Budilaksonoputra.....Dalam
budidaya ikan salah satu penentu adalah kualitas airnya. Maka air yang masuk
dalam kolam harus bersih tidak membawa bibit penyakit dari tempat lain. Maka
sebelum masuk dalam kolam, air harus ditampung dalam kolam pengendapan baru
kemudian dialirkan kedalam kolam melalui saringan filter. Dan selanjutunya
dialirkan kolam penampungan.
Tujuannya adalah mencegah
adanya bahan-bahan organik yang terbawa dalam kolam. Bahan-bahan organik adalah
tempat berkembang penyakit Lernaea sp. Selain itu tujuan dari pengendapan
adalah memisahkan kotoran-kotoran yang terbawa oleh air ( sampah rumah tangga,
pasir,lumpur dll ) termasuk bibit penyakit ikan terbawa air.
Sistem dalam penyaringan
secara vertikal dari bawah ke atas karena ini cukup efektif untuk mencegah
penyakit masuk dalam kolam.
Sistem pengendapan mempunyai
bagian-bagian yang saling berhubungan secara zig-zag. Banyak bagian dibuat sesuai dengan kondisi
dengan keadaan kekeruhan air yang diendapkan. Bisa dibuat 2,3,4,5 dan 6 bagian
karena semakin keruh semakin banyak bagian yang dibuat.
Lantai bak pengendapan
dibuat sesuai selera karena bentuk lantai bermacam-macam ada yang dibuat
melandai bagian tengah, ada dibuat secara bertingkat, atau lantai cekung dengan
bagian terendah dibagian tengah dan dilengkapi dengan kran pembuangan yang
dipasang dibagian terendah. Tujuan memudahkan dalam membersihkannya.
Mekanisme pengendapan adalah
air sesudah melalu saringan yang sudah bersih dari kotoran yang kasar seperti
sampah, selanjutnya air masuk kedalam bak saringan A1, A2 dan seterusnya.
Dengan adanya dinding penyekat maka perjalanan aliran air menjadi lambat,
memungkinkan kotoran-kotoran yang berupa partikel-partikel pasir,lumpur maupun
bibit penyakit yang kecil-kecil terendap. Kemudian air yang sudah agak bersih
ini dialirkan ke bak B.
Sistem saringan pada
dasarnya dibuat siste, vetikal dari bawah ke atas. Air mengalir ke bak saringan
melalui deretan lubang-lubang kecil yang dipasang pada bagian bawah dinding
penyekat antara bak B dan bak C. Lubang- lubang ini bisa dibuat dari pipa-pipa
pralon yantg tahan karat dengan bergaris tengah 3-5 sm. Air keluar dari bak saringan melalui bagian
atas bak yakni melalui pipa pralon dengan ukuran 3-5 cm.
Pada bak saringan mempunyai
susunan sistem saringan yakni a) lapisan batu bulat, bergaris tengah 3-5 cm.
b). Lapisan ijuk yang dibuat seperti tikar. c). Lapisan batu bulat yang
terbungkus ijuk atau susunan itu dapat dibuat sebagai berikut : lapisan batu bulat, lapisan ijuk seperti
tikar, lapisan pasir, dan lapisan batu bulat terbungkus ijuk. Dalam pengalaman
lapisan pasir jarang dilakukan karena mepersulit dalam pembersihan. Selanjutnya air yang bersih dimasukkan dalam
kolam penampung ( Bak D )
Bak penampung menerima air
yang sidah tersaring dari bak C melalui pipa-pipa pralon pada bagian atas
dinding penyekat antara bak C dan bak D.
Fungsi bak D adalah sebagai penyimpan air untuk setiap saat digunakan.
Pada bak penampung dilengkapi dengan kran. Dengan tujuan untuk mengatur besar
kecilnya air masuk kolam atau sebagai pengatur kecepatan air. Biasanya dalam pemijahan ikan dan penetasan
telur ikan secara modern memakai
kantong-kantong penetasan mengunakan pengaturan kecepatan air.
Prinsip mekanisme
penyaringan secara vertikal dari bawah ke atasini adalah mengendapkan dengan
gaya berat dari partikel sendiri. Partikel kecil kotoran akan tertinggal pada
bagian bawah saringan C.