Budilaksonoputra.....Selamat
pagi para calon guru diseluruh
universitas/institut,sekolah tinggi keguruan ada info yang sangat menjanjikan
dari program SM-3T dari DIKTI. Dimana DIKTI memenuhi janjinya sesuai permintaan
publik tentang jaminan PNS kepada
peserta SM-3T. “Penerbitan Usulan SK dan NIP bagi CPNS Guru Formasi
SM-3T,”demikianlah yang disampaikan oleh Direktur Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Prof. Supriadi Rustad dalam siaran pers dibeberapa media di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Kamis
(26/3/15) lalu.
Pernyataan
Rustad dibuktikannya dengan mengundang 29 Perangkat Pemerintah Daerah di
Indonesia untuk memproses penerbitan SK dan NIP bagi guru alumni SM-3T angkatan
pertama. Sejak tanggal 23 maret 2015, meraka berkumpul untuk menuntaskan
legalitas status guru formasi khusus tersebut sehingga segera dapat berkarya di
sekolah penempatan masing-masing.
Upaya
ini sekaligus menjadi bukti bahwa nilai tawar bagi peserta program Sarjana
Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) telah terakui. Sejak 2011 program yang
dicanangkan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi ini telah memberangkatkan
sebanyak 10.452 saejana untuk mengabdi dalam upaya mempercepat pembangunan pendidikan
didaerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal.
Rustad
menambahkan, peserta SM-3T sudah kenyang pembekalan. Hidup di Pulau terpencil
dengan akses sulit selama satu tahun itu tidak gampang. Dari 1224 calon guru
formasi khusus SM-3T yang terjaring, 809 diantaranya sudah siap ditempatkan
karena lokasi dan tempat telah tersedia.
Sedangkan sisanya menunggu teknis kesesuaian formasi dengan bidang studi. Dari
formasi tersebut, hampir 60 persen untuk formasi guru Sekolah Dasar, dan
sisanya diperuntukkan bagi guru bidang studi . SK dan NIP mereka sudah tuntas
tercetak dan berlaku per 1 April 2015. Mereka tersebar di tiga Provinsi utama
yaitu NTT, Aceh dan Papua.
Sekretaris Daerah Lanijaya Papua, Cristian Sohilait
mengatakan pihaknya telah menyediakan fasilitas terbaik untuk guru-guru formasi
SM-3T ini. Daerah ini mendapatkan distribusi 21 guru yang siap bekerja pada
jenjang SD, SMP dan SMA. “Sebab SM-3T bagi kami adalah sekutu pendidikan, sebab
Papua sangat butuh banyak guru, dan mereka akan mebuat kami menang minimal
dengan bisa menulis dan membaca,”ujarnya Optimis (Sumber : Dikti.go.id)