Budilaksonoputra.....Pemerintah
menginginkan jumlah SMK yang berdiri di Indonesia sebanyak 70% dibanding SMA
30%. Keseriusan pemerintah ini haruslah
diimbagi dengan mencetak sumder daya pengajar kejuruan yang sesuai dengan jumlah
SMK yang dibutuhkan. Dikota/ kabupaten/ Provinsi dalam membuka SMK haruslah di
sesuaikan kondisi yang dibutuhkan didareah tersebut agar lulusan SMK dapat
terserap kerja. Dan pemerataan bidang-bidang yang dibuka SMK juga haruslah
dipertimbangkan.
Menurut
Pengamatan Pendidikan, Darmaningtyas mengatakan tidak pelru ada SMK unggulan,
yang terpenting pemerintah bisa melakukan pemerataan kualitas pendidikan di SMK
dengan menyediakan fasilitas yang lengkap untuk SMKN maupun SMK Swasta. Selain itu
pemeratan sekolah menengah kejuruan diperlukan untuk mencetak tenaga-tenaga
terdidik yang terampil
“Setiap
SMK memiliki kekhasan masing-masing sehingga memiliki nilai jual tinggi.
"Apabila, masih ada SMK unggulan dan tidak unggulan maka kecenderungan
masyarakat akan memperebutkan yang unggulan tersebut," ujarnya.
SMK yang dibuka
haruslah menyediakan tenaga ahli dalam bidang yang dibutuhkan khususnya daerah
tersebut atau yang banyak dibutuhkan di dunia kerja. Setiap SMK harus mempunyai
satu kejuruan yang merupakan cirikas Sekolah tersebut artinya SMK satu dengan
SMK lain harus minimal ada satu kejuruan yang berbeda setiap sekolah yang ada
didaerah tersebut. Sehingga tenaga yang dibutuhkan akan tersedia.
Contohnya
kabupaten Tebo. : Pendapatan utama masyarakat di Kabupaten Tebo adalah
perkebunan karet dan sawit. Sekarang ekonomi di Kabupaten Tebo selain dari
perkebunan juga dihasilkan dari perikanan, pertanian dan sektor jasa.
Harus Kabupaten
Tebo mempunyai SMK kejuruan Agribisnis Teknologi Pertanian dan Perikanan atau SMK
pertanian dan Perikanan.
SMK yang
dibuka di Kabupaten Tebo untuk kejuruan bidang yang dibuka belum merata. Karena kejuruan yang dibuka
masih kejuruan Teknik otomotif,Tata boga, Teknik listrik, Teknik gambar
bangunan,Teknik Audio Vidio, Teknik Teknik Informatika, Akutansi dan
adminitrasi Perkantoran. Dan SMK yang
dibuka banyak yang tidak mempunyai kecirikasan yang diunggul sekolah tersebut.
Kenapa? Karena SMK yang dibuka bidang kejuruannya sama. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya SMK unggulan dan SMK non unggulan.
Darnaningtyas
mengatakan SMK berperan penting dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM) usia produktif yang lebih bermutu. Pasalnya, di SMK diajarkan mengenai
proses produksi, managemen produksi, kualitas produksi, dan sebagainya. Berbeda
dan bandingkan dengan SDM yang tidak mengenal teori-teori tersebut sama sekali.
Menurutnya,
bidang-bidang seperti SMK kelautan, perhotelan, dan bangunan masih sangat
diperlukan di negeri ini. "Namun, jangan lupa industri kreatif juga
membuka lapangan kerja yang banyak sehingga layak dikembangkan oleh SMK,"
katanya. (Referensi : Republika)