That A Big Champion
Of Inteligence Was Alfred Binet, The Inventor Of The Iq Test. Wasn’t The Iq Test Meant To Summarize Children’s
Unchangeable Intelligence? In Fact, No..... Binet, A Frenchman Working In Paris
In The Early Twentieth From The Paris Public Schools, So That New Educational
Program Could Be Designed To Get Them Back On Track. (DR. CAROL S. DWECK, 1988:
7-8)
Mungkin akan mengagetkan kita tentang pandangan
ahli ‘Inteligence’ kawakan dunia, Alfred Binet, penemu tes IQ. Apakah tes IQ
bukan dimaksudkan untuk mengelompokkan anak dengan kecerdasan tidak bisa
berubah? TIDAK. Binet, ahli Perancis yang bekerja di sekolah publik di Paris,
bermaksud supaya program pendidikan baru dapat dirancang untuk membawa siswa
kembali pada jalurnya (dapat belajar sesuai karakteristik siswa).
KERJA BERPASANGAN/ KELOMPOK
Siapkan kertas HVS A4. Bagi 2 kertas HVS itu.
Tuliskan kegiatan yang berkaitan dengan P, dengan O, dengan A, dan dengan
C. Buatlah peta konsep MBS
DISKUSI KELAS (1) - PLENO
APA MANFAAT MBS?
APA INDIKATOR KEBERHASILAN MBS?
BAGAIMANA MENGELOLA KEGIATAN PEMBELAJARAN DARI
PERSPEKTIF MBS?
MANFAAT MBS
Keleluasaan mengelola sumberdaya dan dalam
menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala
sekolah, dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah;
Melalui penerapan MBS, guru selalu didorong
untuk berinovasi;
Melalui penerapan MBS, rasa tanggap sekolah
terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai
dengan tuntutan masyarakat sekolah dan peserta didik
Melalui penerapan MBS, sumber dana sekolah yang halal mungkin dapat
disisihkan untuk membantu kesejahteraan guru. Dengan demikian, sekolah dapat
mengkondisikan agar guru dapat lebih berkonsentrasi pada tugasnya;
INDIKATOR KEBERHASILAN MBS
Manajemen Sekolah dengan transparan,
partisipatif dan akuntabel,
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan,
Peran Serta Masyarakat
MENGELOLA KBM DARI PERSPEKTIF MBS: POLA
MENGAJAR
Pola I CARE (I=Introduction – C=Conection-A=
Pola UCL (Uraian – Contoh – Latihan)
Pola P (Problem)- SP (Solving Problem)-R
(Reporting)-FB (Feed Back) ...... Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning)
Pembelajaran Berbasis Temuan (Inquiry Based
Learning)
DISKUSI KELAS
(2)
BAGAIMANA IMPLEMENTASI MENERAPKAN MBS UNTUK
PENGELOLAAN KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN?
DISKUSI KELAS (3)
APA PERMASALAHAN MBS KAITAN IMPLEMENTASI DI
SMK?
APA JENIS SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN
SAJIKAN PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA DALAM BENTUK
KASUS YANG MEMANG BENAR TERJADI DI SEKOLAH
DISKUSI KELAS (4)
Penerapan MBS pada umumnya sudah dapat
diterapkan dengan baik oleh sebagian sekolah terutama sekolah sekolah
perkotaan yang sudah memiliki SDM yang memadai baik secara kualifikasi maupun
kompetensi. Namun pada sisi lain masih banyak sekolah terutama kepala sekolah
belum dapat mengelola sekolahnya dengan baik misalnya dalam hal berkomunikasi
dan berkoodinasi dengan semua warga sekolah dan masyarakat. Indikasinya
terlihat masih banyak warga sekolah dan masyarakat yang tidak tahu program
sekolah dan penggunaan dana sekolah baik yang bersumber dari BOS maupun dari
komite (masyarakat). Program sekolah dan penggunaan dana tidak disosialisakan
dengan transparan dan akuntabel sehingga sering menimbulkan kecurigaan diantara
warga sekolah. Sebagai dampaknya guru dan staff serta masyarakat kurang
antusias untuk mendukung program sekolah
Mengapa terjadi? Bagaimana solusinya? Coba
analisis lingkungan SMK melalui analisis SWOT dan tetapkan strategi untuk
menatasinya.
BAGAIMANA MEMULAI PEMBAHARUAN/ PENGEMBANGAN/
PENYEMPURNAAN MUTU SEKOLAH?
Dima posisi SMK saat ini? Analisis lingkungan –
SWOT
Identifikasi Program Pengembangan Sekolah (P)
Workshop: KERJA KELOMPOK (5)
Seorang ahli Hikmat (2009: 101-135) menyatakan
bahwa proses manajemen pendidikan formal (baca: sekolah) meliputi; perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, budgeting, Staffing dan evaluasi.
Deskripsikan masing-masing komponen itu dengan
contoh nyata di SMK. Gunakan format ini
SMK yang memiliki visi berwawasan lingkungan
Tidak sekedar lingkungan sekolah hijau
Sekolah bersih, Sekolah asri, Sekolah nyaman, Sekolah banyak peminat
Tetapi ...... PRILAKU SISWA, GURU, KS, TENAGA
KEPENDIDIKAN ----- YANG SALAH SATUNYA SELALU MAKAN HABIS
MARI
BERHITUNG
Siswa
SD dan SMP sekitar 36.000.000 orang
Andaikan
1 siswa tidak habis makan dan menyisakan 10 gram nasi/ beras sekali makan maka
jika sehari 2 kali makan maka 20 gram beras terbuang
Andaikan
25.000.000 siswa in selalu menyisakan nasi setiap kali makan makasetiap hari
kita kehilangan beras 25.000.000 x 20 gram = 500.000.000 gram = 500.000 kg =
500 ton
Kalau
1 kg beras seharga Rp.6000,00 maka setiap hari kita membuang uang sebesar
Rp.3.000.000.000,00 = 3 milyar rupiah
BERAPA
BANYAK GAS CO2 YANG DIHASILKAN SETIAP HARI? APA DAMPAKNYA PADA MASYARAKAT?
BERAPA BANYAK GURU SMALB YANG SERING MAKAN
TIDAK HABIS? (MUNGKIN ADA LEBIH DARI
SEKITAR 10.000 GURU). (HITUNGANNYA?)
KESIMPULAN
Keberhasilan MBS (diamati dari sisi GET) bergantung
pada kerja maksimal spy memproduksi hasil yang baik (dari sisi DO dengan
melakukan DOING THINGS BETTER)
Memperoduksi hasil baik dengan kerja nyaman
(DOING THINGS COMFORTABLELY) kalau cara
pandang (sisi SEE) kita menganggap semua bisa
Indikator keberhasilan MBS (at least) dpt dilhat dari managemen
sekolah scr transparan, akuntabel, partisipatif - kualitas pembelajaran, dan -
pelibatan masyarakat scr maksimal
MBS berkaitankewenangan sekolah dimana
kewenangan sekolah tinggi untuk membuat keputusan dan melakukan kegiatan
sehingga Kualitas SMK
Permasalahan MBS tidak bisa dipecahkan karena
cara pandang (SEE) menganggap ‘Itu Tidak Mungkin Dipecahkan”.
Terimakasih
(Sumber
dari : DR. H. Suud Karim A. Karhami,
MA – Dit. Pemb. SMK
Cell: 0818172066 email: karim_karhami@yahoo.com,
Ir. Ibnu Umar, MP – P4TK
Pertanian