Budilaksonoputra.....Pemerintah
tebo akan mengalami krisis dalam ketersediaan ikan dan ternak yang diproduksi
dalam wilayah tebo. Selain itu juga tebo juga akan mengalami kemunduran dalam
bercocok tanam baik pertanian dan perkebunan. Karena generasi muda sekarang cenderung tidak mau bertani, beternak dan berkebun.
Tingkat
minat dan antusias untuk mendapatkan
pendidikan di Kabupaten Tebo semakin tinggi, ini bisa dilihat dari setiap desa
dan kecamatan sudah ada SMA, SMK dan MA.
Dan jumlah siswa juga banyak. Ironisnya pendidikan menengah kejuruan
untuk bidang pertanian/perkebunan, perikanan dan perternakan tidak ada. Padahal
penghasilan utama masyarakat di kabupaten tebo adalah pertanian dan perkebunan.
Sedangkan perikanan dan perternakan sebagai
penunjang untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dalam meningkatkan
kecerdasan anak.
Apa
sebabnya sampai hal ini terjadi? Karena kecenderungan minat masyarakat tebo
adalah lebih bekerja sektor swasta daripada membuka lahan untuk budidaya ikan, berternak
dan bertani. Selain itu yang menyukai bercocok tanam atau berkebun dan budidaya
ikan adalah orang tua atau generasi tua kita dan rata-rata
mereka berumur lebih dari 45 tahun.
Setiap
orang tua memgharapkan putra putrinya hidup mapan dan berhasil.. Maka
kecenderungan sekarang orang tua mengarahkan anaknya sekolah di SMA untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi mengambil bidang teknik, guru dan kesehatan.
Bila orang tua tidak mempunyai keuangan lebih biasanya mereka melanjutkan
anaknya di SMK dan mengarahkan untuk mengambil jurusan sosial dan teknik serta
mulimedia. Dan apabila orang tua yang anaknya mengambil jurusan pertanian,
perikanan dan perkebunan. Para orang tua lebih berharapkan bila anak lulus
sarjana harus bekerja dipemerintahan baik
honorer maupun PNS ( guru, bidan/kesehatan, teknik dan
pertanian/perikanan/perternakan). atau diperusahan swasta. Dan jarang dari
orang tua untuk mengajak anaknya untuk bertani, berternak dan berkebun setelah
lulus sarjana maupun pendidikan kejuruan.
Hal
inilah yang akan menyebabkan krisis kedepan di kabupaten Tebo. Ini akan mejadi
PR pemerintah tebo bagaimana untuk mengajak generasi muda agar berminat
bertani, berkebun dan berternak.
Untuk
menanamkan minat generasi muda bisa juga melalui pendidikan tingkat SMP,SMA,SMK
dan MA. Setiap siswa diberi ketermpilan khusus pertanian (bertani),
Perikanan/peternakan (berternak) dan Perkebunan (berkebun). Ketrampilan ini
melalui kurikulum daerah yang dimasukkan kedalam pelajaran muatan lokal.
Agar
sekolah bisa menerapkan serentak seluruh kabupaten tentang kurikulum bertani,
berternak dan berkebun maka harus adanya
peraturan dari bupati atau orang nomer satu di kabupaten. Pelajaran
bertani, berternak dan berkebun ini harus ada payung hukumnya dari
pemerintah, sehingga sekolah harus
mentaati penambahan pelajaran baru pada kurikulum 2006 dan 2013.
Tujuannya
agar adanya keseimbangan pelajaran yang diterima anak-anak sekolah dimana
selain dapat ilmu pelajaran umum, mereka juga mendapatkan ilmu pelajaran
khusus. Pelajaran berternak, bertani dan berkebun yang akan diterapkan di
sekolah mempunyai silabus dan RPP sama bila ada peraturan dan payung hukumnya
dari pemerintah.
Semoga
ini akan menjadi pertimbangan pemerintah dalam dunia pendidikan SMP/SMA/SMK/MA