Budilaksonoputra.....Warga
Kota Yogjakarta mulai melakukan pembenihan ikan hias jenis manfish. Distribusi
pasar sudah terbentuk dan Kota Yogyakarta berpeluang untuk memotong jalur
pembelian benih yang selama ini berada di Bogor Jawa Barat.
Menurut
Benny Nurhantoro sebagai Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota
Yogjakarta mengungkapkan, pelaku ikan hias skala besar masih didominasi daerah
Jawa Timur. Terutama Blitar, Kediri dan Tulungagung. "Biasanya mereka
membeli benih ikan hias manfish di Bogor. Kalau Yogya bisa mengembangkan, maka
mereka akan diuntungkan karena bisa memotong biaya operasional," paparnya,
Rabu (06/05/2015).
Melalui
program ini Disperindagkoptan sebagai langkah awal pengembangan budi daya
pembenihan ikan hias sudah berhasil melakukan sosialisasi bagi 38 warga.
Sebanyak 8 warga mulai melakukan pembenihan secara mandiri, sedangkan 30 warga
lainnya dibekali bantuan akuarium oleh pemkot.
Benny
menambahkan, proses pembenihan tidak hanya bisa dilakukan oleh kaum laki-laki
saja. Pihaknya justru mengharapkan keterlibatan kaum ibu rumah tangga yang
sehari-hari berada di rumah. "Semua sudah kami ajarkan mulai dari
merancang akuarium, perawatan ikan hingga pembuatan pakan yang berasal dari
kutu air," imbuhnya.
Proses
perawatan diakuinya relatif mudah. Bahkan, tiap rumah tangga disarankan
mengelola hingga empat akuarium. Hal ini supaya tiap minggu sekali benih ikan
hias jenis manfish sudah bisa dijual ke pasar. Proses penjualannya pun tidak
perlu bingung karena akan ditampung melalui Unit Pelayanan Peningkatan (UPP)
Sehati yang berlokasi di Pasar Ikan Higienis (PIH) Jalan Tegalturi Giwangan.
Jika
kualitas pakannya bagus, maka tiap tiga hari ikan tersebut dapat bertelur.
Setelah berusia 21 hari, telur-telur itu sudah menetas dan layak jual.
Sedangkan modal awal pembenihan ikan untuk satu akuarium membutuhkan dana
sekitar Rp 270 ribu. Sementara hasilnya jika berhasil mampu meraup Rp 1,2 juta
dari empat akuarium tiap pekan. (Sumber : Kedaulatan Rakyat)