Budilaksonoputra.....Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dan dikenal sebagai
kawasan Nusantara (Kepulauan Antara). Indonesia sudah seharusnya bangkit
menjadi negara maritim yang besar dan kuat. Wilayah perairan Indonesia yang
lebih luas dari daratan seyogyianya dapat menopang penghidupan masyarakatnya.
Laut, samudera, selat dan teluk merupakan masa depan negara. Nenek moyang
bangsa Indonesia adalah pelaut ulung yang berjaya pada masanya. Namun,
ironisnya saat ini justru nelayan menyumbangkan angka kemiskinan yang cukup
tinggi
Menurut data statistik
Perikanan Tangkap di Indonesia, Jumlah Nelayan di Indonesia 2.748.908
orang, sedangkan untuk Individu Rumah Tangga Sasaran (RTS) Nelayan
Miskin menurut data PPLS 2011 berjumlah 1.077.272
orang (261.609 RTS). Untuk mengurangi jumlah RTS tersebut
beberapa kementerian yang tergabung dalam program PKN (Peningkatan
Kesejahteraan Nelayan) telah mengupayakan penanggulangan kemiskinan
tersebut dengan tujuan meningkatkan akses ketersediaan pelayanan dasar dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin.
Program tersebut
diantaranya adalah program rumah sangat murah, program kendaraan angkutan umum
murah, program air bersih untuk rakyat, program listrik murah dan hemat,
program peningkatan kehidupan nelayan, dan program peningkatan kehidupan
masyarakat pinggir perkotaan. “Kedepannya kami akan membangun 1000 kampung
nelayan untuk memberikan rumah yang layak bagi mereka, mulai tahun 2015-2019
terdapat pada 30 lokasi yang berada di 100 desa/kelurahan,” papar Gellwynn
Jusuf, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT).
Saat ini perkampungan
nelayan banyak tersentral di daerah Pelabuhan Perikanan (PP) dan Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI). Adapun jumlah PP seluruh Indonesia sebanyak 816, dimana
21 PP berada dibawah kewenangan pusat, selebihnya dalam pengurusan
Pemda/Pemkot/Pemkab setempat. Bantuan kepada nelayan sudah dilakukan serentak
ditiap daerah sasaran.“Untuk tahun ini, sudah dilakukan bantuan ke
658 PP/PPI (80,64%), sedangkan yang sudah terealisasi sudah sebanyak 435 PP,PPI
(66,11%), dan yang masih dilaksanakan masih ada 201 PP/PPI (30,55%),” pungkas Gellwynn
Tahun 2015-2019 telah
dicanangkan program PKN dengan tema “Sekaya Maritim” yaitu, Seribu Kampung
Nelayan yang Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju. Diharapkan dengan transformasi
program PKN ini akan memberikan dampak positif bagi kehidupan nelayan dan
lingkungan sekitarnya, meningkatkan pendapatan nelayan, serta memajukan daerah
sasaran dengan ketersediaan tenaga terampil, penyerapan tenaga kerja, dan
perkembangan sarana dan prasarana.
Selain fokus terhadap
kesejahteraan nelayan, KKP juga terus mengupayakan konservasi wilayah laut
Indonesia yang saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Untuk menjaga
kelestarian sumberdaya di laut Indonesia mendorong KKP untuk mengeluarkan
Permen Nomor 2/Permen-KP/2015 mengenai Larangan Penggunaan Alat Penangkapan
Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia.
Saat ini banyak
ditemukan nelayan yang masih tidak peduli dengan lingkungan bawah laut
Indonesia. Beberapa diantara mereka masih menggunakan alat tangkap pukat hela
dan pukat tarik.
Gellwynn menambahkan,sebenarnya kami sudah
membuat Permen Nomor 42/Permen-KP/2014 mengenai Perubahan Kempat Atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011
Tentang Jalur Penangkapan Ikan Dan Penempatan
Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia. (Sumber : Dirjen Perikanan Tangkap)